Contoh Makalah Tentang Mengembangkan Kemampuan Menulis Di Sekolah Dasar - skripsi man (dulrohman webs)

Rabu, 08 September 2021

Contoh Makalah Tentang Mengembangkan Kemampuan Menulis Di Sekolah Dasar

 

MAKALAH

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENULIS

DI SEKOLAH DASAR

 


 

 

Disampaikan Sebagai Tugas Kelompok

Mata Kuliah “Keterampilan Membaca dan Menulis

Dosen Pengampu : Cicih Wiarsih, S.Pd. dan Sri Wahyuningsih, S.Pd.

 

 

Disusun oleh :

Salecha Gunansyah

1001100001

Noviana Selfiani

1001100016

Tanti Arma Atus

1001100018

Novita Andriani

1001100027

Nur Ali Azis Adetia

1001100035


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

 2021

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mengembangkan Kemampuan Menulis di Sekolah Dasar”.  Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Membaca dan Menulis. Penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

 

1.                  Ibu Cicih Wiarsih, S.Pd. dan Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. selaku dosen pengampu kami,

2.                  Kedua Orang tua kami yang tercinta yang telah memberikan dukungan hingga terselesaikannya makalah ini,

3.                  Rekan kelompok kami yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

 

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun dan bermafaat dari para pembaca sangat penulis harapkan guna sempurnaannya makalah ini.

 

 

 

 

Purwokerto,  Oktober  2021

 

 

                                                                                                      Penyusun

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2

DAFTAR ISI  ........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang  ................................................................................................4

B.            Rumusan Masalah  ...........................................................................................4

C.            Tujuan   .............................................................................................................4

D.           Manfaat ............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A.           Menulis di Kelas 1 Sekolah Dasar  ...................................................................6

B.            Menulis di Kelas 2 dan Kelas 3 Sekolah Dasar ................................................7

C.            Pelaksaan Pembelajaran Menulis Permulaan   ..................................................8

D.           Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Lanjut   ...................................................12

BAB III PENUTUP

A.           Kesimpulan   ...................................................................................................19         

B.            Saran  ..............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................21

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, melainkan melalui proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah dasar. Untuk dapat menuliskan huruf sebagai lambang bunyi, siswa harus mulai berlatih dari cara memegang alat tulis.

Siswa juga harus berlatih menggerakan tangan dengan memperhatikan apa yang harus ditulis atau digambarkan. Siswa harus dilatih dalam dalam mengamati lambang bunyi, memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat menuliskannya dengan benar. Agar proses pembelajaran menulis permulaan tersebut dapat bermakna, maka pembalajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal huruf-huruf yang diajarkannya.

 

B. Rumusan Masalah

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada siswa. Untuk itu guru harus dapat menganalisa dan mempertimbangkan serta memperhatikan kemampuan siswa bai secara umum ataupun secara khusus.  Seorang pendidik atau seorang guru juga harus mengetahui langkah awal pelaksanaan dalam mengembangkan kemampuan menulis siswa Sekolah Dasar. 

Selain siswa dapat mencapai Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan, guru juga perlu menciptakan siswa yang memiliki kemampuan menulis baik di rumah maupun di sekolah . Dan agar semuanya dapat tercapai seorang guru harus menerapkan Program Sekolah menulis yang baik dan benar secara maksimal dalam rangka mengembangkan kemampuan menulis siswa Sekolah Dasar.

 

C. Tujuan

a.    Seorang pendidik mampu menganalisa dan mempertimbangkan kemampuan menulis kepada siswa Sekolah Dasar secara umum.

b.    Seorang pendidik dapat mengetahui langkah-langkah pelaksanakan dalam mengembangkan kemampuan menulis kepada siswa Sekolah Dasar.

c.    Seorang pendidik dapat menemukan cara atau solusi yang terbaik untuk membantu peserta didik menjadi penulis yang lebih baik, baik di rumah maupun di sekolah.

d.   Seorang pendidik dapat menerapkan Program Sekolah menulis yang baik dan benar.

 

D. Manfaat

a.    Karena seorang pendidik mampu menganalisa kemampuan siswa secara umum maka siswa Sekolah Dasar  menerima perhatian yang lebih terhadap kemampuan menulis dari masing-masing peserta didik.

b.    Dengan seorang pendidik mengetahui langkah yang harus dilaksanakan maka peserta didik akan mengalami perkembangan awal pada kemampuan menulisnya

c.    Peserta didik menjadi penulis yang baik, baik di rumah maupun di sekolah

d.   Dengan diterapkannya Program Sekolah menulis dengan baik dan benar maka siswa mengalami kemajuan atau peningkatan pada kemampuan menulisnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Menulis di Kelas 1 Sekolah Dasar

Pada umumnya para siswa kelas 1 memiliki sesuatu tang ingin ditulis di kertas. Kegiatan menulis tampaknya mengalir dari hasil yang tanpa kualitas dan setelah draft pertama ditulis, beberapa anak merasa cemas untuk memulainya kembali. Dalam masa menulis biasanya bagi pemula menulis tiga atau empat cerita dan bukan mengembangkan dan menyempurnakan cerita pertama.

Dengan demikian, siswa kelas 1 masih mempunyai keinginan untuk menuliskan idenya pada lembar kertas dan mengeluarkan pendapatnya yang ada dalam pikiran mereka. Dalam menulis biasanya anak akan menghapus beberapa tulisan yang telah mereka tulis dalam lembaran kertas. Itu merupakan awal yang baik bagi siswa pemula untuk memperbaikibacaan dan akhirnya dapat menjadi penulis yang baik.

Walaupun siswa kelas 1 menunjukan pertumbuhan yang berkembang pada semua konvensi bahasa, namun pertumbuhan yang dramatis terjadi pada ejaan. Mereka sering menulis dengan huruf besar atau menebalkan huruf untuk huruf, kata-kata, atau frase. Pada tingkat ini anak-anak selalu responsif terhadap tulisan. Dalam hal ini guru hendaknya melakukan pendekatan secara individual pada siswa  untuk mendiskusikan dan merefleksikan pertumbuhan dan kemajuan menulis mereka. Sehingga guru dapat membedakan dan mengevaluasi perubahan tulisan yang berlangsung selama satu tahun pertama dengan mendata contoh-contoh pekerjaan setiap siswa dan menyimpannya.

Selain kegiatan diatas, kegiatan menulis pada tingkat permulaan lebih didominasi pada hal-hal yang bersifat mekanis, yaitu :

a.    Sikap atau posisi duduk yang baik dalam menulis

b.    Cara memegang pensil atau alat tulis

c.    Cara memegang atau meletakan buku saat menulis

d.   Melemaskan tangan dengan cara menulis di udara

e.    Melemaskan jari-jari melalui kegiatan menggambar, menjiplak,/ngeblat, melatih dasar-dasar menulis

 

B.       Menulis di Kelas 2 dan Kelas 3 Sekolah Dasar

Beberapa anak kelas dua melanjutkan kegiatan dengan meyakinkan dan antusias seperti yang dikerjakan dikelas satu. Mereka menghasilkan sebuah cerita yang menjelaskan kehidupan mereka. Bagi anak-anak lain menulis merupakan aktivitas yang menarik. Kesalah ejaan pada suatu kata dapat menyebabkan siswa melempar kertas itu sebelum mencoba menuli lagi. Bahkan tanda salah kecil dapat menyebabakan anak membuang kertas dan memulai lagi.

Anak-anak kelas satu jarang yang mengakhawatirkan tulisan mereka, sebab mereka memberikan semua perhatian untuk menikmati aktivitas menulis dan bukannya mencari reksi pembaca atau kesalahan ejaan. Sebaliknya bagi anak-anak kelas dua pengesahan dan penerimaan sangatlah penting. Contoh jika guru memuji cerita seseorang siswa tentang bintang kesayangannya , siswa yang lain mungkin akan memilih cerita yang lain mirip tentang binatang dengan harapan guru dapat akan memuji pekerjaanya mereka. Dengan demikian pengakuan terhadap kemampuan diri mulai di kelas dua.

Pada tahap pratulis peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar siswa dilakukan melalui aktivitas sebagai berikut :

a.       Mengadakan apersepsi , yaitu memperkenalkan pengetahuan yang sudah siswa dapatkan didalam kehidupan sehari-hari yang dibawakan ke dalam materi pelajaran

b.      Menampilkan gambar, sebagai media tau alat bantu untuk memudahkan pemahaman siswa

c.       Melakukan tanya jawab untuk membangkitkan skemata siswa tentang menulis, artinya siswa semakin terangsang dan terdorong untuk mengembangkan kemampuan menulisnya

d.      Menjelaskan langkah menulis ,

Sedangkan aktivitas siswa pada tahap pratulis dalam kegiatan pembelajaran yaitu diantaranya :

a.    Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan

b.    Menjawab pertanyaan dari guru

c.    Menyimak penjelasan tentang langkah-langkah menulis

Pada tahap pascatulis peran guru sebagai fasilitator dan motivator dengan melakukan aktvitas sebagai berikut :

a.    Menyiapkan sebuah wacana yang akan disampaikan atau dipublikasikan

b.    Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca wacana

c.    Melayani siswa dengan berdiskusi dan bertanya jawab

d.   Memberikan perhatian kepada siswa yang berdiskusi dengan mengamati manunjukan reaksi yang positif  dan motivasi siswa

e.    Mencatat kelebihan dan kelemahan siswa

Pada tahap pascatulis ini aktivitas siswa sebagai berikut :

a.    Membaca hasil wacana yang telah mereka buat

b.    Memperhatikan dan mengomentari hasil karyanya

c.    Karya yang sudah diperbaiki dipajang di majalah dinding siswa

 

C.      Pelaksanaan Pembelajaran Menulis  Permulaan

1.          Pelaksanaan Pengajaran Menulis Dikelas Satu

Dalam pembelajaran menulis dikelas satu masih mengenalkan tulisan dengan huruf kecil.mengajarkan dengan berurutan dari huruf/tulisan yang mudah diucapkan sampai yang sukar diucapkan. Beberapa langkah dan cara pengajaran menulis di kelas satu dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu :

a.        Pengenalan huruf

Dalam pengenalan ini siswa disuruh memperhatiakan benar-benar tulisan dan pelafalanya,baik tulisan cetak huruf lepas maupun huruf tegak bersambung.pembelajaran menulis permulaan erat sejajar kaitannya dengan pelajajaran membaca .Fungsi pengenalan adalah untuk melatih indra siswa dalam mengenal suatau bantuk  tulisan.

b.        Latihan

Proses pemberian latihan menulis permulaan dari latihan sederhana menuju latihan yang kompleks, antara lain sebagai berikut :

1.    Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang  benar. Tangan kanan untuk menulis , tangan kiri untuk memegang buku tilis agar tidak bergeser. Pensil diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk. Posisi badan hendaknya tegak, dada tidak menempel pada meja, jarak antara mata dengan buku kira-kira 25-30cm.

2.    Latihan gerakan tangan. Mula-mula melatih gerakan tangan diudara dengan bantuan alat tulis. Kemudian praktikkan pada buku latihan.

3.    Menghubungkan tanda titik yang membentuk tulisan, dapat dilakukan pada buku-buku latihan khusus semacam ini.

c.         Mengeblat

Mengeblat adalah menirukan atau menebalkan suatu tulisan dengan menindas tulisan yang sudah ada. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti memakai karbon, memakai kertas tipis, menebalkan tulisan yang sudah ada.

d.        Menyalin

Menyalin adalah kegiatan menulis dengan cara meniru tulisan yang terdapat  dalam buku pelajaran atau tulisan guru dipapan tulis.kegiatan ini  biasanya dimulai dari ingatan kata,kalimat sampai wawancara.

 

e.         Menatap

Menatap berarti mengadakan koordinasi antar mata, ingatan dan ujung jari (ketika menulis) sehingga anak dapat mengingat bentuk kata/huruf dalam  benaknya dan memindahkannya ke jemari tangannya dan mempraktikkan dalam buku latihan. Demikian pelajaran menatap merupakan latihan  menulis yang biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek. Sebagai stimulus, guru dapat menggunakan objek, misalnya gambar kata atau gambar kalimat atau objek asli . 

f.         Menulis Indah

Menlis indah atau halus merupakan kegitan menyalin.menyalin sutau kalimat atau huruf dengan memperhatikan bentuk ,ukuran dan tebal tipisnya tulisan secara baik,dan benar serta rapi.ukuran suatu penulisan dapat dilihat dari perbandingan dengan pertolongan suatu garis .Dengan demikian menulis indah/halus bertujuan agar siswa dapat menulis dengan baik ,benar dan rapi.

g.        Dikte/Imlak

Dikte dimaksudkan untuk memantapkan siawa dalam menuliskan huruf baru yang diajarkan dalam kaitanya dnagn kalimat atau kata.kegiatan ini dilakukan dengan cara memeperdengarkan kata,kalimat atu wawancara kepada siswa kemudian meminta mereka menuliskanya kembali apa yang telah mereka dengar.

h.        Melengkapi atau wawancara

Melengkapi dapat dilakukan dengan cara langkah-langkah :

1)        Melengkapi dengan huruf

2)        Melengkapi dengan susunan kata

3)        Melengkapi dengan kata

4)        Melengkapi dengan cara mengisi titik-titik dengan kata-kata yang sesuai sehingga menjadi kalimat yang benar

 

i.          Menulis Nama

Menuliskan nama merupakan tugas diberikan kapada siswa untuk menuliskan nama-nama benda, orang ,jalan dan sebagainya yang terdapat di lingkungan sekitar mereka atau yang terdapat dalam gambar.

j.          Mengarang Sederhanaan

Latihan membuat karangan sederhana dapat dilakukan dengan membuat kalimat tiga sampai lima baris,hal ini untuk anak dapat menuliskan buah piker dan dapaat mengprganisaikan antara ingatan ,pangalaman dan tulisan

 

2.         Pelaksanaan menulis Dikelas Dua dan Tiga

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pegajaran menulis dikelas dua dan tiga.

a.    Pengenalan

Pada tahap ini guru harus benar-benar memeperhatika huruf yang akan dikenalkan kepada anak terutama pada huruf yang belum dikenalkan.

b.   Menyalin

1)        Menjiplak menyalin tulisan dipapan tulis dalam buku pelajaran sesuai dengan bunyi bacaan  )

2)        Menyalin dari tulisan cetak (lepas) ketulisan sambung atau sebaliknya.

3)        Menyalin dari huruf kecil ke huruf besar pada huruf awal diawal kalimat

4)        Menyalin dengan cara  melengkapi yakni dengan cara melengkapi tanda baca,dan melengkapi tanda kata.

c.    Menulis halus atau indah

Pembelajaran menulis halus antar kelas satu dengan yang berbeda hanya bahan yang diajarkan .dalam pelaksanannya pembelajaran menulis indah/halus yang harus diperhatikan adalah bentuk, ukuran tebal tipis dan kerapianya.

d.   Dikte/Imlak

Pembelajaran dikte yang dimaksud untuk mmentapkan siswa dalam menulis kalimat yang pada huruf awak katanya menggunakan huruf besar, penggunaan tanda baca atau diftong dalam kata atau kalimatjuga dikenalkan dan dilatihkan melalui kegitan dikte/imlak.

e.    Menuliskan Nama

Siswa diberikan tugas untuk menuliskan nama-nama benda, orang, jalan, nama desa, nama kota ,binatang, tumbuhan dan sebagainya. Penulisannya menggunakan huruf besar diawal kalimat atau kata, ini merupakan latihan dasar mengarang .

f.   Mengarang Sederhana

Dalam latihan mengarang menggunakan bentuk sederhana cukup lima sampai sepuluh kalimat, latihan ini dengan menggunakn rangsangan visual berupa gambar, selanjutnya siswa disuruh menyusun cerita sesuai dangan gambar. Selain itu dapat juga dilakukan berdasrkan pengalaman ,cerita dari bangun tidur sampai akan berangkat sekolah atau dalam pelajaran menuju sekolah dan sebaginya. Dalam mengarang sederhana di kelas dua kerapian, ketetapan ejaan dan isi karangan ditekankan kepada siswa untuk diperhatikan.

 

D.      Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Lanjut

Pengajaran menulis lanjut dilakukan pada kelas 4 sampai 6 sekolah dasar,pengajaran ini berisikan kegiatan –kegiatan berbahsa tulis yang lazim digunakan dalm kehidupan sehari-hari pada umumnya dan dalam pekerjaan dalam khususnya.dalam kegitan ini memenkankan pada penulisan berbagai bentuk tulisan misalnya surat, prosa, puisi, pidato, naskah, drama, laporan, naskah berita pengumuman, iklan cara menulis ringkasan dan mengisi formulir dan sebaginya.

Pembelajaran menulis di kelas tinggi berdasarkan kompetensi-kompetensi dapat dilaksanakan diantaranya melalui beberapa teknik berikut.

1.      Kegiatan menulis berdasarkan rangsangan visual

Berdasarkan rangsangan visual kegiatan menulis dapat dilakukan dengan cara menyajikan gambar atau film yang membentuk rangkaian cerita dan siswa diminta untuk membuat karangan berdasarkan gambar atau film yang telah diperlihatkan.

Contoh:  disajikan seperangkat gambar yang merupakan sebuah rangkaian cerita. Perintah: buatlah sebuah karangan berdasarkan gambar diatas yang panjangnya kurang lebih satu halaman. Jangan lupa memberi judul karangan dan menuliskan namamu sebagai penulis.

2.      Kegiatan menulis berdasarkan rangsangan suara

Bentuk kegiatan menulis ini dilaksanakan dengan cara menyajikan suara yang dapat berbentuk dialog, ceramah, diskusi atau tanya jawab, baik yang berupa rekaman suara maupun secara langsung .

  1. Kegiatan menulis dengan rangsangan buku

Kegiatan menulis ini dilakukan dengan cara menyajikan teks bacaan, dan siswa diminta untuk membuat karangan berdasarkan teks yang telah dibacanya. Bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa dapat berupa membuat ringkasan/rangkuman/sinopsis, membuat resensi, atau membuat kritik.

4.      Kegiatan menulis laporan

Bentuk kegiatan menulis laporan ini dilakukan dengan cara meminta siswa untuk membuat laporan kegiatan yang pernah dilakukan seperti melakukan kegiatan wawancara, mengikuti khotbah jum’at, mengikuti seminar/diskusi, mengikuti darmawisata, atau kegiatan perkemahan atau kegiatan penelitian sederhana yang telah dilakukan.

  1. Kegiatan menulis surat

Kegiatan menulis surat dilakukan dengan cara: siswa diminta untuk menulis sebuah surat (surat resmi yang dapat berupa surat lamaran kerja, surat undangan rapat: atau surat pribadi yang dapat berupa surat kepada orang tua atau kepada teman)

6.      Menulis

Kegiatan menulis yang didasarkan pada tema tertentu dilakukan dengan cara: menyajikan sebuah atau beberapa topik dan siswa diminta untuk membuat suatu karangan berdasarkan topik yang telah ditentukan.

  1. Menulis karangan bebas

Menulis karangan bebas dilaksanakan dengan cara meminta siswa untuk membuat karangan dengan tema dan sifat yang ditentukan sendiri oleh siswa.

 

 

E.       Cara untuk Membantu Siswa Menjadi Penulis yang Lebih Baik di Rumah Maupun di Sekolah

 

1.    Hal  yang dapat dilakukan di rumah

a.    Membangun iklim kata-kata di rumah.

Pergi ke berbagai tempat dan melihat hal-hal dengan anak Anda, kemudian berbicara tentang apa yang telah dilihat, didengar, berbau, mencicipi, menyentuh. Dasar menulis yang baik adalah bicara yang baik, dan anak-anak muda terutama tumbuh menjadi kontrol kuat dari bahasa ketika mencintai orang dewasa (khususnya orangtua) berbagi pengalaman dan berbicara mengenai pengalaman-pengalaman yang kaya.

 

b.   Biarkan anak-anak melihat Anda menulis sering

Anda berdua sebagai model dan guru. Jika anak-anak tidak pernah melihat orang dewasa menulis, mereka memperoleh kesan bahwa menulis hanya terjadi di sekolah. Apa yang Anda lakukan adalah sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Apakah anak-anak melihat Anda menulis catatan ke teman, surat ke perusahaan bisnis, mungkin cerita untuk berbagi dengan anak-anak. Membuat perubahan pada apa yang Anda tulis menegaskan untuk anak bahwa revisi adalah bagian alami dari menulis.

 

c.    Jadilah seperti yang bermanfaat yang dapat Anda dalam membantu anak-anak menulis

Berbicara melalui ide-ide mereka dengan mereka, membantu mereka menemukan apa yang mereka ingin katakan. Ketika mereka meminta bantuan dengan ejaan, tanda baca, dan penggunaan, pasokan bantuan itu. Peran Anda yang paling efektif adalah bukan sebagai kritikus tetapi sebagai penolong. Bersukacitalah dalam upaya, senang ide, dan menahan godaan untuk bersikap kritis.

 

d.   Menyediakan tempat yang cocok untuk anak-anak untuk menulis

 Sebuah sudut yang tenang yang terbaik, tempat anak itu sendiri, jika mungkin. Jika tidak, setiap permukaan datar dengan ruang siku, kursi yang nyaman, dan cahaya yang baik akan dilakukan.

e.    Berikan anak, dan mendorong orang lain untuk memberikan, hadiah yang terkait dengan tulisan:

1)        Pena dari beberapa macam atau pensil dengan ukuran yang sesuai dan kekerasan

2)        Lampu meja

3)        Bantalan kertas, alat tulis

4)        Kamus sesuai dengan usia anak dan kebutuhan. Kebanyakan menggunakan kamus untuk memeriksa ejaan, tetapi sebuah kamus yang baik berisi informasi menarik mengenai asal kata, sinonim, pengucapan, dan sebagainya.

5)        thesaurus untuk anak-anak yang lebih tua. Ini akan membantu dalam pencarian untuk kata "benar".

6)        penghapus atau "putih-out" cair untuk mengoreksi kesalahan yang anak ingin memperbaiki tanpa menulis ulang.

 

f.     Mendorong (tapi tidak menuntut) menulis sering

Bersabarlah dengan keengganan untuk menulis. "Saya tidak mengatakan" adalah alasan yang sempurna. Mengakui bahwa keinginan untuk menulis adalah hal yang kapan-kapan. Akan ada saat ketika seorang anak "terbakar" untuk menulis, yang lain, bila perlu dingin. Tetapi frekuensi penulisan adalah penting untuk mengembangkan kebiasaan menulis.

 

g.    Pujilah usaha anak dalam menulis

Lupakan apa yang terjadi padamu di sekolah dan menolak kecenderungan untuk fokus pada kesalahan ejaan, tanda baca, dan aspek mekanis lainnya menulis. Tekankan keberhasilan anak. Untuk setiap kesalahan anak membuat, ada puluhan hal-hal yang dia telah dilakukan dengan baik.

 

Menulis untuk tujuan nyata adalah bermanfaat, dan kegiatan sehari-hari keluarga ini banyak kesempatan untuk menulis tujuan. Melibatkan anak Anda mungkin mengambil beberapa bujukan, tapi akan bernilai usaha pasien Anda.

 

F.       Hal yang dapat dilakukan untuk Program Sekolah Menulis

 

a.    Meminta untuk melihat tulisan anak

Baik menulis membawa pulang atau disimpan dalam folder menulis di sekolah. Mendorong penggunaan tulisan folder, baik di rumah dan di sekolah. Tulisan yang paling harus dijaga, tidak dibuang. Folder adalah alat penting untuk membantu guru dan anak-anak melihat kemajuan dalam menulis keterampilan.

 

b.        Jadilah afirmatif tentang upaya anak dalam menulis sekolah.

Menyadari bahwa untuk setiap kesalahan seorang anak membuat, ia melakukan banyak hal yang benar. Memuji hal-hal baik yang Anda lihat. Keinginan untuk menulis rapuh. Sikap optimis Anda terhadap upaya anak sangat penting untuk memperkuat kebiasaan menulis nya.

 

c.    Jadilah terutama tertarik pada konten, bukan mekanik ekspresi

Sangat mudah untuk orang dewasa banyak salah eja tempat, penggunaan kata yang salah, dan tanda baca gemetar. Kesempurnaan di daerah-daerah lolos kebanyakan orang dewasa, sehingga tidak menuntut itu dari anak-anak. Kadang-kadang guru - untuk alasan yang sama - akan menandai hanya beberapa kesalahan mekanis, meninggalkan orang lain untuk lain waktu. Yang paling penting dalam menulis adalah kata-kata, kalimat, dan ide-ide. Kesempurnaan dalam mekanika berkembang perlahan-lahan. Bersabarlah.

 

d.   Cari tahu apakah anak-anak diberi menulis instruksi dan praktek dalam menulis secara teratur

Menulis setiap hari adalah ideal, seminggu sekali tidak cukup sering. Jika kelas terlalu besar di sekolah Anda, memahami bahwa tidak mungkin bagi guru untuk memberikan sebanyak menulis praktik karena mereka atau Anda ingin. Bersikeras pada kelas yang lebih kecil - tidak lebih dari 25 di sekolah dasar dan tidak lebih dari empat kelas 25 untuk guru sekolah menengah Inggris.

 

e.    Tanyakan apakah setiap guru yang terlibat dalam membantu anak-anak menulis lebih baik.

Lembar kerja, latihan mengisi kosong-, tes pilihan ganda, dan bahan serupa kadang-kadang digunakan untuk menghindari anak-anak menulis. Jika anak-anak dan remaja tidak diminta untuk menulis kalimat dan paragraf tentang ilmu pengetahuan, sejarah, geografi, dan mata pelajaran sekolah lainnya, mereka tidak dibantu untuk menjadi penulis yang lebih baik. Semua guru memiliki tanggung jawab untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan menulis mereka.

 

f.                             Lihat apakah anak-anak diminta untuk menulis dalam berbagai bentuk

Setiap bentuk, tujuan, dan penonton tuntutan perbedaan gaya, nada, pendekatan, dan pilihan kata-kata. Berbagai macam pengalaman menulis sangat penting untuk mengembangkan menulis efektif.

 

g.    Periksa untuk melihat apakah ada terus kontak dengan penulisan imajinatif penulis terampil

Meskipun benar bahwa kita belajar menulis dengan menulis, kita juga belajar untuk menulis dengan membaca. Karya-karya penulis berbakat harus dipelajari tidak hanya untuk ide-ide tetapi juga untuk keterampilan menulis yang terlibat. Sastra yang baik merupakan bagian penting dari setiap program menulis yang efektif.

 

h.   Bekerja melalui Anda PTA dan dewan sekolah Anda untuk membuat tulisan sebagai prioritas tinggi.

Pelajari tentang menulis dan cara anak-anak belajar menulis. Mendorong siswa yang baik publikasi menulis di koran sekolah, jurnal sastra, koran lokal, dan majalah. Biarkan semua orang tahu bahwa hal-hal menulis untuk Anda.

Dengan menjadi peserta aktif dalam pendidikan anak Anda sebagai penulis, Anda akan melayani tidak hanya anak tetapi anak-anak dan pemuda lainnya juga. Anda memiliki peran penting untuk bermain, dan kami mendorong keterlibatan Anda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada siswa. Untuk itu guru harus dapat memberikan motivasi agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran menulis. Sedangkan kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, melainkan melalui proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah dasar.  Agar proses pembelajaran menulis permulaan tersebut dapat bermakna, maka pembalajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal huruf-huruf yang diajarkannya.

 

B.       Saran

Masih terdapat beberapa guru dalam memberikan pembelajaran menulis lebih banyak teori daripada melatih keterampilannya. Selain itu guru dalam menyampaikan pembelajaran masih menggunakan metode atau pendekatan yang kurang bervariasi. Sehingga yang terjadi di kelas adalah siswa tidak aktif sedangkan guru berdiri di depan kelas menjelaskan materi pelajaran.

 

Dengan keadaan seperti di atas tidak ada lagi suasana yang menyenangkan, siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

 

Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis  adalah dengan menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan kontekstual yang dijadikan salah satu acuari dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pendekatan kontekstual bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan menulis sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

 

Kemampuan siswa SD dalam menulis pada umumnya belum memadai. Hal tersebut terbukti masih banyak siswa yang belum mampu menggunakan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma dengan baik dan benar terutama dalam menulis karangan dan nilai hasil belajar siswa dalam menulis belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

 

Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis kurang bergairah sehingga siswa tidak terampil menggunakan kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran menulis. Hal itu perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Afrom, Ichyatul . (2011). Meningkatkan Kemampuan Menulis di Sekolah Dasar. [Online].Tersedia:http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/868.html.[29/5/2011]

Hartati, Tatat. dkk. (2006) . Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah edisi ke satu . Bandung : UPI PRESS

Resmini, Novi . dkk. (2006 ) . Kemampuan Membaca dan menulis di SD edisi ke satu .  Bandung : UPI PRESS

Indihadi, Dian . dkk .  (2006) . Pembinaan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua edisi ke satu . Bandung : UPI PRESS

http://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.ncte.org/positions/statements/howtohelpenglish

Widodo, Rahma Dwi. (2009). Pendalaman Materi Menulis di SD. [Online]. Tersedia: http://wywld.wordpress.com/2009/10/26/pendalaman-materi-menulis-di-SD/ [26/10/2011]

http://episentrum.com/search/mengembangkan%20kemampuan%20menulis%20SD

http://blog.tp.ac.id/meningkatkan-kemampuan-menulis-jurnal-pribadi-dengan-strategi pemodelan

http://www.unesa.ac.id/bank/jurnal/Peningkatan_kemampuan_Membaca_dan_Menulis_Permulaan_Melalui_Pembelajaran_Konstruktivisme.pdf

 

 

 

Tidak ada komentar:

Berita Viral Terkini