Dalam buku Sistem Informasi Pendidikan yang ditulis oleh Hamid Al Jufri dikatakan bahwa sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sitem informasi atau perlengkapan sistem lainnya. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan pihak lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.[1]
Sedangkan saat ini pemerintah Indonesia sedang menjalankan suatu system informasi pendidikan yang menggunakan komputer atau biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System atau CBIS), adapun maksud pemerintah membuat Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Banyak manfaat penerapan Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) berbasis komputer yang telah dirasakan oleh kalangan organisasi pendidikan seperti :
1. Penerapan Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional);
Jardiknas
Grand Design-nya adalah Depdiknas RI yang akan menghubungkan semua Dinas Pendidikan/Provinsi, Suku Dinas Pendidikan/Kabupaten/Kota Madya dan unsur-unsur seterusnya sampai sekolah-sekolah dalam satu jejaring Wide Area Network (WAN) di Cyber Space, setiap provinsi, kabupaten diberikan bantuan subsidi untuk terhubung ke jejaring ini, bentuk bantuan yang diberikan berupa bandwith schoolnet atas kerjasama Depdiknas dan Telkom dengan memanfaatkan TelkomSpeedy
2. Penerapan sistem NPSN;
NPSN
Singkatan dari Nomor Pokok Sekolah Nasional seluruh sekolah di Indonesia akan mempunyai Nomor secara nasional, agar pendataan menjadi lebih baik dari sebelumnya yang selama ini jumlah sekolah menurut pendataan selalu mengira-ngira saja dengan metode tertentu sekarang dapat lebih baik lagi apa lagi terdata dan terampil secara online
3. Penerapan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional);
NISN
Singkatan dari Nomor Induk Siswa Nasional, seluruh siswa yang berada di seluruh sekolah di seluruh Indonesia akan mempunyai nomor induk siswa secara nasional dan nomor ini dipakai oleh siswa yang bersangkutan sampai akhir hayat (walaupun istilah yang dipakai abadi) dari tingkat dasar terus sampai terus ke atasnya. Salah satu manfaatnya adalah juga untuk pendataan yang lebih akurat seberapa banyak sebenarnya siswa di pendidikan dasar, menengah dan tinggi, manfaat lain dapat mendeteksi lebih cepat pemalsuan ijazah yang pada saat ini sedang ramai di masalahkan karena ijazah palsu atau pura-pura hilang dimanfaatkan oleh calon-calon pada pilkada baik di daerah maupun di perkotaan.
4. Penerapan sistem NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan);
NUPTK
Singkatan dari Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan, istilah Tenaga Pendidik diberikan kepada seluruh guru sedangkan istilah Tenaga Kependidikan diberikan kepada personel selain guru misalnya Petugas Tata Usaha, Laboran, Petugas Kebersihan, Petugas Keamanan yang ada di lingkungan sekolah, manfaatnya juga bagi keakuratan pendataan agar tidak terjadi data fiktif untuk pembayaran gaji dll
5. Penerapan NSS (Nomor Statistik Sekolah), dan lain sebagainya
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi pada pendidikan nasional yang ada yang merupakan suatu sistem penyedia informasi yang terdiri dari kombinasi berbagai elemen yang bertujuan untuk memberikan informasi penting mengenai kejadian-kejadian internal maupun eksternal dari suatu organisasi pendidikan di Indonesia sebagai dasar pengambilan keputusan, serta informasi yang diberikan dapat diakses oleh semua pihak yang berada dalam organisasi tersebut. Dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi pendidikan di Indonesia seperti guru, kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, dan sebagainya. Sistem informasi pada pendidikan nasional pada saat ini telah begitu berkembang, sehingga informasi-informasi yang berkaitan dalam dunia pendidikan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun yang membutuhkannya.
SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI
Tidak ada komentar: