Oleh
;Muhammad As-Sahibban
BAHAN MATERI 1
MEMAHAMI
PRINSIP-PRINSIP
PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
A. Prinsip-Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
Prinsip-prinsip manajemen
yang dikemukakan oleh Henry Fayol hanya menampilkan garis-garis besarnya saja,
diantaranya terdapat 14 (empat belas) prinsip-prinsip umum manajemen yakni:
1.
Pembagian Kerja
Dalam
organisasi / perusahaan yang sudah maju, sebagai akibat dari perkembangan
masyarakat dan kemajuan teknologinya yang menuntut adanya spesialisasi /
pengelompokan tenaga kerja yang teratur dan tepat. Karena spesialiasai
orang-orang inilah, maka diperlukan adanya pembagian kerja / tugas yang sesuai
dengan kemampuan, keahlian, dan bakat yang dimilikinya. Sehingga tujuan
organisasi yang akan dicapai, menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien.
2. Kekuasaan dan tanggung
jawab
Dengan
adanya pembagian kerja yang baik didalam organisasi tersebut, sudah tentu dalam
pelaksanaannya mereka diberi kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab sebagai
kepercayaan dari pihak atasan. Pelimpahan kekuasaan dan tanggung jawab yang
dilakukannya itu, tiada lain untuk memudahkan tekknik pengawasan agar diperoleh
hasil yang efektif dan efisien.
3.
Disiplin
Peraturan
dan disiplin yang diterapkan merupakan pedoman khusus untuk menggerakan dan
mendorong kepatuhan serta kesediaan para pegawai dalam melaksanakan tugasnya
dengan baik, tertib, dan tepat sesuai dengan tujuan yang diinginkan sehingga
bisa menghemat waktu. Disiplin harus dilaksanakan secara formal terhadap semua
anggota manajemen, tidak boleh dibeda-bedakan.
4.
Kesatuan Perintah
Setiap
anggota bawahan hanya mempunyai seorang atasan (pimpinan) langsung, yakni kepada
siapa ia akan memberikan laporan dan pertanggung jawabannya, serta dari siapa ia
menerima perintah, instruksi, bimbingan, dan pedoman kerja. Semua itu perlu
untuk kelancaran dalam melasanakan tugasnya, sehingga tidak membingungkan para
bawahan.
5.
Kesatuan Pengarahan
Setiap
unit / satuan tugas organisasi yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama harus
dikoordinasikan pada satu arah dan satu rencana. Dalam arti, semua kegiatan,
semua sumber dana, pemikiran, kehlian dan kemampuan (bakat) ditunjukan hanya
kepada satu arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara seefektif dan seefisien
mungkin. Sehingga, rencana semula yang telah dirumuskan sasarannya dapat
terlaksananya dengan sempurna.
6.
Mengabdikan Kepentingan Sendiri Kepada Kepentingan Umum
Sebagai
unsur pelaksanaan rencana dalam setiap kegiatan organisasi perusahaan, mempunyai
andil besar didalamnya. Oleh karena itu, setiap anggota bawahan diusahaan agar
mau diajak untuk lebih mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan
pribadi. Hal ini perlu, disamping untuk menciptakan suatu iklim kerja sama yang
baik, juga agar setiap kegiatannya berjalan
sesuai
dengan rencana bersama.
7.
Penggajian Pegawai Gaji merupakn pengaruh yang sangat besar terhadap status
sosial seseorang. Pembayaran gaji/upah pegawai harus adil, menarik, dan cukup
untuk memenuhi pegawai sendiri maupun kebutuhan keluarganya. Karena, semua itu
akan memberikan motivasi (dorongan semangat) yang tinggi kepada setiap pegawai
dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya terhadapa perkembangan organisasi
perusahaan yang bersangkutan.
8.
Pemusatan koordinasi
Agar
para pegawai tidak dibingungkan oleh kesimpangsiuarang dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang dibebankannya, perlu adnya pemusataan (Sentralisasi)
kekuasaan (wewenang) dalam kelompok tunggal, dan kepemimpinannya diserahkan
kepada satu orang pemimpin, tanpa menimbulkan sifatsifat kediktatoran saat
menjalankan kepemimpinaannya.
9.
Jenjang Bertingkat
Agar
pembagian tugas-tugas dan kekuasaan dapat terlihat dengan jelas, perlu disusun
satuan-satuan tugas organisasi yang bertingkat-tingkat secara vertikaldan
horizontal. Sehingga terdapat rantai jenjang bertetangga tiap bagian organisasi
hal ini dapat memberikan pedoman dari masa printah / instruksi itu diterima dan
kepada siapa pertanggung jawaban harus disampaikan.
Usahakan
agar tingkat-tingkat jenjang organisasinya (seperti pimpinan puncak, kepala
bagian, kepala seksi) berjumlah sedikit, sehingga saluran hubungan dari atasan
sampai kebawahan tidak terlampau panjang.
10.
Ketertiban
Keteraturan
dan kelancaran kegiatan suatu organisasi sangat penting. Oleh karena itu, setiap
anggota pegawai yang terikat dalam kegiatan usaha pencapaian tujuan bersama
harus mau mematuhi dan mentaati segala ketentuan-ketentuan yang ada, seperti
mematuhi prinsip-prinsip pembagian kerja kesatuan arah, penggajian pegawai,
disiplin kerja dsb.
11.
Keadilan
Unit
pimpinan tidak boleh memperlakukan pegawai bawahannya dengan semena-mena, tetapi
harus adil dan bijaksana seperti mem-PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa alasan
yang kuat. Hargailah setiap prestasi pegawai yang dicapainya sebagai karya
nyata. Berilah kesempatan mengeluarka saran / ide, pendapat, kritik dan
informasi yang membangun, dalam upaya pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Tidak ada satu orang pun yang diistimewakan, karena hal itu dapat menimbulkan
pertentangan.
12.
Stabilitas Kondisi Pegawai
Manusia
sebagai anggota organisasi, dihadapkan kepada keterbatasan-keterbatasan baik
dari segi fisik maupun mental. Dari keterbatasan itulah, maka dalam setiap
kegitannya pegawai perlu menjaga kestabilan kondisi kerja pegawai, yakni menjaga
/ memelihara hubungan yang harmonis diantara sesama anggota, menjaga kesehatan,
menjaga keselamatan kerja, dan sebagainya yang dapat menimbulkan kelancaran dan
kelangsungan proses kegiatan manajemen.
13.
Prakarsa
Setiap
pimpinaan hendaknya selalu mengharga saran-saran, ide / gagasan, kritik dan
informasi yang dikemukakan oleh anggota bawahan. Karena semua itu merupakan
suatu prakarsa yang dapat menciptakan cara-cara kerja (pikiran-pikiran) baru
yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya, sehingga organisasi
lebih cepat berkembang.
14.
Semangat Kesatuan
Organisasi
merupakan kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai dengan baik dan lancar, maka perlu pembinaan bimbingan,
dan motivasi yang terus menerus terhadap pegawai agar mereka memiliki jiwa
kesatuan dan rasa setia para pegawai agar mereka memiliki jiwa kesatuan dan jiwa
setia kawan yang tinggi. Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi inilah, lahir
suatu tata hubungan yang harmonis diantara sesame anggota, memiliki semangat
persatuan-persatuan, senasip sepenaggungan dalam upaya mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan bersama.
B. Pengertian Pekerjaan
Kantor
1. George R. Terry,
pekerjaan kantor meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan
warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan
banyak hal dengan cepat, guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan
pengawasan pimpinan
2. William Leffingwell dan
Edwin Robinson menerangkan bahwa “Pekerjaan perkantoran berkenaan dengan
warkat-warkat dari badan usaha-pembuat warkat-warkat, pemakaian warkat dan
pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan dikemudian hari.
3. Geoffrey Mills dan
Oliver Standing Ford, menekankan kepada fungsi kantor, yaitu menyediakan suatu
pelayanan mengenai komunikasi dan warkat, antara lain menerima, mencatat,
mengolah, memberikan keterangan, dan melindungi harta kekayaan.
4. George Terry merumuskan
pengertian pekerjaan perkantoran itu sebagai berikut: “Pekerjaan perkantoran
meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat
tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkas banyak hal dengan
cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol dari
pimpinan”.
5. Littlefield dan Peterson
menerangkan bahwa setiap pekerjaan kantor dalam sebuah organisasi dalam dewasa
ini mempunyai segi-segi pekerjaan perkantoran atau pekerjaan kertas. Dalam
kebanyakan pekerjaan-pekerjaan segi ini hanyalah sebagai akibat saja dari
aktivitas pokok yang dapat berupa produksi, penjualan, keuangan, pembelian,
kepegawaian, teknik atau salah satu dari banyak pekerjaan lainnya.
Dalam
garis besarnya tatausaha mempunyai 3 peranan pokok, antara lain sebagai
berikut:
1. Melayani pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
2. Menyediakan
keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi supaya dengan mudah
mengambil keputusan atau dapat melakukan tindakan yang tepat jika perusahaannya
sedang menghadapi masalah.
3. Membantu melancarkan
perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
C. Fungsi Pekerjaan
Kantor
1. Memberikan pelayanan
terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
organisasi
2. Menyediakan
informasi/keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan.
3. Membantu kelancaran
perkembangan organisasi secara keseluruhan
Fungsi
dari pekerjaan kantor pada prinsipnya adalah memberikan layanan informasi
dan perekaman dalam bidang jasa-jasa perkantoran untuk mencapai tujuan
organisasi. Mills menjabarkan fungsi pekerjaan kantor menjadi delapan
yaitu :
1. Menerima informasi
Contoh
dari bentuk informasi yang umumnya diterima adalah surat, panggilan telepon,
pesanan faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.
2. Merekam informasi
Tujuannya adalah agar informasi dapat disiapkan segera apabila manajemen
memintanya. Contoh bentuk rekaman operasi yaitu korespondensi, pesanan dan
faktur.
3. Mengelola informasi
Yaitu memastikan agar informasi yang diterima benar dan akurat.
4. Mengatur informasi
Kantor bertanggungjawab mensuplai informasi dalam bentuk yang paling baik dalam
melayani manajemen. Contohnya adalah penyiapan faktur, penetapan harga, laporan
statistik, laporan keuangan, dan laporan – laporan pada umumnya.
5. Memberi informasi
Kantor memberikan informasi dari rekamannya bila manajemen meminta. Informasi
yang dibagikan dapat bersifat rutin, maupun khusus dapat secara lisan maupun
tertulis. Contohnya pesanan, anggaran faktur, laporan keuangan.
6. Melindungi aset
Mengamati secara cermat urusan dalam perusahaan seperti menjaga keakuratan
rekaman dan memperingatkan manajemen mengenai apa saja yang tidak menguntungkan
yang mungkin terjadi.
7. Menyimpan
informasi
Kantor
harus menyimpan informasi yang diterima dengan baik agar mudah dicari apabila
manajemen membutuhkannya
BAHAN MATERI 2
MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI
A. Pengertian
komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari
satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian.
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang berarti
memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, antara
lain sebagai berikut.
a. Menurut Mc. Farland,
komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antar manusia.
b. Menurut Keith Davis dalam
bukunya Human Relation at Work, komunikasi adalah proses jalur informasi
dan pengertian dari seseorang keorang lain.
c. Menurut Dr. Phil Astrid
Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan Praktek, komunikasi
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.
B. Proses
Komunikasi
Proses
komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan dari
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha pencapaian
pengertian.
Langkah-langkah
proses komunikasi sebagai berikut :
a. Komunikator memiliki
gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan.
b. Komunikator membuat atau
menyusun sandi sandi (encoding) untuk menyampaikan maksud, baik dalam bentuk
kata-kata atau lambang ( gambar, warna, bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain)
sebagai pesan.
c. Perkataan dan
lambang-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media
d. Komunikan menguraikan/
mentafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh komunikator sehingga
mempunyai makna/arti.
e. Komunikan memberi
tanggapan (feedback) terhadap informaasi yang diberikan oleh komunikator,
sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang disampaikan sesuai
atau tidak dengan apa yang dimaksudkanya, karena dalam proses komunikasi dapat
saja terjadi hambatan-hambatan.
Menurut
arah prosesnya, komunikasi dibedakan sebagai berikut.
a. Komunikasi satu arah
(one way communication)
Komunikasi
satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu
hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan
untuk memberikan respon atau tanggapan. Contohnya : Atasan sedang memberikan
perintah kepada skretarisnya, sebuah baliho iklan produk yang sedang dibaca
seseorang di pinggir jalan, dan komandan perang memberikan perhatian bagan
komunikasi satu arah, berikut:
Keuntungan komunikasi satu arah :
1) Lebih cepat dan
efisien,
2) Dalam hal-hal tertentu
dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal
yng disampaikan oleh komunikator,
3) Dapat membawa wibawa
komunikator (pimpinan), karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langssng
atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator.
Kelemahan
komunikasi satu arah :
1) Tidak memberikan kepuasan
kepada komunikan, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
respons atau tanggapan,
2) Memberikan kesan
otoriter,
3) Dapat menimbulkan kesalah
pahaman dan ketidak jelasan, sehingga muncul prasangka yang tidak baik.
b. Komunikasi dua arah (two
ways communication)
Komunikasi
dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal
balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi
secara vertical, horizontal, dan diagonal.
1)
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke
bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi
adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah,
hingga ketingkat karyawan. Contoh: Komunikasi berlangsung antara atasan dengan
bawahannya di sebuah kantor.
2)
Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang
mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya komunikasi
antara karyawan yang satu dengan yang satu level.
3)
Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contohnya:
komunikasi antara kepala bagian dengan kepala seksi
Keuntungan
dari komunikasi dua arah:
a) Adanya dialog antara
komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan kepuasan diantara kedua belah
pihak.
b) Informasi yang diterima
menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih tepat, karena dapat diperoleh
langsung penjelasanya.
c) Memunculkan rasa
kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis.
d) Menghindari kesalah
pahaman
Kelemahan
komunikasi dua arah
a) Informasi yang
disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
b) Keputusan tidak dapat
diambil dengan cepat
c) Memberikan kesempatan
kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja bisa menjadi
kurang kondusif
d) Memberi kemungkinan
timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang
sebenarnya.
c. Komunikasi ke segala
arah
Komunikasi
kesegala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator
dan komunikan yang saling berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta
wewenangnya berbeda-beda. Contohnya diskusi antar anggota rapat. Keuntungan dan
kelemahan komunikasi kesegala arah hampir sama dengan komunikasi dua arah, yang
membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah, komunikator dan komunikannya
hanya dua orang, tetapi dalam komunikasi ke segala arah, komunikator dan
komunikanya lebih dari dua orang.
C. Faktor - faktor
komunikasi
Dalam
kegiatan komunikasi ada faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses
komunikasi dan ada juga faktorDalam garis besarnya tatausaha mempunyai 3
peranan pokok, antara lain sebagai berikut:
1. Melayani pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
2. Menyediakan
keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi supaya dengan mudah
mengambil keputusan atau dapat melakukan tindakan yang tepat jika perusahaannya
sedang menghadapi masalah.
3. Membantu melancarkan
perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
C. Fungsi Pekerjaan
Kantor
1. Memberikan pelayanan
terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
organisasi
2. Menyediakan
informasi/keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan.
3. Membantu kelancaran
perkembangan organisasi secara keseluruhan
Fungsi
dari pekerjaan kantor pada prinsipnya adalah memberikan layanan informasi
dan perekaman dalam bidang jasa-jasa perkantoran untuk mencapai tujuan
organisasi. Mills menjabarkan fungsi pekerjaan kantor menjadi delapan
yaitu :
1. Menerima informasi
Contoh
dari bentuk informasi yang umumnya diterima adalah surat, panggilan telepon,
pesanan faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.
2. Merekam informasi
Tujuannya adalah agar informasi dapat disiapkan segera apabila manajemen
memintanya. Contoh bentuk rekaman operasi yaitu korespondensi, pesanan dan
faktur.
3. Mengelola informasi
Yaitu memastikan agar informasi yang diterima benar dan akurat.
4. Mengatur informasi
Kantor bertanggungjawab mensuplai informasi dalam bentuk yang paling baik dalam
melayani manajemen. Contohnya adalah penyiapan faktur, penetapan harga, laporan
statistik, laporan keuangan, dan laporan – laporan pada umumnya.
5. Memberi informasi
Kantor memberikan informasi dari rekamannya bila manajemen meminta. Informasi
yang dibagikan dapat bersifat rutin, maupun khusus dapat secara lisan maupun
tertulis. Contohnya pesanan, anggaran faktur, laporan keuangan.
6. Melindungi aset
Mengamati secara cermat urusan dalam perusahaan seperti menjaga keakuratan
rekaman dan memperingatkan manajemen mengenai apa saja yang tidak menguntungkan
yang mungkin terjadi.
7. Menyimpan
informasi
Kantor
harus menyimpan informasi yang diterima dengan baik agar mudah dicari apabila
manajemen membutuhkannya
BAHAN MATERI 2
MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI
A. Pengertian
komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari
satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian.
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang berarti
memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, antara
lain sebagai berikut.
a. Menurut Mc. Farland,
komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antar manusia.
b. Menurut Keith Davis dalam
bukunya Human Relation at Work, komunikasi adalah proses jalur informasi
dan pengertian dari seseorang keorang lain.
c. Menurut Dr. Phil Astrid
Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan Praktek, komunikasi
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.
B. Proses
Komunikasi
Proses
komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan dari
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha pencapaian
pengertian.
Langkah-langkah
proses komunikasi sebagai berikut :
a. Komunikator memiliki
gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan.
b. Komunikator membuat atau
menyusun sandi sandi (encoding) untuk menyampaikan maksud, baik dalam bentuk
kata-kata atau lambang ( gambar, warna, bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain)
sebagai pesan.
c. Perkataan dan
lambang-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media
d. Komunikan menguraikan/
mentafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh komunikator sehingga
mempunyai makna/arti.
e. Komunikan memberi
tanggapan (feedback) terhadap informaasi yang diberikan oleh komunikator,
sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang disampaikan sesuai
atau tidak dengan apa yang dimaksudkanya, karena dalam proses komunikasi dapat
saja terjadi hambatan-hambatan.
Menurut
arah prosesnya, komunikasi dibedakan sebagai berikut.
a. Komunikasi satu arah
(one way communication)
Komunikasi
satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu
hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan
untuk memberikan respon atau tanggapan. Contohnya : Atasan sedang memberikan
perintah kepada skretarisnya, sebuah baliho iklan produk yang sedang dibaca
seseorang di pinggir jalan, dan komandan perang memberikan perhatian bagan
komunikasi satu arah, berikut:
Keuntungan komunikasi satu arah :
1) Lebih cepat dan
efisien,
2) Dalam hal-hal tertentu
dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal
yng disampaikan oleh komunikator,
3) Dapat membawa wibawa
komunikator (pimpinan), karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langssng
atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator.
Kelemahan
komunikasi satu arah :
1) Tidak memberikan kepuasan
kepada komunikan, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
respons atau tanggapan,
2) Memberikan kesan
otoriter,
3) Dapat menimbulkan kesalah
pahaman dan ketidak jelasan, sehingga muncul prasangka yang tidak baik.
b. Komunikasi dua arah (two
ways communication)
Komunikasi
dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal
balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi
secara vertical, horizontal, dan diagonal.
1)
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke
bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi
adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah,
hingga ketingkat karyawan. Contoh: Komunikasi berlangsung antara atasan dengan
bawahannya di sebuah kantor.
2)
Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang
mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya komunikasi
antara karyawan yang satu dengan yang satu level.
3)
Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contohnya:
komunikasi antara kepala bagian dengan kepala seksi
Keuntungan
dari komunikasi dua arah:
a) Adanya dialog antara
komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan kepuasan diantara kedua belah
pihak.
b) Informasi yang diterima
menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih tepat, karena dapat diperoleh
langsung penjelasanya.
c) Memunculkan rasa
kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis.
d) Menghindari kesalah
pahaman
Kelemahan
komunikasi dua arah
a) Informasi yang
disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
b) Keputusan tidak dapat
diambil dengan cepat
c) Memberikan kesempatan
kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja bisa menjadi
kurang kondusif
d) Memberi kemungkinan
timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang
sebenarnya.
c. Komunikasi ke segala
arah
Komunikasi
kesegala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator
dan komunikan yang saling berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta
wewenangnya berbeda-beda. Contohnya diskusi antar anggota rapat. Keuntungan dan
kelemahan komunikasi kesegala arah hampir sama dengan komunikasi dua arah, yang
membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah, komunikator dan komunikannya
hanya dua orang, tetapi dalam komunikasi ke segala arah, komunikator dan
komunikanya lebih dari dua orang.
C. Faktor - faktor
komunikasi
Dalam
kegiatan komunikasi ada faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses
komunikasi dan ada juga faktor-faktor penghambat berhasilnya proses
komunikasi.
a. Faktor – faktor
penunjang keberhasilan komunikasi
Keberhasilan
dalam proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh kecakapan komunikator dan
komunikan dalam pelaksanaan pengiriman dan penerimaan berita / pesan. Faktor –
faktor penunjang keberhasilan antara lain sebagai berikut.
1) Dilihat dari sisi
komunikator
Faktor
– faktor penunjang keberhasilan komunikan dari sisi komunikator adalah sebagai
berikut :
a) Kecakapan komunikator
Seorang komunikator harus dapat menguasai cara – cara penyampaian pikiran, ide,
gagasan baik secara lisan atau tertulis.
b) Sikap komunikator
Seorang komunikator dalam menyampaikan informasi harus tegas, terbuka, simpatik,
dan rendah hati untuk membangkitkan kepercayaan dari komunikan.
c) Pengetahuan
komunikator
Seorang komunikator yang mempunyai wawasan pengetahuan yang luas akan lebih
mudah dalam menyampaikan ide, gagasan kepada komunikan.
d) Keadaan fisik
komunikator
Seorang komunikator yang memiliki suara yang jelas, tidak gagap dan mantap dalam
menyampaikan informasi akan lebih mudah dipahami oleh komunikan
e) Sistem sosial
Seorang komunikator harus mampu menyesuaikan diri dari lingkungan masyarakat di
mana dia berbicara. Sehingga komunikator akan mampu memahami siapa yang diajak
berbicara dan bagaimana kebiasaanya.
b. Dilihat
dari sudut komunikan
Faktor
penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikan adalah sebagai berikut
:
a) Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan menanggapi
pembicaraan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
b) Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam
mendengarkan informasi dari komunikator.
c) Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat
mengerti dan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
d) Keadaan fisik
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti
pendengaran, pengelihatan, ataupun indra lainnya.
e) Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara, materi yang dibicarakan, dan
dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.
Harold
D Laswell memperkenalkan lima formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses
komunikasi, yaitu :
a.
Who, berkenaan dengan siapa yang mengatakan.
b. Says What,
berkenaan dengan yang menyatakan apa.
c. In Which
Channel, berkenaan dengan saluran apa.
d. To Whom,
berkenaan dengan ditujukan kepada siapa.
e. With What
Effek, berkenaan dengan pengaruh apa.
1. Pengertian media
komunikasi
Media
komunikasi adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses
penyampian warta/pesan/informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mecapai
tujuan tertentu.
2. Fungsi media
komunikasi
Fungsi
media komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Menumbuhkan motivasi
bagi para komunikan
b. Menumbuhkan daya tarik
pesan atau informasi yang akan disampaikan
c. Mengefektifkan proses
penyampaian pesan atau informasi
d. Mempercepat waktu yang
diperlukan untuk menyampaiakan informasi
e. Menjelaskan isi dan
maksud pesan atau informasi yang akan disampaikan
f. Membuat isi pesan atau
informasi lebih nyata
g. Sebagai media hiburan dan
pendidikan bagi komunikan
3. Jenis-jenis media
komunikasi
Jenis-jenis
media komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Media visual,
yaitu media yang dapat di lihat
Contoh
: lukisan, foto, sinar lampu, dan media cetak
Kelebihan
:
§
Biaya relatif murah
§
Mudah dibuat dan digunakan
§
Alat dan pemeliharaanya sederhana
§
Dapat memperjelas suatu masalah
§
Dapat mewujudkan ide abstrak ke bentuk konkret
§
Dapat menimbulkan imajinasi dan inspirasi
Kekurangan
:
§
Hanya untuk indra penglihatan
§
Tidak bergerak
§
Keterkaitan pada ukuran
§
Menimbulkan rasa bosan
§
Memiliki keterbatasan pemirsa
§
Dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda – beda
b. Media audio, yaitu
media yang dapat di dengar
Contoh
: radio, tape recorder, dan telepon
Kelebihan
:
§ murah dan mudah
pengadaannya, jangkauan luas, dan dapat mengembangkan daya imajinasi
§ progamnya sudah dibuat,
alat perekamnya mudah digunakan dan didapatkan, dapat dipakai berulang-ulang,
mudah diperbanyak, dan dapat digunakan sewaktu-waktu
§ bentuk sederhana, mudah
digunakan, dan dapat menyampaikan pesan secara langsung
Kekurangan
:
§ Penyajian terikat pada
jadwal, dan kecepatan penyajian sulit di kontrol
§ Kecepatan informasi
tidak dapat dirubah dan tidak menggambarkan unsur-unsur
§ Biaya pemasangan relatif
mahal, dan sering timbul gangguan-gangguan
c. Media audio
visual, yaitu media yang dapat dilihat dan didengarkan
Contoh
: televisi, DVD, dan film
Kelebihan
:
§
Informasi dapat disampaikan sesuai dengan kenyataan
§
Dapat dimengerti keadaan/hasil yang sebenarnya
§
Tidak membosankan
Kekurangan
:
§ Biaya relatif mahal
§ Kadang – kadang
kejelasan suara kurang dipahami
-faktor penghambat berhasilnya proses
komunikasi.
a. Faktor – faktor
penunjang keberhasilan komunikasi
Keberhasilan
dalam proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh kecakapan komunikator dan
komunikan dalam pelaksanaan pengiriman dan penerimaan berita / pesan. Faktor –
faktor penunjang keberhasilan antara lain sebagai berikut.
1) Dilihat dari sisi
komunikator
Faktor
– faktor penunjang keberhasilan komunikan dari sisi komunikator adalah sebagai
berikut :
a) Kecakapan komunikator
Seorang komunikator harus dapat menguasai cara – cara penyampaian pikiran, ide,
gagasan baik secara lisan atau tertulis.
b) Sikap komunikator
Seorang komunikator dalam menyampaikan informasi harus tegas, terbuka, simpatik,
dan rendah hati untuk membangkitkan kepercayaan dari komunikan.
c) Pengetahuan
komunikator
Seorang komunikator yang mempunyai wawasan pengetahuan yang luas akan lebih
mudah dalam menyampaikan ide, gagasan kepada komunikan.
d) Keadaan fisik
komunikator
Seorang komunikator yang memiliki suara yang jelas, tidak gagap dan mantap dalam
menyampaikan informasi akan lebih mudah dipahami oleh komunikan
e) Sistem sosial
Seorang komunikator harus mampu menyesuaikan diri dari lingkungan masyarakat di
mana dia berbicara. Sehingga komunikator akan mampu memahami siapa yang diajak
berbicara dan bagaimana kebiasaanya.
b. Dilihat
dari sudut komunikan
Faktor
penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikan adalah sebagai berikut
:
a) Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan menanggapi
pembicaraan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
b) Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam
mendengarkan informasi dari komunikator.
c) Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat
mengerti dan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
d) Keadaan fisik
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti
pendengaran, pengelihatan, ataupun indra lainnya.
e) Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara, materi yang dibicarakan, dan
dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.
Harold
D Laswell memperkenalkan lima formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses
komunikasi, yaitu :
a.
Who, berkenaan dengan siapa yang mengatakan.
b. Says What,
berkenaan dengan yang menyatakan apa.
c. In Which
Channel, berkenaan dengan saluran apa.
d. To Whom,
berkenaan dengan ditujukan kepada siapa.
e. With What
Effek, berkenaan dengan pengaruh apa.
1. Pengertian media
komunikasi
Media
komunikasi adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses
penyampian warta/pesan/informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mecapai
tujuan tertentu.
2. Fungsi media
komunikasi
Fungsi
media komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Menumbuhkan motivasi
bagi para komunikan
b. Menumbuhkan daya tarik
pesan atau informasi yang akan disampaikan
c. Mengefektifkan proses
penyampaian pesan atau informasi
d. Mempercepat waktu yang
diperlukan untuk menyampaiakan informasi
e. Menjelaskan isi dan
maksud pesan atau informasi yang akan disampaikan
f. Membuat isi pesan atau
informasi lebih nyata
g. Sebagai media hiburan dan
pendidikan bagi komunikan
3. Jenis-jenis media
komunikasi
Jenis-jenis
media komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Media visual,
yaitu media yang dapat di lihat
Contoh
: lukisan, foto, sinar lampu, dan media cetak
Kelebihan
:
§
Biaya relatif murah
§
Mudah dibuat dan digunakan
§
Alat dan pemeliharaanya sederhana
§
Dapat memperjelas suatu masalah
§
Dapat mewujudkan ide abstrak ke bentuk konkret
§
Dapat menimbulkan imajinasi dan inspirasi
Kekurangan
:
§
Hanya untuk indra penglihatan
§
Tidak bergerak
§
Keterkaitan pada ukuran
§
Menimbulkan rasa bosan
§
Memiliki keterbatasan pemirsa
§
Dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda – beda
b. Media audio, yaitu
media yang dapat di dengar
Contoh
: radio, tape recorder, dan telepon
Kelebihan
:
§ murah dan mudah
pengadaannya, jangkauan luas, dan dapat mengembangkan daya imajinasi
§ progamnya sudah dibuat,
alat perekamnya mudah digunakan dan didapatkan, dapat dipakai berulang-ulang,
mudah diperbanyak, dan dapat digunakan sewaktu-waktu
§ bentuk sederhana, mudah
digunakan, dan dapat menyampaikan pesan secara langsung
Kekurangan
:
§ Penyajian terikat pada
jadwal, dan kecepatan penyajian sulit di kontrol
§ Kecepatan informasi
tidak dapat dirubah dan tidak menggambarkan unsur-unsur
§ Biaya pemasangan relatif
mahal, dan sering timbul gangguan-gangguan
c. Media audio
visual, yaitu media yang dapat dilihat dan didengarkan
Contoh
: televisi, DVD, dan film
Kelebihan
:
§
Informasi dapat disampaikan sesuai dengan kenyataan
§
Dapat dimengerti keadaan/hasil yang sebenarnya
§
Tidak membosankan
Kekurangan
:
§ Biaya relatif mahal
§ Kadang – kadang
kejelasan suara kurang dipahami
§ Memerlukan tempat yang
tidak sedikit
E. Melakukan Komunikasi
Melalui Telepon
Kata
“telepon” berasal dari kata tele dan phone yang mempunyai
pengertian jauh dan mendengar dari jarak jauh. Melalui pesawat telepon disamping
mendengar, tentu orang juga berbicara. Pesawat telepon merupakan simbol suatu
prestasi sebuah peradaban manusia, karena beberapa saat yang lalu, manusia masih
mengalami kesulitan untuk berkomunikasi langsung dalam jarak jauh. Sebagai
sarana komunikasi , telepon dipakai untuk menyampaikan dan menerima informasi
secara cepat, karena dengan telepon baik komunikator (pengirim pesan) maupun
komunikan (penerima pesan) dapat menyampaikan berita atau informasi pada saat
yang sama, tidak perlu menunggu berjam-jam, apalagi berhari-hari.
Hubungan
telepon adalah cara mengadakan hubungan langsung jarak jauh untuk menyampaikan
atau menerima pembicaraan melalui alat elektronik dari satu pihak ke pihak
lain.
1.
Macam-Macam Pesawat Dan Hubungan Telepon
a. Jenis pesawat
telepon
Dari
segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang digunakan pada pesawat telepon,
macamnya, ada beberapa jenis pesawat telepon.
1) Intercom
Dalam
bahasa inggris disebut intercomunication yang artinya komunikasi didalam.
Hubungan di dalam intercom juga sering disebut dengan istilah interphone atau
intertelephone. Di kantor, intercom merupakan alat komunikasi yang dipergunakan
untuk menyampaikan warta atau keterangan dalam lingkungan organisasi sendiri
atau dari satu bagian ke bagian lain dalam satu instansi.
2) Pesawat Telepon
Telepon
merupakan alat untuk menyampaikan informasi secara lisan dari satu pihak ke
pihak lain dari jarak jauh, baik dalam lingkungan kantor maupun luar kantor.
3) PMBX (Privat Manual Branch
Exchange)
Jenis
pesawat ini tidak memungkinkan kita dapat berhubungan langsung tanpa melalui
operator. Untuk menelepon, penelepon harus terlebih dahulu melalui operator,
penelepon harus menekan nomor yang telah ditentukan. Setelah tersambung,
penelepon baru dapat berhubungan langsung dengan nomor telepon luar yang
dikehendaki, umumnya menggunakan ekstensi.
4) PABX (Private Automatic
Branch Exchange)
Pesawat
ini memungkinkan kita dapat berhubungan langsung tanpa menggunakan operator.
Penelpon dapat berhungan langsung keluar dengan cara memutar nomor khusus untuk
memperoleh saluran keluar. Setelah itu, penelpon baru memutar nomor telepon yang
dikehendaki. Operator dapat pula dihubungi bila diperlukan dengan cara memutar
nomor (kode) yang telah ditentukan.
5) Switchboard (papan
sambungan)
Switchboard
yaitu alat komunikasi yang terdiri dari papan panel yang lebar, yang didalamnya
terdapat saklar-saklar dan instrumen lain yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi dari tempat satu ke tempat lain
6) Loudspeking Telephone (
pengeras suara telepon)
Alat
ini digunakan untuk memperbesar atau memperkeras volume suara telepon.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan alat ini adalah :
a) Meningkatkan kemampuan
kerja
b) Meningkatkan efisiensi
waktu
c) Menerima telepon tanpa
harus meninggalkan pekerjaan yang ada.
7) Telephone Answering
machine (mesin penjawab telepon)
Yaitu
suatu alat yang dapat dapat merekam / menjawab setiap pesan (berita) yang
masuk.
b. Jenis hubungan
telepon
Hubungan
telepon, ditinjau dari segi jarak jangkaunya dapat dikelompokkan menjadi 4
(empat) yaitu :
1. Hubungan antar bagian
(intern), yaitu hubungan langsung antara bagian satu dengan yang lain dalam
satu kantor.
2. Hubungan lokal
(setempat), yaitu hubungan yagn dilakukan komunikator dengan komunikan pada satu
lingkup tertentu, yakni dalam satu kota. Pada hubungan ini tidak perlu
menggunakan atau memulai kode area tempat yang dituju.
3. Hubungan Interlokal,
yaitu hubungan telepon antara dua orang secara langsung dengan jarak jauh, antar
kota atau antar propinsi, namun tetap dalam satu negara. Untuk melakukan
hubungan ini penelepon harus memutar nomor kode wilayah yang dituju.
4. Hubungan Internasional
(overseas call), yaitu hubungan telepon langsung berjarak jauh dari seseorang
atau orgasnisasi di suatu negara yang lain.
2. Peletakan pesawat
telepon
Ditinjau
dari peletakannya, ada bermacam-macam telepon yang digunakan pada suatu
organisasi, yakni:
a. Telepon meja
(tablephone), yaitu telepon yang diletakkan dan ditempatkan di meja
b. Telepon dinding (wall
phone), yaitu telepon yang diletakkan dan ditempatkan di dinding
c. Telepon genggam
(handphone), yaitu telepon yang bisa dibawa kemana-mana oleh pemiliknya.
3. Cara kerja
telepon
Ditinjau
dari cara kerjanya, telepon dapat dibedakan menjadi 3 (tiga ) jenis, yaitu:
a. Hubungan Melalui
Operator
Bila
melalui operator, penelepon memutar / menekan nomor operator sentral untuk
meminta hubungan perorangan. Berikan nama dan nomor telepon orang yang ingin
dihubungi dan sebutkan juga nomor telepon sendiri . Kalau sudah berhasil
menghubungi nomor yang diinginkan, operator sentral akan meminta hubungan dengan
orang yang dikehendaki dan menunggu sampai orang yang dituju siap untuk
bicara.
b. Hubungan Langsung
Hubungan
langsung jarak jauh maksudnya penelpon menelepon sendiri tanpa operator, memutar
kode atau nomor sambungan langsung jarak jauh kemudian bicara.
c. Hubungan Langsung dengan
SMS
Hubungan
langsung jarak jauh, bahkan melintas batas negara dengan menggunakan layanan
pesan pendek, yang bisa secara tertulis atau melalui suara (voice).
4. Etiket
bertelepon
Banyak
orang menyamakan begitu saja kata “etika” dan “etiket” padahal keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Etika adalah cabang filsafat yang membahas tingkah laku
manusia berdasarkan kaidah “baik buruk, benar salah, baik tidak. Sedangkan
etiket adalah tata krama, sopan santun, atau tata pergaulan.
Hal
yang terpenting hanyalah suara yang jelas, tegas, namun terkesan ramah, hangat,
dan bersahabat, dan juga tidak bernada emosi. Dengan suara yang merdu didengar,
tidak jarang orang menjadi lebih betah dan senang berkomunikasi dengan kita.
Adapun
hal-hal yang penting dan harus kita perhatikan dan dilaksanakan sehubungan
dengan etiket bertelepon adalah sebagai berikut:
1. Jangan membiarkan
telepon berdering terlalu lama, maksimal tiga kali berdering segeralah telepon
diangkat dan jawablah dengan sopan.
2. Jangan memulai dengan
kata “halo” tetapi langsung menyebutkan nama organisasis atau organisasi tempat
kita bekerja.
3. Jangan menggunakan
pesawat telepon di tempat kerja untuk kepentingan pribadi atau terlalu lama
berbicara dengan si penelepon.
4. Berusahalah mendengarkan
lawan bicara kita, jangan melamun atau bersikap tidak tertuju pada
pembicaraan.
5. Jangan mengucapkan
kata-kata yang menyinggung perasaan, sebaliknya bicaralah dengan sikap
menyenagkan.
6. Berusahalah menanggapi
maksud pembicara dengan cepat dan memberi kesan bahwa orang yang kita ajak
bicara diperhatikan seperti layaknya kita berhadapan langsung dengannya.
7. Berbicaralah dengan
tempo sedang, tidak terlalu cepat atau lambat.
8. Apabila kita menelepon,
kita harus siap menyebutkan nama dan jabatan orang yang akan kita tuju, di
samping pokok pembicaraannya.
9. Apabila kita menelepon
seseorang, kita dapat menanyakan apakah memang saat ini waktu yang tepat untuk
berbicara.
10. Jangan menganggap bahwa
panggilan telepon merupakan gangguan kepada pekerja
11. Catat poin pesan-pesan yang
disampaikan
12. Mintalah nomor teleponnya,
sekaligus mintalah maaf jika membuat kesalahan-kesalahan sewaktu dalam
pembicaraan telepon.
13. Mengakhiri pembicaraan
dengan tepat.
14. Meletakkan gagang telepon
dengan pelan.
Hal-hal
yang harus dihindari sekretaris dalam komunikasi melalui telepon
1. Menggunakan bahasa
formal, terutama kepada orang yang belum akrab atau belum tahu siapa orang yang
berbicara di telepon
2. Berbicara dengan orang
lain selagi berbicara di telepon.
3. Berbicara sambil makan
sesuatu atau mengunyah permen.
4. Berbicara terlalu banyak
basa-basi.
5. Berbicara dengan nada
kasar atau membentak.
6. Berbicara dengan nada
memerintah.
7. Penelepon dibiarkan
menunggu terlalu lama, tanpa penjelasan, hanya bunyi musik yang
diperdengarkan.
8. Penelepon ditransfer
berkali-kali atau ditransfer ke alamat yang salah.
9. Nada dan intonasi
terkesan malas atau tak ramah.
§ Memerlukan tempat yang
tidak sedikit
E. Melakukan Komunikasi
Melalui Telepon
Kata
“telepon” berasal dari kata tele dan phone yang mempunyai
pengertian jauh dan mendengar dari jarak jauh. Melalui pesawat telepon disamping
mendengar, tentu orang juga berbicara. Pesawat telepon merupakan simbol suatu
prestasi sebuah peradaban manusia, karena beberapa saat yang lalu, manusia masih
mengalami kesulitan untuk berkomunikasi langsung dalam jarak jauh. Sebagai
sarana komunikasi , telepon dipakai untuk menyampaikan dan menerima informasi
secara cepat, karena dengan telepon baik komunikator (pengirim pesan) maupun
komunikan (penerima pesan) dapat menyampaikan berita atau informasi pada saat
yang sama, tidak perlu menunggu berjam-jam, apalagi berhari-hari.
Hubungan
telepon adalah cara mengadakan hubungan langsung jarak jauh untuk menyampaikan
atau menerima pembicaraan melalui alat elektronik dari satu pihak ke pihak
lain.
1.
Macam-Macam Pesawat Dan Hubungan Telepon
a. Jenis pesawat
telepon
Dari
segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang digunakan pada pesawat telepon,
macamnya, ada beberapa jenis pesawat telepon.
1) Intercom
Dalam
bahasa inggris disebut intercomunication yang artinya komunikasi didalam.
Hubungan di dalam intercom juga sering disebut dengan istilah interphone atau
intertelephone. Di kantor, intercom merupakan alat komunikasi yang dipergunakan
untuk menyampaikan warta atau keterangan dalam lingkungan organisasi sendiri
atau dari satu bagian ke bagian lain dalam satu instansi.
2) Pesawat Telepon
Telepon
merupakan alat untuk menyampaikan informasi secara lisan dari satu pihak ke
pihak lain dari jarak jauh, baik dalam lingkungan kantor maupun luar kantor.
3) PMBX (Privat Manual Branch
Exchange)
Jenis
pesawat ini tidak memungkinkan kita dapat berhubungan langsung tanpa melalui
operator. Untuk menelepon, penelepon harus terlebih dahulu melalui operator,
penelepon harus menekan nomor yang telah ditentukan. Setelah tersambung,
penelepon baru dapat berhubungan langsung dengan nomor telepon luar yang
dikehendaki, umumnya menggunakan ekstensi.
4) PABX (Private Automatic
Branch Exchange)
Pesawat
ini memungkinkan kita dapat berhubungan langsung tanpa menggunakan operator.
Penelpon dapat berhungan langsung keluar dengan cara memutar nomor khusus untuk
memperoleh saluran keluar. Setelah itu, penelpon baru memutar nomor telepon yang
dikehendaki. Operator dapat pula dihubungi bila diperlukan dengan cara memutar
nomor (kode) yang telah ditentukan.
5) Switchboard (papan
sambungan)
Switchboard
yaitu alat komunikasi yang terdiri dari papan panel yang lebar, yang didalamnya
terdapat saklar-saklar dan instrumen lain yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi dari tempat satu ke tempat lain
6) Loudspeking Telephone (
pengeras suara telepon)
Alat
ini digunakan untuk memperbesar atau memperkeras volume suara telepon.
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan alat ini adalah :
a) Meningkatkan kemampuan
kerja
b) Meningkatkan efisiensi
waktu
c) Menerima telepon tanpa
harus meninggalkan pekerjaan yang ada.
7) Telephone Answering
machine (mesin penjawab telepon)
Yaitu
suatu alat yang dapat dapat merekam / menjawab setiap pesan (berita) yang
masuk.
b. Jenis hubungan
telepon
Hubungan
telepon, ditinjau dari segi jarak jangkaunya dapat dikelompokkan menjadi 4
(empat) yaitu :
1. Hubungan antar bagian
(intern), yaitu hubungan langsung antara bagian satu dengan yang lain dalam
satu kantor.
2. Hubungan lokal
(setempat), yaitu hubungan yagn dilakukan komunikator dengan komunikan pada satu
lingkup tertentu, yakni dalam satu kota. Pada hubungan ini tidak perlu
menggunakan atau memulai kode area tempat yang dituju.
3. Hubungan Interlokal,
yaitu hubungan telepon antara dua orang secara langsung dengan jarak jauh, antar
kota atau antar propinsi, namun tetap dalam satu negara. Untuk melakukan
hubungan ini penelepon harus memutar nomor kode wilayah yang dituju.
4. Hubungan Internasional
(overseas call), yaitu hubungan telepon langsung berjarak jauh dari seseorang
atau orgasnisasi di suatu negara yang lain.
2. Peletakan pesawat
telepon
Ditinjau
dari peletakannya, ada bermacam-macam telepon yang digunakan pada suatu
organisasi, yakni:
a. Telepon meja
(tablephone), yaitu telepon yang diletakkan dan ditempatkan di meja
b. Telepon dinding (wall
phone), yaitu telepon yang diletakkan dan ditempatkan di dinding
c. Telepon genggam
(handphone), yaitu telepon yang bisa dibawa kemana-mana oleh pemiliknya.
3. Cara kerja
telepon
Ditinjau
dari cara kerjanya, telepon dapat dibedakan menjadi 3 (tiga ) jenis, yaitu:
a. Hubungan Melalui
Operator
Bila
melalui operator, penelepon memutar / menekan nomor operator sentral untuk
meminta hubungan perorangan. Berikan nama dan nomor telepon orang yang ingin
dihubungi dan sebutkan juga nomor telepon sendiri . Kalau sudah berhasil
menghubungi nomor yang diinginkan, operator sentral akan meminta hubungan dengan
orang yang dikehendaki dan menunggu sampai orang yang dituju siap untuk
bicara.
b. Hubungan Langsung
Hubungan
langsung jarak jauh maksudnya penelpon menelepon sendiri tanpa operator, memutar
kode atau nomor sambungan langsung jarak jauh kemudian bicara.
c. Hubungan Langsung dengan
SMS
Hubungan
langsung jarak jauh, bahkan melintas batas negara dengan menggunakan layanan
pesan pendek, yang bisa secara tertulis atau melalui suara (voice).
4. Etiket
bertelepon
Banyak
orang menyamakan begitu saja kata “etika” dan “etiket” padahal keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Etika adalah cabang filsafat yang membahas tingkah laku
manusia berdasarkan kaidah “baik buruk, benar salah, baik tidak. Sedangkan
etiket adalah tata krama, sopan santun, atau tata pergaulan.
Hal
yang terpenting hanyalah suara yang jelas, tegas, namun terkesan ramah, hangat,
dan bersahabat, dan juga tidak bernada emosi. Dengan suara yang merdu didengar,
tidak jarang orang menjadi lebih betah dan senang berkomunikasi dengan kita.
Adapun
hal-hal yang penting dan harus kita perhatikan dan dilaksanakan sehubungan
dengan etiket bertelepon adalah sebagai berikut:
1. Jangan membiarkan
telepon berdering terlalu lama, maksimal tiga kali berdering segeralah telepon
diangkat dan jawablah dengan sopan.
2. Jangan memulai dengan
kata “halo” tetapi langsung menyebutkan nama organisasis atau organisasi tempat
kita bekerja.
3. Jangan menggunakan
pesawat telepon di tempat kerja untuk kepentingan pribadi atau terlalu lama
berbicara dengan si penelepon.
4. Berusahalah mendengarkan
lawan bicara kita, jangan melamun atau bersikap tidak tertuju pada
pembicaraan.
5. Jangan mengucapkan
kata-kata yang menyinggung perasaan, sebaliknya bicaralah dengan sikap
menyenagkan.
6. Berusahalah menanggapi
maksud pembicara dengan cepat dan memberi kesan bahwa orang yang kita ajak
bicara diperhatikan seperti layaknya kita berhadapan langsung dengannya.
7. Berbicaralah dengan
tempo sedang, tidak terlalu cepat atau lambat.
8. Apabila kita menelepon,
kita harus siap menyebutkan nama dan jabatan orang yang akan kita tuju, di
samping pokok pembicaraannya.
9. Apabila kita menelepon
seseorang, kita dapat menanyakan apakah memang saat ini waktu yang tepat untuk
berbicara.
10. Jangan menganggap bahwa
panggilan telepon merupakan gangguan kepada pekerja
11. Catat poin pesan-pesan yang
disampaikan
12. Mintalah nomor teleponnya,
sekaligus mintalah maaf jika membuat kesalahan-kesalahan sewaktu dalam
pembicaraan telepon.
13. Mengakhiri pembicaraan
dengan tepat.
14. Meletakkan gagang telepon
dengan pelan.
Hal-hal
yang harus dihindari sekretaris dalam komunikasi melalui telepon
1. Menggunakan bahasa
formal, terutama kepada orang yang belum akrab atau belum tahu siapa orang yang
berbicara di telepon
2. Berbicara dengan orang
lain selagi berbicara di telepon.
3. Berbicara sambil makan
sesuatu atau mengunyah permen.
4. Berbicara terlalu banyak
basa-basi.
5. Berbicara dengan nada
kasar atau membentak.
6. Berbicara dengan nada
memerintah.
7. Penelepon dibiarkan
menunggu terlalu lama, tanpa penjelasan, hanya bunyi musik yang
diperdengarkan.
8. Penelepon ditransfer
berkali-kali atau ditransfer ke alamat yang salah.
9. Nada dan intonasi
terkesan malas atau tak ramah.
BAHAN MATERI 3
MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP
KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN
1.
Pengertian Grooming
Penampilan
diri penting artinya bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi
mereka yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti : pegawai negeri, pelayan
toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, para pengajar atau instruktur
dan sebagainya. Untuk berpenampilan serasi, menarik, resmi, sopan, luwes, sesuai
dengan etiket dan tata krama pergaulan kantor, maka anda perlu mempelajari
kompetensi berikut ini.
Sebelum
anda mengetahui bagaimana menjaga standar keamanan penampilan pribadi, terlebih
dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing. Di bawah ini terdapat arti
kata grooming, yang dikutip antara lain :
a. Kata groom menurut
Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau
pelihara.
b. Secara
harfiah, grooming artinya penampilan diri.
c. Grooming dalam
penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja,
memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
d. Penampilan diri
(grooming) sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang
bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga
penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain, mereka tentu saja perlu
berpenampilan serasi dan menarik.
e. Well groomed istilah
Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan orang berbusana resmi dengan
baik, menarik. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi,
sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika
dan tata krama pergaulan.
f. Jadi
pengertian grooming secara singkat adalah, penampilan seseorang, dimulai
dari cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun.
2.
Fungsi Grooming
Dalam
kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata aturan
dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau
langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan. Setiap kantor memiliki tata aturan
pelaksanaan kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi
secara umum sering pula dijumpai kesamaan dalam langkah-langkah mengenai sesuatu
kegiatan, inilah yang kita sebut dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Tata
aturan yang dimaksud, diantaranya termasuk pentingnya grooming bagi
perusahaan, terbukti grooming dapat mempengaruhi para pelanggan atau
pengunjung, arena grooming bertujuan antara lain:
a. Penampilan pegawai
mengatasnamakan suatu lembaga atau perusahaan, sehingga penampilan pegawai harus
disukai oleh orang lain atau pelanggan.
b. Penampilan pegawai
mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan positif dari pelanggan
perusahaan.
c. Penampilan para pegawai,
agar selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
d. Menyadari bahwa kecantikan
bukan semata-mata dari bentuk wajah saja, tetapi dari hati nurani yang tulus dan
ikhlas, sehingga keluar pancaran kecantikan dari dalam (inner-beauty)
B. Menjaga Standar
Keamanan Penampilan Pribadi
Untuk
menjaga standar keamanan penampilan pribadi, penggunaan pakaian kerja yang
sesuai akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan atau luka. Berikut ini
beberapa tips memilih jenis pakaian kerja yang aman :
1. Pilih bahan dengan
teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan yang mudah terbakar atau
panas dipakai.
2. Pilih model pakaian,
disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit, keperluan, iklim, jenis
pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar,
karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja.
3. Hindari celana panjang
yang terlalu panjang dan terlalu lebar di bagian bawah, karena akan mengganggu
ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh.
4. Dasi, dapat digunakan
untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian pemasaran barang atau jasa,
bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi dapat tergulung pada benda
yang berputar atau terjepit.
5. Pilihlah sepatu yang
nyaman dipakai, gunakan sepatu untuk mengamankan kaki dari benda jatuh atau
benda tajam kecil atau tergelincir pada waktu kerja. Penggunaan model sepatu
disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
6. Perhiasan atau
aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, sebaiknya tidak dipakai
pada waktu kerja di dalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda tersebut
mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat
elektrik yang bermagnet, terutama dapat menyebabkan tidak bebasnya bergerak,
serta mengakibatkan rasa sakit pada waktu tangan atau jari menggunakan
peralatan.
7. Sarung tangan, digunakan
untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan panas, tajam atau licin juga
digunakan sebagai sarana isolator untuk pekerjaan listrik.
8. Kacamata, digunakan
untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan benda kerja dan
debu. Gunakan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan.
Selain
pakaian, di bawah ini terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik
dilakukan :
1. Perawatan tubuh, karena
tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan kecantikan. Kosmetik,
dibutuhkan oleh pekerja wanita. Gunakan kosmetik seperlunya, jangan terlalu
berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar dan
terawat. Kosmetik pria biasanya berupa deodorant, parfum dan minyak rambut.
2. Pekerja wanita maupun
pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam kehidupannya, dengan etika
pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara umum seorang pekerja
haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus, mematuhi
hukum dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma yang diyakini
oleh masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain,
peduli, menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir
objektif dan rasional.
3. Duduk yang baik yakni,
dapat mengatur badan sedemikian rupa, jangan menyandarkan punggung sambil kaki
menjulur ke bawah. Khusus untuk wanita lutut harus selalu berdekatan. Usahakan
tidak membungkuk waktu menulis dan duduk. Jangan pula duduk kaku seperti papan,
karena itu akan cepat lelah.
4. Mengangkat dan
memindahkan barang atau peralatan, maupun macam-macam bahan dengan cara dan
posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit punggung atau
anggota badan lainnya. Untuk itu, jika mengangkat benda yang cukup berat
usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan. Banyak
kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh
kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun dalam posisi yang
salah.
BAHAN MATERI 4
MENERAPKAN KESELAMATAN, KESEHATAN,
DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
A. Pengertian Keamanan,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
1. Keamanan Kerja
Keamanan
kerja adalah suatu usaha untuk menjaga dan melindungi pekerja dan
fasilitas/asset yang dimiliki, baik yang berada di dalam perusahaan maupun yang
berada di luar lingkungan perusahaan. Upaya memberikan jaminan keamanan kerja
tidak hanya diperuntukkan bagi tenaga kerja yang bekerja di dalam lingkungan
perusahaan, tetapi juga bagi tenaga kerja yang bekerja di lapangan, misalnya:
karyawan bank yang bertugas mengambil atau mengantarkan uang ke suatu tempat
perlu mendapat pengawalan yang ketat untuk mengantisipasi tindak kejahatan. Di
dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khusus mengenai keamanan kerja
dijelaskan bahwa pihak perusahaan wajib mengatur dan memelihara ruangan, alat,
dan perkakas, dimana perusahaan menyuruh pegawainya melakukan pekerjaan
sehingga para pekerja terlindung dari bahaya. Apabila perusahaan tidak memenuhi
kewajiban tersebut, pihak perusahaan wajib mengganti kerugian kepada pekerja
yang tertimpa musibah saat bekerja.
2. Keselamatan Kerja
Keselamatan
kerja adalah perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang pada saat
bekerja. Keselamatan kerja berhubungan dengan mesin, peralatan kerja, bahan, dan
proses pengolahannya, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Dengan demikian, keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan
distribusi, baik barang maupun jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa bahaya yang
dapat timbul dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses pengerjaannya, dan
lingkungan kerja harus sebisa mungkin dikendalikan dan atau bila mungkin
dihilangkan. Masalah keselamatan kerja perlu mendapat perhatian serius,
mengingat lingkungan kerja yang aman, tenang, dan tenteram akan membuat pekerja
bersemangat dan dapat bekerja dengan lebih baik lagi sehingga diperoleh hasil
kerja yang memuaskan.
3. Kesehatan Kerja
Kesehatan
kerja merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (Undang-Undang Kesehatan tahun 1992 pasal 23).
Kapasitas kerja meliputi status kesehatan pekerja, dan gizi kerja yang baik
serta kemampuan fisik yang prima, semuanya itu diperlukan agar pekerja dapat
melakukan pekerjaan secara baik dan optimal. Beban kerja meliputi beban kerja
fisik maupun mental. Akibat kerja yang terlalu berat atau fisik yang terlalu
lemah dapat mengakibatkan pekerja mengalalmi gangguan atau penyakit akibat
kerja. Sedangkan kondisi lingkungan kerja turut dipengaruhi oleh panas,
kebisingan, debu, maupun zat-zat kimia.
B. Tujuan Keamanan,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
1. Tujuan Keamanan Kerja
Setiap
pekerja menginginkan adanya keamanan dalam bekerja, baik di dalam maupun di luar
lingkungan kerja (lapangan). Keamanan saat bekerja akan membuat pekerja merasa
tenang dan nyaman sehingga lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.
Tujuan
keamanan kerja, antara lain:
a. Meningkatkan kinerja menuju
hasil yang lebih baik ,
BAHAN MATERI 3
MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP
KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN
1.
Pengertian Grooming
Penampilan
diri penting artinya bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi
mereka yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti : pegawai negeri, pelayan
toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, para pengajar atau instruktur
dan sebagainya. Untuk berpenampilan serasi, menarik, resmi, sopan, luwes, sesuai
dengan etiket dan tata krama pergaulan kantor, maka anda perlu mempelajari
kompetensi berikut ini.
Sebelum
anda mengetahui bagaimana menjaga standar keamanan penampilan pribadi, terlebih
dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing. Di bawah ini terdapat arti
kata grooming, yang dikutip antara lain :
a. Kata groom menurut
Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau
pelihara.
b. Secara
harfiah, grooming artinya penampilan diri.
c. Grooming dalam
penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja,
memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
d. Penampilan diri
(grooming) sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang
bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga
penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain, mereka tentu saja perlu
berpenampilan serasi dan menarik.
e. Well groomed istilah
Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan orang berbusana resmi dengan
baik, menarik. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi,
sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika
dan tata krama pergaulan.
f. Jadi
pengertian grooming secara singkat adalah, penampilan seseorang, dimulai
dari cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun.
2.
Fungsi Grooming
Dalam
kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata aturan
dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau
langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan. Setiap kantor memiliki tata aturan
pelaksanaan kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi
secara umum sering pula dijumpai kesamaan dalam langkah-langkah mengenai sesuatu
kegiatan, inilah yang kita sebut dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Tata
aturan yang dimaksud, diantaranya termasuk pentingnya grooming bagi
perusahaan, terbukti grooming dapat mempengaruhi para pelanggan atau
pengunjung, arena grooming bertujuan antara lain:
a. Penampilan pegawai
mengatasnamakan suatu lembaga atau perusahaan, sehingga penampilan pegawai harus
disukai oleh orang lain atau pelanggan.
b. Penampilan pegawai
mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan positif dari pelanggan
perusahaan.
c. Penampilan para pegawai,
agar selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
d. Menyadari bahwa kecantikan
bukan semata-mata dari bentuk wajah saja, tetapi dari hati nurani yang tulus dan
ikhlas, sehingga keluar pancaran kecantikan dari dalam (inner-beauty)
B. Menjaga Standar
Keamanan Penampilan Pribadi
Untuk
menjaga standar keamanan penampilan pribadi, penggunaan pakaian kerja yang
sesuai akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan atau luka. Berikut ini
beberapa tips memilih jenis pakaian kerja yang aman :
1. Pilih bahan dengan
teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan yang mudah terbakar atau
panas dipakai.
2. Pilih model pakaian,
disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit, keperluan, iklim, jenis
pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar,
karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja.
3. Hindari celana panjang
yang terlalu panjang dan terlalu lebar di bagian bawah, karena akan mengganggu
ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh.
4. Dasi, dapat digunakan
untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian pemasaran barang atau jasa,
bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi dapat tergulung pada benda
yang berputar atau terjepit.
5. Pilihlah sepatu yang
nyaman dipakai, gunakan sepatu untuk mengamankan kaki dari benda jatuh atau
benda tajam kecil atau tergelincir pada waktu kerja. Penggunaan model sepatu
disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
6. Perhiasan atau
aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, sebaiknya tidak dipakai
pada waktu kerja di dalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda tersebut
mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat
elektrik yang bermagnet, terutama dapat menyebabkan tidak bebasnya bergerak,
serta mengakibatkan rasa sakit pada waktu tangan atau jari menggunakan
peralatan.
7. Sarung tangan, digunakan
untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan panas, tajam atau licin juga
digunakan sebagai sarana isolator untuk pekerjaan listrik.
8. Kacamata, digunakan
untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan benda kerja dan
debu. Gunakan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan.
Selain
pakaian, di bawah ini terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik
dilakukan :
1. Perawatan tubuh, karena
tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan kecantikan. Kosmetik,
dibutuhkan oleh pekerja wanita. Gunakan kosmetik seperlunya, jangan terlalu
berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar dan
terawat. Kosmetik pria biasanya berupa deodorant, parfum dan minyak rambut.
2. Pekerja wanita maupun
pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam kehidupannya, dengan etika
pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara umum seorang pekerja
haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus, mematuhi
hukum dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma yang diyakini
oleh masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain,
peduli, menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir
objektif dan rasional.
3. Duduk yang baik yakni,
dapat mengatur badan sedemikian rupa, jangan menyandarkan punggung sambil kaki
menjulur ke bawah. Khusus untuk wanita lutut harus selalu berdekatan. Usahakan
tidak membungkuk waktu menulis dan duduk. Jangan pula duduk kaku seperti papan,
karena itu akan cepat lelah.
4. Mengangkat dan
memindahkan barang atau peralatan, maupun macam-macam bahan dengan cara dan
posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit punggung atau
anggota badan lainnya. Untuk itu, jika mengangkat benda yang cukup berat
usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan. Banyak
kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh
kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun dalam posisi yang
salah.
BAHAN MATERI 4
MENERAPKAN KESELAMATAN, KESEHATAN,
DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
A. Pengertian Keamanan,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
1. Keamanan Kerja
Keamanan
kerja adalah suatu usaha untuk menjaga dan melindungi pekerja dan
fasilitas/asset yang dimiliki, baik yang berada di dalam perusahaan maupun yang
berada di luar lingkungan perusahaan. Upaya memberikan jaminan keamanan kerja
tidak hanya diperuntukkan bagi tenaga kerja yang bekerja di dalam lingkungan
perusahaan, tetapi juga bagi tenaga kerja yang bekerja di lapangan, misalnya:
karyawan bank yang bertugas mengambil atau mengantarkan uang ke suatu tempat
perlu mendapat pengawalan yang ketat untuk mengantisipasi tindak kejahatan. Di
dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khusus mengenai keamanan kerja
dijelaskan bahwa pihak perusahaan wajib mengatur dan memelihara ruangan, alat,
dan perkakas, dimana perusahaan menyuruh pegawainya melakukan pekerjaan
sehingga para pekerja terlindung dari bahaya. Apabila perusahaan tidak memenuhi
kewajiban tersebut, pihak perusahaan wajib mengganti kerugian kepada pekerja
yang tertimpa musibah saat bekerja.
2. Keselamatan Kerja
Keselamatan
kerja adalah perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang pada saat
bekerja. Keselamatan kerja berhubungan dengan mesin, peralatan kerja, bahan, dan
proses pengolahannya, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Dengan demikian, keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan
distribusi, baik barang maupun jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa bahaya yang
dapat timbul dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses pengerjaannya, dan
lingkungan kerja harus sebisa mungkin dikendalikan dan atau bila mungkin
dihilangkan. Masalah keselamatan kerja perlu mendapat perhatian serius,
mengingat lingkungan kerja yang aman, tenang, dan tenteram akan membuat pekerja
bersemangat dan dapat bekerja dengan lebih baik lagi sehingga diperoleh hasil
kerja yang memuaskan.
3. Kesehatan Kerja
Kesehatan
kerja merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (Undang-Undang Kesehatan tahun 1992 pasal 23).
Kapasitas kerja meliputi status kesehatan pekerja, dan gizi kerja yang baik
serta kemampuan fisik yang prima, semuanya itu diperlukan agar pekerja dapat
melakukan pekerjaan secara baik dan optimal. Beban kerja meliputi beban kerja
fisik maupun mental. Akibat kerja yang terlalu berat atau fisik yang terlalu
lemah dapat mengakibatkan pekerja mengalalmi gangguan atau penyakit akibat
kerja. Sedangkan kondisi lingkungan kerja turut dipengaruhi oleh panas,
kebisingan, debu, maupun zat-zat kimia.
B. Tujuan Keamanan,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
1. Tujuan Keamanan Kerja
Setiap
pekerja menginginkan adanya keamanan dalam bekerja, baik di dalam maupun di luar
lingkungan kerja (lapangan). Keamanan saat bekerja akan membuat pekerja merasa
tenang dan nyaman sehingga lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.
Tujuan
keamanan kerja, antara lain:
a. Meningkatkan kinerja menuju
hasil yang lebih baik ,
b. Melindungi pekerja ketika
sedang bekerja,
c. Melindungi dan menjaga
fasilitas dan asset perusahaan.
2. Tujuan Keselamatan
Kerja
Keselamatan
kerja erat kaitannya dengan usaha peningkatan hasil produksi dan pencapaian
produktivitas kerja. Pengaruh keselamatan kerja terhadap peningkatan
produktivitas diperlihatkan oleh hal-hal berikut ini:
a. Tingkat keselamatan kerja
yang tinggi dapat menghindari terjadinya pengeluaran-pengeluaran yang tidak
perlu.
b. Tingkat keselamatan kerja
yang tinggi akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan aman sehingga para
karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin.
Sedangkan
yang menjadi tujuan dari keselamatan kerja, antara lain:
a. Melindungi tenaga kerja
atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan,
b. Menjamin keselamatan tiap
orang yang berada ditempat kerja,
c. Sumber produksi dipelihara
dan dipergunakan secara aman dan efisien.
3. Tujuan Kesehatan Kerja
a. Menciptakan tenaga kerja
yang sehat dan produktif
b. Memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan kerja yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya.
c. Sebagai alat untuk
meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya
produktivitas factor manusia dalam produksi.
Dari
tujuan-tujuan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dibuatnya aturan
penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada hakekatnya adalah
pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan peralatan dalam bekerja serta pengaturan dalam penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan, sehingga potensi bahaya kecelakaan tersebut dapat
dieliminir.
BAHA MATERI 8
MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI
A. Mengidentifikasi Dokumen-Dokumen
Kantor
1.
Pengertian dokumen
a. Menurut kamus umum
bahasa Indonesia
Dokumen
adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagaai alat
bukti atau keterangan.
b. Ensiklopedia
administrasi
Dokumen
ialah warkat asli yang digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat untuk
mendukung suatu keterangan.
c. Kamus bahasa inggris
Webster
Menurut
kamus ini, dokukmen adalah:
1) Membuktikan dengan
keterangan, melengkapi keterangan dengan fakta-fakta
2) Melengkapi keabsahan
keterangan, seperti surat keterangan, pernyataan, lampiran-lampiran untuk
melengkapi sebuah buku atau teks.
2. Jenis-jenis dokumen
a. Ditinjau dari segi
pemakaiannya:
1) Dokumen
pribadi
Merupakan keterangan aatau surat
yang dapat dipakai sebagai alat bukti kepemilikan, hak, atau kejadian pada
seseorang, contohnya:SIM, akta kelahiran, STTB, KTP.
2) Dokumen
sejarah
Merupakan keterangan atau
surat-surat yang dapat dipakai sebagai alat bukti atas kejadian atau peristiwa
masa lampau. Contohnya: Naskah Proklamasi Negara, Supersemar, Naskah Sumpah
Pemuda, dll.
3) Dokumen niaga
Merupakan keterangan atau surat
yang dapat dipakai sebagai alat bukti ats transaksi perdagangan. Contohnya;
faktur, cek, saham, dan kuitansi.
4) Dokumen
pemerintah
Merupakan keterangan antaua surat
ysdang dapat dipakai sebagai alat bukti atas kejadian penting dalam suatu
negeara atau pemerintahan. Contohnya, UUD 1945, peraturan pemerintah, keputusan
presiden, peraturan menteri, dsb.
b. Ditinjau dari segi bentuk
fisiknya
1) Dokumen
corporal
Adalah dokumen yang beruipa benda
bersejarah. Dokumen ini biasanya disimpan di museum. Contohnya; arca, pusaka,
keris, dan tombak
2) Dokumen
literal
Adalah dokumen yang terjadinya
sebagai akibat ditulis, digambar, dicetak, dan direkam. Contonya; majalah, buku,
dan kaset
3) Dokumen
privat
Adalah dokumen yang berupa
surat-surat atau arsip.
c. Ditinjau dari segi nilai
kegunaannya
1) Dokumen yang bernilai
yuridis
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti yang mempujyai kekuatan hokum.
2) Dokumen yang bernilai
historis
Adalah suart-surat yag dapat
dipakai sebagai alat bukti kejadian penting pada masa
lampau
3) Dokumen yang bernilai
perdagangan
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti terjadinya peristiwa yang erat hubungannya dengan
perdagangan
4) Dokumen yang bernilai
penerangan
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti dalam memberikan
keteragan-keterangan.
B. Mendeskripsikan Prinsip
Surat-Menyurat
Penulis surat hendaknya mengetahui
prinsip dasar penulisan surat agar dapat dengan mudah dimengerti maksudnya.
Prinsip-prinsip tersebut, antara lain:
1. Jelas
Sebaiknya
isi surat tidak boleh menimbulkan penafsiran yang berbeda sehingga jawaban
sesuai dengan yang dimaksud.
2. Ringkas
Penulisan
surat sebaiknya tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit sehingga
mengaburkan inti permasalahan.
3. Sederhana
Penggunaan kata-kata yang sederhana akan memudahkan
penerima surat untuk mengerti maksud isi surat.
4. Sopan dan
ramah
Kata-kata yang dipergunakan dalam penulisan surat
diusahakan yang sopan, tetapi tidak boleh sangat merendahkan
diri.
BAHAN MATERI 9
MENANGANI PENGGANDAAN DOKUMEN
Mesin-mesin
pengganda dokumen adalah mesin yang digunakan untuk menggandakan naskah/dokumen
sesuai dengan kebutuhan. Beberapa mesin pengganda dokumen yang umum digunakan
antara lain:
A. Mesin
Fotocopy
Komponen
yang terdapat pada mesin foto copy adalah:
1) Baki kertas berfungsi
untuk menaruh kertas fotocopy
2) Baki penadah untuk
menampung hasil fotocopy
3) Tombol on dan off
untuk menghidupkan dan mematikan mesin
4) Tombol start untuk
menjalankan mesin apabila sudah siap beroperasi
5) Enlargement untuk
memperbesar salinan ukuran
6) Reduction untuk
memperkecil ukuran salinan
7) Fullsize sesuai dengan
ukuran asli
8) Paper out (kertas
habis) toner out (tinta habis) exes useste tone terjadi kerusakan mesin
(tombol-tombol isyarat)
9) Open yaitu untuk
membuka mesin
10)&# 49.5pt; text-align:justify;
text-indent:-13.5pt">b. Melindungi pekerja ketika
sedang bekerja,
c. Melindungi dan menjaga
fasilitas dan asset perusahaan.
2. Tujuan Keselamatan
Kerja
Keselamatan
kerja erat kaitannya dengan usaha peningkatan hasil produksi dan pencapaian
produktivitas kerja. Pengaruh keselamatan kerja terhadap peningkatan
produktivitas diperlihatkan oleh hal-hal berikut ini:
a. Tingkat keselamatan kerja
yang tinggi dapat menghindari terjadinya pengeluaran-pengeluaran yang tidak
perlu.
b. Tingkat keselamatan kerja
yang tinggi akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan aman sehingga para
karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin.
Sedangkan
yang menjadi tujuan dari keselamatan kerja, antara lain:
a. Melindungi tenaga kerja
atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan,
b. Menjamin keselamatan tiap
orang yang berada ditempat kerja,
c. Sumber produksi dipelihara
dan dipergunakan secara aman dan efisien.
3. Tujuan Kesehatan Kerja
a. Menciptakan tenaga kerja
yang sehat dan produktif
b. Memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan kerja yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya.
c. Sebagai alat untuk
meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya
produktivitas factor manusia dalam produksi.
Dari
tujuan-tujuan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dibuatnya aturan
penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada hakekatnya adalah
pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan peralatan dalam bekerja serta pengaturan dalam penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan, sehingga potensi bahaya kecelakaan tersebut dapat
dieliminir.
BAHA MATERI 8
MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI
A. Mengidentifikasi Dokumen-Dokumen
Kantor
1.
Pengertian dokumen
a. Menurut kamus umum
bahasa Indonesia
Dokumen
adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagaai alat
bukti atau keterangan.
b. Ensiklopedia
administrasi
Dokumen
ialah warkat asli yang digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat untuk
mendukung suatu keterangan.
c. Kamus bahasa inggris
Webster
Menurut
kamus ini, dokukmen adalah:
1) Membuktikan dengan
keterangan, melengkapi keterangan dengan fakta-fakta
2) Melengkapi keabsahan
keterangan, seperti surat keterangan, pernyataan, lampiran-lampiran untuk
melengkapi sebuah buku atau teks.
2. Jenis-jenis dokumen
a. Ditinjau dari segi
pemakaiannya:
1) Dokumen
pribadi
Merupakan keterangan aatau surat
yang dapat dipakai sebagai alat bukti kepemilikan, hak, atau kejadian pada
seseorang, contohnya:SIM, akta kelahiran, STTB, KTP.
2) Dokumen
sejarah
Merupakan keterangan atau
surat-surat yang dapat dipakai sebagai alat bukti atas kejadian atau peristiwa
masa lampau. Contohnya: Naskah Proklamasi Negara, Supersemar, Naskah Sumpah
Pemuda, dll.
3) Dokumen niaga
Merupakan keterangan atau surat
yang dapat dipakai sebagai alat bukti ats transaksi perdagangan. Contohnya;
faktur, cek, saham, dan kuitansi.
4) Dokumen
pemerintah
Merupakan keterangan antaua surat
ysdang dapat dipakai sebagai alat bukti atas kejadian penting dalam suatu
negeara atau pemerintahan. Contohnya, UUD 1945, peraturan pemerintah, keputusan
presiden, peraturan menteri, dsb.
b. Ditinjau dari segi bentuk
fisiknya
1) Dokumen
corporal
Adalah dokumen yang beruipa benda
bersejarah. Dokumen ini biasanya disimpan di museum. Contohnya; arca, pusaka,
keris, dan tombak
2) Dokumen
literal
Adalah dokumen yang terjadinya
sebagai akibat ditulis, digambar, dicetak, dan direkam. Contonya; majalah, buku,
dan kaset
3) Dokumen
privat
Adalah dokumen yang berupa
surat-surat atau arsip.
c. Ditinjau dari segi nilai
kegunaannya
1) Dokumen yang bernilai
yuridis
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti yang mempujyai kekuatan hokum.
2) Dokumen yang bernilai
historis
Adalah suart-surat yag dapat
dipakai sebagai alat bukti kejadian penting pada masa
lampau
3) Dokumen yang bernilai
perdagangan
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti terjadinya peristiwa yang erat hubungannya dengan
perdagangan
4) Dokumen yang bernilai
penerangan
Adalah surat-surat yang dapat
dipakai sebagai alat bukti dalam memberikan
keteragan-keterangan.
B. Mendeskripsikan Prinsip
Surat-Menyurat
Penulis surat hendaknya mengetahui
prinsip dasar penulisan surat agar dapat dengan mudah dimengerti maksudnya.
Prinsip-prinsip tersebut, antara lain:
1. Jelas
Sebaiknya
isi surat tidak boleh menimbulkan penafsiran yang berbeda sehingga jawaban
sesuai dengan yang dimaksud.
2. Ringkas
Penulisan
surat sebaiknya tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit sehingga
mengaburkan inti permasalahan.
3. Sederhana
Penggunaan kata-kata yang sederhana akan memudahkan
penerima surat untuk mengerti maksud isi surat.
4. Sopan dan
ramah
Kata-kata yang dipergunakan dalam penulisan surat
diusahakan yang sopan, tetapi tidak boleh sangat merendahkan diri.
BAHAN MATERI 9
MENANGANI PENGGANDAAN DOKUMEN
Mesin-mesin
pengganda dokumen adalah mesin yang digunakan untuk menggandakan naskah/dokumen
sesuai dengan kebutuhan. Beberapa mesin pengganda dokumen yang umum digunakan
antara lain:
A. Mesin
Fotocopy
Komponen
yang terdapat pada mesin foto copy adalah:
1) Baki kertas berfungsi
untuk menaruh kertas fotocopy
2) Baki penadah untuk
menampung hasil fotocopy
3) Tombol on dan off
untuk menghidupkan dan mematikan mesin
4) Tombol start untuk
menjalankan mesin apabila sudah siap beroperasi
5) Enlargement untuk
memperbesar salinan ukuran
6) Reduction untuk
memperkecil ukuran salinan
7) Fullsize sesuai dengan
ukuran asli
8) Paper out (kertas
habis) toner out (tinta habis) exes useste tone terjadi kerusakan mesin
(tombol-tombol isyarat)
9) Open yaitu untuk
membuka mesin
10) Tabung tinta
11) Kunci kertas: - menjepit
kertas, bila ditarik ke atas, - menetralkan kertas bila ditarik ke bawah
12) Tabung oli untuk
menempatkan oli mesin
13) Tombol exposi ure control
lever untuk mengatur ketajaman tinta
14) Copy number indicator
tombol yang menunjukkan jumlah pengopian
15) Clear key untuk
membersihkan input key (number indicator)
16) Input key strap yaitu
tombol untuk memasukkan jumlah angka yang akan dicopy
17) Copy stop key untuk
menghentikan pengkopian
18) Copy start key untuk
memulai pengkopian
19) Interapht key untuk
menghentikan fotocopy yang sifatnya sementara
20) Ready indicator
menunjukkan kesiapan dari fotocopy untuk dioperasikan.
B. Mesin
Stensil
Bagian-bagian
mesin stensil manual:
Bagian-bagian
mesin stensil manual dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: bagian silinder
tinta, kerangka mesin dan penutup mesin.
1.
Bagian Silinder tinta (Ink cylinder)
Bagian
ini terdiri dari berbagai peralatan yaitu:
1) Penjepit sheet stensil
(stencil fiting bar)
Terletak
di bagian tengah melintang di atas silinder tinta (ink cylinder) dilengkapi
dengan 4 buah kancing jeptian untuk mengaitkan sheet stensil. Caranya dengan
membuka jepitan dan memasang lubang sheet stensil pada keempat kancing
jepitan.
2) Kain penyaring tinta (ink
screen, silk screen)
Berupa
kain tipis terbuat dari benang sutera. Terletak menggantung pada penjepit sheet
stensil sampai melingkar menutup kedua silinder tinta. Lembaran induk dipasang
menempel pada seluruh permukaan ink screen. Ink screen berfungsi untuk menyaring
dan meratakan tinta yang akan keluar lewat lubang huruf lembaran induk sheet
stensil
3) Plat baja (steel
band)
Berupa
plat baja tipis dan berlubang pada bagian tengah sepanjang plat, terdiri dari 2
buah yang dipasang sebelah kanan dan kiri silinder. Plat baja berfungsi untuk
mengaitkan penjepit sheet stensil dan kain penyaring tinta pada kedua buah
silinder tinta.
2.
Bagian kerangka mesin
Bagian
kerangka mesin terdiri dari berbagai peralatan yaitu:
1) Pintu tempat tinta (inker
door, ink room door)
Terletak
di bagian samping di bagian atas dekat silinder atas, berfungsi untuk meletakkan
tinta yang dipergunakan untuk menyetensil
2) Pompa tinta (pump lever,
ink lever, inking lever)
Berupa
pengungkit terbuat dari logam terletak di bagian tas dan berfungsi untuk
memperlancar pengeluaran tinta dari botol/tube tinta.
3) Pengatur tinta (ink
control, ink selector dial)
Berupa
tombol yang terletak di bagian samping, tombol ini dilengkapi dengan petunjuk
pengaturan tinta untuk seluruh permukaan, bagian tengah, bagian kiri dan kanan
permukaan sheet stensil, caranya dengan memutar tombol pengatur tinta pada
posisi yang dikehendaki.
4) Engkol (Handle, hand
crank)
Berupa
engkol dengan pegangan yang dapat dilipat. Terletak di bagian samping dan
dipergunakan untuk memutar silinder guna menaikkan penjepit sheet stensil dan
untuk menggandakan.
5) Alat penghitung (counter,
copy counter)
Berupa
tombol yang dapat diputar untuk menunjukkan jumlah hasil gandaan, biasanya
terletak di bagian samping, di atas engkol atau di bagian atas dekat roll.
6) Pengatur posisi cetakan
(copy positioning, print height adjuster)
Berupa
tombol pemutar terletak di bagian samping berfungsi untuk mengatur posisi
cetakan pada keras. Caranya dengan memutar ke arah putaran jarum jam secukupnya
bila hasil cetak percobaan posisi cetak kurang naik/ke atas dan sebaliknya
7) Pengatur pemasukan kertas
(feed control, feed lever)
Terletak
pada bagian samping yang berfungsi untukmengatur pemasukan kertas yang akan
digandakan. Feed lever berupa tombol pemutar dan pengungkit, keduanya berfungsi
sama
8) Pengatur tekanan
pemasukan kertas (feed pressure lever, roller pressure)
Terletak
di bagian samping berupa pengungkit terbuat dari logam dan roller pressure
berupa tombol pemutar. Keduanya berfungsi sama yaitu untuk mengatur tekanan roll
sesuai dengan tebal tipisnya kertas. Caranya dengan menggeser ke tanda (+) untuk
kertas tebal dan ke tanda (-) untuk kertas tipis.
9) Tombol pencoba (proofing
knob)
Terdapat
di bagian samping sebelah atas pada mesin berupa knob berfungsi untuk
mempercepat perataan lembaran induk menempel pada ink screen. Caranya dengan
menekan tombol pencoba sambil memutar engkol seperlunya
10) Pengungkit pencetak (print
lever)
Terdapat
di bagian samping mesin dipergunakan untuk mengangkat papan kertas agar kertas
siap dicetak. Caranya dengan mengungkit ke tas.
3.
Bagian Penutup mesin
Pada
bagian ini meliputi alat-alat sebagai berikut:
1) Papan kertas (feed board,
paper board, feed table)
Berupa
papan untuk meletakkan kertas yang akan gandakan. Juga berfungsi sebagai penutup
bagian belakang.
2) Penuntun kertas (paper
guide, side fences)
Berada
pada papan kertas sebelah kiri dan kanan berfungsi sebagai pembatas kertas
bagian tepi. Untuk mesin gestetner ada pembatas belakang dilengkapi dengan
pemberat kertas.
3) Papan penerima (receiving
board, receiving tray)
Berupa
papan untuk menerima hasil gandaan, papan penerima ini juga berfungsi sebagai
penutup mesin bagian atas dan depan
4) Penahan kertas (back
gudie, back stop)
Terletak
pada papan penerima paling ujung untuk menjaga agar kertas yang baru digandakan
berhenti pada papan penerima. Pada bagian samping papan penerima juga terdapat
dua buah penahan samping (side guide).
Bagian-bagian
dan fungsi komponen:
1. Penjepit sheet stensil
yang berfungsi untuk mengaitkan sheet stensil
2. Kain penyaring tinta
untuk menyaring dan meratakan tinta
3. Plat baja berguna untuk
mengikatkan penjepit sheet stensil dan kain penyaring tinta pada kedua buah
silinder tinta
4. Pintu tempat tinta yang
berfungsi untuk meletakkan tinta untuk menyetensil
5. Papan tinta untuk
memperlancar pengeluaran tinta dari botol/tube tinta
6. Pengatur tinta berupa
tombol yang terltak di bagian samping yang dilengkapi dengan petunjuk pengaturan
tinta untuk seluruh permukaan
7. Engkol berfungsi untuk
memutar silinder guna menaikkan penjepit sheet stensil untuk menggandakan
8. Alat penghitung berupa
tombol untuk menunjukkan jumlah hasil gandaan
9. Pengatur posisi cetakan,
untuk mengatur posisi cetakan pada kertas
10. Pengatur pemasukan kertas
yang berfungsi untuk mengatur pemasukan kertas yang akan digandakan
11. Pengatur tekanan pemasukan
kertas yang berfungsi untuk mengatur tekanan roll sesuai dengan tebal tipisnya
kertas
12. Tombol pencoba yang berguna
untuk mempercepat peralatan lembaran induk menempel pada screen
13. Pengungkit pencetak, untuk
mengangkat papan kertas agar kertas siap dicetak
14. Papan kertas untuk
meletakkan kertas yang akan digandakan juga berfungsi sebagai penutup bagian
belakang
15. Penuntun kertas berguna
sebagai pembatas kertas bagian tepi
16. Papan penerima untuk
menerima hasil gandaan juga berfungsi untuk penutup mesin bagian atas dan
depan
17. Penahan kertas untuk menjaga
agar kertas yang baru digandakan berhenti pada papan penerima.
4. Mesin
Risograph
Mesin
yang digunakan untuk memperbanyak naskah dengan cara dicetak/dicopy yang
memiliki keistimewaan:
1) Mudah digunakan dan serba
otomatis
2) Mencetak dengan
menggunakan pengaturan ukuran/kecepatan pencetakan
3) Fitur dengan pengamanan
(rahsia terjaga)
4) Kemampuan mengecilkan
naskah dari aslinya sesuai keinginan
5) Jenis cetakan fila dapat
diprogram
6) Mencetak dapat bolak
balik atau bersebelahan (kiri–kanan)
7) Pilihan cetak
warna
Komponen
yang terdapat pada mesin risxa0; Tabung tinta
11) Kunci kertas: - menjepit
kertas, bila ditarik ke atas, - menetralkan kertas bila ditarik ke bawah
12) Tabung oli untuk
menempatkan oli mesin
13) Tombol exposi ure control
lever untuk mengatur ketajaman tinta
14) Copy number indicator
tombol yang menunjukkan jumlah pengopian
15) Clear key untuk
membersihkan input key (number indicator)
16) Input key strap yaitu
tombol untuk memasukkan jumlah angka yang akan dicopy
17) Copy stop key untuk
menghentikan pengkopian
18) Copy start key untuk
memulai pengkopian
19) Interapht key untuk
menghentikan fotocopy yang sifatnya sementara
20) Ready indicator
menunjukkan kesiapan dari fotocopy untuk dioperasikan.
B. Mesin
Stensil
Bagian-bagian
mesin stensil manual:
Bagian-bagian
mesin stensil manual dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: bagian silinder
tinta, kerangka mesin dan penutup mesin.
1.
Bagian Silinder tinta (Ink cylinder)
Bagian
ini terdiri dari berbagai peralatan yaitu:
1) Penjepit sheet stensil
(stencil fiting bar)
Terletak
di bagian tengah melintang di atas silinder tinta (ink cylinder) dilengkapi
dengan 4 buah kancing jeptian untuk mengaitkan sheet stensil. Caranya dengan
membuka jepitan dan memasang lubang sheet stensil pada keempat kancing
jepitan.
2) Kain penyaring tinta (ink
screen, silk screen)
Berupa
kain tipis terbuat dari benang sutera. Terletak menggantung pada penjepit sheet
stensil sampai melingkar menutup kedua silinder tinta. Lembaran induk dipasang
menempel pada seluruh permukaan ink screen. Ink screen berfungsi untuk menyaring
dan meratakan tinta yang akan keluar lewat lubang huruf lembaran induk sheet
stensil
3) Plat baja (steel
band)
Berupa
plat baja tipis dan berlubang pada bagian tengah sepanjang plat, terdiri dari 2
buah yang dipasang sebelah kanan dan kiri silinder. Plat baja berfungsi untuk
mengaitkan penjepit sheet stensil dan kain penyaring tinta pada kedua buah
silinder tinta.
2.
Bagian kerangka mesin
Bagian
kerangka mesin terdiri dari berbagai peralatan yaitu:
1) Pintu tempat tinta (inker
door, ink room door)
Terletak
di bagian samping di bagian atas dekat silinder atas, berfungsi untuk meletakkan
tinta yang dipergunakan untuk menyetensil
2) Pompa tinta (pump lever,
ink lever, inking lever)
Berupa
pengungkit terbuat dari logam terletak di bagian tas dan berfungsi untuk
memperlancar pengeluaran tinta dari botol/tube tinta.
3) Pengatur tinta (ink
control, ink selector dial)
Berupa
tombol yang terletak di bagian samping, tombol ini dilengkapi dengan petunjuk
pengaturan tinta untuk seluruh permukaan, bagian tengah, bagian kiri dan kanan
permukaan sheet stensil, caranya dengan memutar tombol pengatur tinta pada
posisi yang dikehendaki.
4) Engkol (Handle, hand
crank)
Berupa
engkol dengan pegangan yang dapat dilipat. Terletak di bagian samping dan
dipergunakan untuk memutar silinder guna menaikkan penjepit sheet stensil dan
untuk menggandakan.
5) Alat penghitung (counter,
copy counter)
Berupa
tombol yang dapat diputar untuk menunjukkan jumlah hasil gandaan, biasanya
terletak di bagian samping, di atas engkol atau di bagian atas dekat roll.
6) Pengatur posisi cetakan
(copy positioning, print height adjuster)
Berupa
tombol pemutar terletak di bagian samping berfungsi untuk mengatur posisi
cetakan pada keras. Caranya dengan memutar ke arah putaran jarum jam secukupnya
bila hasil cetak percobaan posisi cetak kurang naik/ke atas dan sebaliknya
7) Pengatur pemasukan kertas
(feed control, feed lever)
Terletak
pada bagian samping yang berfungsi untukmengatur pemasukan kertas yang akan
digandakan. Feed lever berupa tombol pemutar dan pengungkit, keduanya berfungsi
sama
8) Pengatur tekanan
pemasukan kertas (feed pressure lever, roller pressure)
Terletak
di bagian samping berupa pengungkit terbuat dari logam dan roller pressure
berupa tombol pemutar. Keduanya berfungsi sama yaitu untuk mengatur tekanan roll
sesuai dengan tebal tipisnya kertas. Caranya dengan menggeser ke tanda (+) untuk
kertas tebal dan ke tanda (-) untuk kertas tipis.
9) Tombol pencoba (proofing
knob)
Terdapat
di bagian samping sebelah atas pada mesin berupa knob berfungsi untuk
mempercepat perataan lembaran induk menempel pada ink screen. Caranya dengan
menekan tombol pencoba sambil memutar engkol seperlunya
10) Pengungkit pencetak (print
lever)
Terdapat
di bagian samping mesin dipergunakan untuk mengangkat papan kertas agar kertas
siap dicetak. Caranya dengan mengungkit ke tas.
3.
Bagian Penutup mesin
Pada
bagian ini meliputi alat-alat sebagai berikut:
1) Papan kertas (feed board,
paper board, feed table)
Berupa
papan untuk meletakkan kertas yang akan gandakan. Juga berfungsi sebagai penutup
bagian belakang.
2) Penuntun kertas (paper
guide, side fences)
Berada
pada papan kertas sebelah kiri dan kanan berfungsi sebagai pembatas kertas
bagian tepi. Untuk mesin gestetner ada pembatas belakang dilengkapi dengan
pemberat kertas.
3) Papan penerima (receiving
board, receiving tray)
Berupa
papan untuk menerima hasil gandaan, papan penerima ini juga berfungsi sebagai
penutup mesin bagian atas dan depan
4) Penahan kertas (back
gudie, back stop)
Terletak
pada papan penerima paling ujung untuk menjaga agar kertas yang baru digandakan
berhenti pada papan penerima. Pada bagian samping papan penerima juga terdapat
dua buah penahan samping (side guide).
Bagian-bagian
dan fungsi komponen:
1. Penjepit sheet stensil
yang berfungsi untuk mengaitkan sheet stensil
2. Kain penyaring tinta
untuk menyaring dan meratakan tinta
3. Plat baja berguna untuk
mengikatkan penjepit sheet stensil dan kain penyaring tinta pada kedua buah
silinder tinta
4. Pintu tempat tinta yang
berfungsi untuk meletakkan tinta untuk menyetensil
5. Papan tinta untuk
memperlancar pengeluaran tinta dari botol/tube tinta
6. Pengatur tinta berupa
tombol yang terltak di bagian samping yang dilengkapi dengan petunjuk pengaturan
tinta untuk seluruh permukaan
7. Engkol berfungsi untuk
memutar silinder guna menaikkan penjepit sheet stensil untuk menggandakan
8. Alat penghitung berupa
tombol untuk menunjukkan jumlah hasil gandaan
9. Pengatur posisi cetakan,
untuk mengatur posisi cetakan pada kertas
10. Pengatur pemasukan kertas
yang berfungsi untuk mengatur pemasukan kertas yang akan digandakan
11. Pengatur tekanan pemasukan
kertas yang berfungsi untuk mengatur tekanan roll sesuai dengan tebal tipisnya
kertas
12. Tombol pencoba yang berguna
untuk mempercepat peralatan lembaran induk menempel pada screen
13. Pengungkit pencetak, untuk
mengangkat papan kertas agar kertas siap dicetak
14. Papan kertas untuk
meletakkan kertas yang akan digandakan juga berfungsi sebagai penutup bagian
belakang
15. Penuntun kertas berguna
sebagai pembatas kertas bagian tepi
16. Papan penerima untuk
menerima hasil gandaan juga berfungsi untuk penutup mesin bagian atas dan
depan
17. Penahan kertas untuk menjaga
agar kertas yang baru digandakan berhenti pada papan penerima.
4. Mesin
Risograph
Mesin
yang digunakan untuk memperbanyak naskah dengan cara dicetak/dicopy yang
memiliki keistimewaan:
1) Mudah digunakan dan serba
otomatis
2) Mencetak dengan
menggunakan pengaturan ukuran/kecepatan pencetakan
3) Fitur dengan pengamanan
(rahsia terjaga)
4) Kemampuan mengecilkan
naskah dari aslinya sesuai keinginan
5) Jenis cetakan fila dapat
diprogram
6) Mencetak dapat bolak
balik atau bersebelahan (kiri–kanan)
7) Pilihan cetak
warna
Komponen
yang terdapat pada mesin risograph adalah:
1) Panel kontrol utama
2) Panel kontrol
tambahan
3) Baki penyedia kertas
4) ADF unit untuk penyedia
materi yang akan dicetak
5) Tombol daya (untuk
mematikan dan menghidupkan mesin)
6) Tombol pembebas ADF
Unit
7) Lembaran putih
8) Glass Scanner
9) Original
Stoper
Bagian-bagian
penyedia kertas:
1) Menyimpan master yang
sudah tak dipakai
2) Tombol pengatur kecepatan
kertas
3) Tombol pengatur penahan
kertas
4) Petunjuk untuk baki
kertas yang akan digunakan
5) Penyangga kertas
6) Pengunci ukuran
kertas
7) Tombol pengunci cetak
master
Bagian-bagian
pembuat master:
1) Rol
2) Print head
3) Unit pemasang master
4) Tombol pembebas pemasang
master
Bagian-bagian
depan:
1) Silinder pencetak (tabung
silinder)
2) Penutup tabung
3) Tombol untuk
pendorong
4) Kotak tinta
5) Pegangan untuk kotak
tinta
6) Pembebas kotak
tinta
BAHAN MATERI 10
MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR
B. Pengertian
Surat
Yang
dimaksud dengan surat adalah setiap tulisan yang berisi pernyataan dari
penulisnya dan dibuat dengan tujuan penyampaian informasi kepada pihak lain.
Dapat
pula dikatakan bahwa surat termasuk sebagai alat komunikasi tertulis. Begitu
juga dalam organisasi, surat merupakan salah satu alat komunikasi administrasi
antara sesame pegawai/pejabat baik secara interim maupun dengan pihak luar
secara timbale balik. Lalu lintas persuratan kemudian menimbulkan
kebiasaan-kebiasaan, tata cara, bentuk dan ukuran tertentu, warna kertas, gaya
bahasa, tata kesopanan,etika dan koda etik tertentu yang dalam bahasa
administrasi di sebut tata persatuan.
C. Fungsi
Surat
Mengingat
bahwa surat merupakan alat komunikasi tertulis, maka bila diteliti lebih
mendalam, bahwa bagi suatu instansi surat mempunyai fungsi, antara
lain:
1. Sebagai wakil dan
pengirim surat ( wakil instansi )
2. Sebagai bahan
pembukti;
3. Sebagai pedoman untuk
mengambil tindakan lebih lanjut dari suatu masalah
4. Sebagai alat pengukur
kegiatan instansi;
5. Sebagai sarana untuk
memperpendek jarak
D. Tata Cara Penanganan
Surat/Dokumen
1.
Prosedur penanganan surat masuk
Langkah-langkah
pengurusan surat masuk pada umumnya dilakukan sebagai berikut:
a. Penerimaan
Tugas
penerimaan surat dilakukan dengan cara:
1) Mengumpulkan dan
menghitung jumlah surat yang masuk
2) Meneliti ketepatan alamat
si pengirim
3) Mengolong-golongkan surat
sesuai dengan jenisnya
4) Menandatangani bukti
pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima
d. Penyortiran
Penyortiran
surat masuk adalah kegiatan memisahkan surat-surat yang diterima dari
kantor/instansi lain kedalam kelompok atau golongan-golongan yang telah
ditentukan. Pekerjaan penyortiran meliputi tugas-tugas:
· Memisahkan surat-surat
untuk pimpinan, sekretaris, untuk karyawan lainnya, dan surat-surat dinas
lainnya.
· Mengolong-golongkan
surat dinas ke dalam: surat dinas rutin, surat dinas penting, dan surat dinas
rahasia.
· Memisahkan surat-surat
yang memerlukan penanganan khusus, seperti surat tercatat/terdaftar, kilat,
rahasia, pribadi, wesel pos, dan sebagainya.
c. Pembukaan Surat
Setelah
disortir surat-surat tersebut dibuka satu persatu sambil diteliti tentang
kelengkapan-kelengkapan yang ada. Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi
ada beberapa jenis surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang
dituju sajalah yang mempunyai hak untuk membuka surat-surat tersebut.
Surat-surat tersebut adalah yang berjenis rahasia dan
surat pribadi atau private atau prive.
Untuk
membedakan surat-surat tersebut dengan surat yang lain dapat dilihat dari amplop
dan alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya akan dibubuhi tulisan RAHASIA
atau RHS. Sedangkan untuk surat pribadi dapat dilihat dari cara penulisan
alamatnya. Surat-surat pribadi alamatnya biasanya tanpa menggunakan jabatan,
tetapi hanya namanya saja. Seperti misalnya:
Kepada
Yth.
Bapak Ir. Sudirman
Kantor
Depdiknas Malang
Jalan
Veteran 7
Malang
63245
Atau
biasanya pada sampulnya ditulis PRIVATE atau PRIVE atau yang lainnya yang
menunjukkan bahwa surat tersebut surat pribadi. Sedangkan untuk yang surat dinas
atau bisnis, biasanya hanya disebutkan jabatannya saja seperti misalnya:
Kepada
Yth.
Direktur PT. SEMBADA
Jalan
Arjuna 505
Purwokerto
53181
Setelah
surat dibuka isinya dikeluarkan, jangan lupa untuk tetap menyertakan amplopnya.
Jadi isi suratnya tetap menyatu dengan amplopnya, misalnya saja dengan
distaples. Tujuan menyertakan amplopnya adalah untuk:
1) Mengetahui alamat si
pengirim, apabila pada suratnya tidak ada alamat pengirimannya
2) Menghindari hilangnya
sesuatu, apabila misalnya ada lampiran yang teringgal didalam amplop.
3) Mengetahui tanggal
pembuatan surat, apabila pada surat tidak tercantum tanggal pembuatan
surat.
4) Mengetahui tanggal
pengiriman surat, khususnya apabila dikirim melalui pos, ini dapat dijadikan
buograph adalah:
1) Panel kontrol utama
2) Panel kontrol
tambahan
3) Baki penyedia kertas
4) ADF unit untuk penyedia
materi yang akan dicetak
5) Tombol daya (untuk
mematikan dan menghidupkan mesin)
6) Tombol pembebas ADF
Unit
7) Lembaran putih
8) Glass Scanner
9) Original
Stoper
Bagian-bagian
penyedia kertas:
1) Menyimpan master yang
sudah tak dipakai
2) Tombol pengatur kecepatan
kertas
3) Tombol pengatur penahan
kertas
4) Petunjuk untuk baki
kertas yang akan digunakan
5) Penyangga kertas
6) Pengunci ukuran
kertas
7) Tombol pengunci cetak
master
Bagian-bagian
pembuat master:
1) Rol
2) Print head
3) Unit pemasang master
4) Tombol pembebas pemasang
master
Bagian-bagian
depan:
1) Silinder pencetak (tabung
silinder)
2) Penutup tabung
3) Tombol untuk
pendorong
4) Kotak tinta
5) Pegangan untuk kotak
tinta
6) Pembebas kotak
tinta
BAHAN MATERI 10
MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR
B. Pengertian
Surat
Yang
dimaksud dengan surat adalah setiap tulisan yang berisi pernyataan dari
penulisnya dan dibuat dengan tujuan penyampaian informasi kepada pihak lain.
Dapat
pula dikatakan bahwa surat termasuk sebagai alat komunikasi tertulis. Begitu
juga dalam organisasi, surat merupakan salah satu alat komunikasi administrasi
antara sesame pegawai/pejabat baik secara interim maupun dengan pihak luar
secara timbale balik. Lalu lintas persuratan kemudian menimbulkan
kebiasaan-kebiasaan, tata cara, bentuk dan ukuran tertentu, warna kertas, gaya
bahasa, tata kesopanan,etika dan koda etik tertentu yang dalam bahasa
administrasi di sebut tata persatuan.
C. Fungsi
Surat
Mengingat
bahwa surat merupakan alat komunikasi tertulis, maka bila diteliti lebih
mendalam, bahwa bagi suatu instansi surat mempunyai fungsi, antara
lain:
1. Sebagai wakil dan
pengirim surat ( wakil instansi )
2. Sebagai bahan
pembukti;
3. Sebagai pedoman untuk
mengambil tindakan lebih lanjut dari suatu masalah
4. Sebagai alat pengukur
kegiatan instansi;
5. Sebagai sarana untuk
memperpendek jarak
D. Tata Cara Penanganan
Surat/Dokumen
1.
Prosedur penanganan surat masuk
Langkah-langkah
pengurusan surat masuk pada umumnya dilakukan sebagai berikut:
a. Penerimaan
Tugas
penerimaan surat dilakukan dengan cara:
1) Mengumpulkan dan
menghitung jumlah surat yang masuk
2) Meneliti ketepatan alamat
si pengirim
3) Mengolong-golongkan surat
sesuai dengan jenisnya
4) Menandatangani bukti
pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima
d. Penyortiran
Penyortiran
surat masuk adalah kegiatan memisahkan surat-surat yang diterima dari
kantor/instansi lain kedalam kelompok atau golongan-golongan yang telah
ditentukan. Pekerjaan penyortiran meliputi tugas-tugas:
· Memisahkan surat-surat
untuk pimpinan, sekretaris, untuk karyawan lainnya, dan surat-surat dinas
lainnya.
· Mengolong-golongkan
surat dinas ke dalam: surat dinas rutin, surat dinas penting, dan surat dinas
rahasia.
· Memisahkan surat-surat
yang memerlukan penanganan khusus, seperti surat tercatat/terdaftar, kilat,
rahasia, pribadi, wesel pos, dan sebagainya.
c. Pembukaan Surat
Setelah
disortir surat-surat tersebut dibuka satu persatu sambil diteliti tentang
kelengkapan-kelengkapan yang ada. Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi
ada beberapa jenis surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang
dituju sajalah yang mempunyai hak untuk membuka surat-surat tersebut.
Surat-surat tersebut adalah yang berjenis rahasia dan
surat pribadi atau private atau prive.
Untuk
membedakan surat-surat tersebut dengan surat yang lain dapat dilihat dari amplop
dan alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya akan dibubuhi tulisan RAHASIA
atau RHS. Sedangkan untuk surat pribadi dapat dilihat dari cara penulisan
alamatnya. Surat-surat pribadi alamatnya biasanya tanpa menggunakan jabatan,
tetapi hanya namanya saja. Seperti misalnya:
Kepada
Yth.
Bapak Ir. Sudirman
Kantor
Depdiknas Malang
Jalan
Veteran 7
Malang
63245
Atau
biasanya pada sampulnya ditulis PRIVATE atau PRIVE atau yang lainnya yang
menunjukkan bahwa surat tersebut surat pribadi. Sedangkan untuk yang surat dinas
atau bisnis, biasanya hanya disebutkan jabatannya saja seperti misalnya:
Kepada
Yth.
Direktur PT. SEMBADA
Jalan
Arjuna 505
Purwokerto
53181
Setelah
surat dibuka isinya dikeluarkan, jangan lupa untuk tetap menyertakan amplopnya.
Jadi isi suratnya tetap menyatu dengan amplopnya, misalnya saja dengan
distaples. Tujuan menyertakan amplopnya adalah untuk:
1) Mengetahui alamat si
pengirim, apabila pada suratnya tidak ada alamat pengirimannya
2) Menghindari hilangnya
sesuatu, apabila misalnya ada lampiran yang teringgal didalam amplop.
3) Mengetahui tanggal
pembuatan surat, apabila pada surat tidak tercantum tanggal pembuatan
surat.
4) Mengetahui tanggal
pengiriman surat, khususnya apabila dikirim melalui pos, ini dapat dijadikan
bukti apabila ada protes tentang keterlambatan datangnya surat.
d. Pencatatan,
tugasnya:
1) Membuka amplop, membaca, dan
meneliti isi surat, agar pimpinan dapat cepat menangkap inti maksud dari surat
dengan cara menggarisbawahi kata-kata/kalimat yang dianggap
penting.
2) Pemeriksaan
lampiran-lampirannya
3) Membubuhkan cap yang
merupakan stempel agenda pada ruang yang kosong di bagian atas/bawah halaman
pertama surat.
4) Mengagendakan surat masuk,
yaitu mencatat surat tersebut dalam buku penerimaan untuk surat masuk. Buku ini
disebut buku agenda masuk, petugasnya dinamakan agendaris. Setiap surat masuk
dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk.
Catatan:
Ada
tiga macam buku agenda, yaitu:
§ Buku agenda tunggal, yaitu buku agenda yang
dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar sekaligus dengan nomor
yang berurutan (campuran) dalam satu halaman.
§ Buku agenda kembar, yaitu buku agenda untuk
mencatat surat masuk dan surat keluar secara
terpisah/sendiri-sendiri
§ Buku agenda berpasangan, yaitu buku agenda
yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar dalam satu buku
dimana halaman sebelah kiri untuk mencatat surat masuk dan sebelah kanan untuk
mencatat surat keluar.
|
e. Pengarahan dan
penerusan
Surat-surat
yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan kepada pejabat
yang berhak mengolahnya.
1) Surat masuk harus
disertai/dilampiri lembar disposisi oleh sekretaris/kepala tata
usaha.
2) Surat masuk yang telah
dilengkapi dengan lembar disposisi diteruskan kepada pimpinan/kepala bagian
untuk memperoleh tanggapan atas isi surat dengan menegaskan pada lembaran
disposisi tersebut berupa instruksi atau informasi.
3) Surat yang telah
memperoleh disposisi disampaikan kembali kepada sekretaris/kepala tata usaha.
Selanjutnya diteruskan kepada unit pengolah untuk diproses sesuai dengan
disposisi.
f. Penyampaian
surat
Tugas
ini dilakukan oleh petugas pengarahan/ekspedisi. Tugasnya yaitu:
1) Surat yang berdisposisi
terlebih dahulu dicatat dalam buu ekspedisi Intern
2) Menyampaikan surat
tersebut melalui buku ekspedisi kepada pejabat yang bersangkutan. Buku ekspedisi
diparaf sebagai tanda surat telah diterima.
3) Petugas
pengarahan/ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat dalam
buku pengarahan
g. Penyimpanan berkas/arsip
surat masuk
Penyimpanan
berkas/arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh sekretaris dengan mempergunakan
metode kearsipan yang berlaku untuk kantor tersebut. Berkas-berkas yang
penyimpanannya masih ditangani oleh sekretaris ini, merupakan berkas/arsip yang
bersifat dinamis, artinya sewaktu-waktu masih dipergunakan oleh pimpinan
untuk bahan pertimbangan.
Prosedur
kearsipan dinamis dalam menata arsip mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Meneliti tanda-tanda,
apakah berkas tersebut sudah dapat disimpan (release mark). Tanda-tanda
tersebut diberikan pada lembar disposisi dengan kata-kata file atau
dep (deponeren = disimpan) atau dengan menggarisbawahi kata-kata
yang memberikan petunjuk bahwa masalahnya perlu dilakukan
penyimpanan.
2) Mengindeks
3) Memberi kode dan
menyortir
4) Menyimpan ke dalam folder
(map) tertentu
5) Menata
arsip
2. Prosedur penanganan
Surat Keluar
a. Pembuatan konsep
surat
Pembuatan
konsep adalah kegiatan membuat rencana dan penyusunan penulisan surat-surat
keluar.
Kondisi
pembuatan konsep surat oleh pimpinan:
1)
Pimpinan membuat dan mengetik sendiri untuk surat-surat yang sifatnya
rahasia
2) Pimpinan membuat sendiri
konsep surat secara lengkap, kemudian menyerahkan kepada juru ketik untuk
mengetiknya, karena sekretaris dianggap kurang menguasai teknik/cara mengonsep
surat
3) Pimpinan membuat konsep
surat secara garis besarnya dan untuk melengkapi biasanya dilakukan oleh
sekretaris atau bawahan yang dipercaya.apabila konsep surat dianggap sudah
selesai/sudah dilengkapi, diserahkan kembali kepada pimpinan untuk
diperiksa.
4) Pimpinan dalam membuat
konsep surat dengan cara mendiktekan kepada sekretarisnya.
5) Konsep surat dibuat oleh
orang yang ditunjuk (konseptor), untuk surat-surat yang bersifat rutin, biasanya
pimpinan menyerahkan pembuatan konsep kepada bawahan/orang yang ditunjuk. Orang
yang khusus membuat konsep surat tersebut disebut konseptor.
b. Persetujuan konsep
surat
Konsep
surat yang telah dibuat oleh konseptor dimintakan persetujuan pada pimpinan. Hal
ini dilakukan karena adanya kemungkinan koreksi dari pimpinan. Setelah konsep
surat tersebut dibetulkan oleh pimpinan, maka pimpinan memberi paraf persetujuan
(acc) pada konsep tersebut, yang selanjutnya konsep surat dapat
diketik.
c. Mengagendakan
surat
Sama
halnya dengan surat masuk, surat keluar harus diagendakan/dicatat ke dalam
agenda keluar (buku verbal) Dan mengambil nomor urut agenda sebagai nomor surat
yang akan dikirim.
d. Pengetikan konsep
surat
Setelah
konsep surat mendapat persetujuan dari pimpinan dan telah diberi nomor, maka
konsep surat tersebut diserahkan kepada juru ketik untuk diketik.
e. Pemeriksaan
konsep
Kepala
unit pengetikan harus tekun dan teliti mentaklik hasil pengetikan konsep surat
hingga konsep surat itu menjadi bentuk surat jadi (net surat), setelah melalui
korekjsi kesalahan.
f. Penandatanganan surat
dan pemberian cap stempel
Net
surat kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berwenang unuk
ditandatanganinya.
g. Pengiriman
surat
Pengiriman
surat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Dikirim langsung,a rtinya
surat tersebut dikirim langsung/sendiri oleh kurir perusahaan dengan menggunakan
buku ekspedisi ekstern
2) Dikirim melalui pos,
pengiriman melalui kantor pos dan giro dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
§ Surat langsung dimasukkan ke
dalam kotak surat yang diletakkan pada tempat-tempat tertentu, tidak menggunakan
tanda terima.
§ Surat diantar ke kantor pos
dan diserahkan kepada pegawai pos dengan menggunakan tanda terima/buku ekspedisi
ekstern.
D. Pengertian
E-mail
E-mail
adalah sarana elektronik yang memanfaatkan alat computer untuk mengirim surat.
E-mail adalah istilah bahasa Inggeris yang merupakan singkatan dari
electronic mail (“surat dengan sarana alat elektronik”). Surat yang
dikirim dengan E-mail akan diterima oleh penerima juga dengan E-mail komputer.
Dibandingkan
dengan surat konvensional, yaitu surat dengan pos atau surat melalui perusahaan
jasa pengiriman yang biasanya disebut dengan istilah perusahaan ekspedisi,
E-mail memiliki satu kelebihan yang luar biasa, yakni paling cepat sampai ke
tujuan. Bersama dengan selesainya pengetikan pada komputer, pengiriman dapat
dilakukan dengan menekan tombol pengiriman, dan saat itu juga sudah tiba di
komputer penerima. Apabila si penerima membuka computer penerimaannya, maka
surat E-mail itu langsung muncul di layar televise monitor pertanda masuknya
surat. Dengan demikian surat E-mail dapat dideteksi dan dikeluarkan sesuai
dengan keinginan si penerima.
1. Kelebihan dan
Kekurangan E-mail
a. Kelebihan
lain dari E-mail :
1) Panjang surat, dapat tak
terbatas karena tidak ada pembatasan seperti yang ada pada surat konvensional
yang harus memakai sampul sehingga terjadi pembatasan;
2) Penyampaian tidak perlu
melalui addres administratif yang diantar oleh kurir atau tukang pos, sehingga
kekeliruan atau kesalahan yang terjadi akibat addres, seperti kesalahan addres
ataupun kesalahan akibat ulah manusiawi misalnya tidak diantarkan dan
sebagainya, dapat bisa dihindari, karena penyampaian E-mail hanya melalui kabel
komputer;
3) Secara ekonomis, biaya
pengiriman yang paling murah.
b. Kekurangan
dari E-mail :
1) Biaya investasi (biaya
pengadaan sarana) cukup tinggi karena harus membeli komputer berikut televisi
monitornya. Di samping itu, jika dihitung dengan harga pasar yang berlaku
sekarang menjadi setidaknya berharga sampai empat-lima juta rupiah; juga harus
dilakukan penyambungan kabel internet atau sejenis yang lain dengan memakan
biaya yang tidak sedikit.
2) Bila terjadi gangguan
pada komputer, maka pelayanan E-mail mejadi terganggu pula;
3)
a. Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Pimpinan
b. Kartu Keluarga (KK)
Pimpinan
c. Ijazah dari pendidikan
terakhir pimpinan
d. Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) atau sebelumnya dikenal dengan SKKB
e. sehubungan dengan tujuan
perjalanan keluar negeri
f. Pas Foto
g. Surat Keterangan (SK)
pengankatan Pegawai
h. Surat dari perusahaan
yang ditujukan kepada pimpinan
i. Akta Kelahiran
Akomodasi
adalah tempat atau penginapan sementara yang digunakan untuk untuk beristirahat
selama perjalanan dinas dapat berupa hotel, penginapan, resort dll tergantung
permintaan pimpinan.
Ada
beberapa alat atau tanda bayar yang dipakai selama mengadakan perjalanan yaitu
uang tunai, kartu keridit, cek berpergian, dan Latter of credit.
1. Uang
Uang
adalah sesuatu yang diterima secara umum sebagai alat tukar dan alat bayar.
Tugas sekretaris adalah mengalokasikan secara tepat berapa uang tunai yang
dibawa dan berapa uang yang digunakan sebagai persiapan bila dibutuhkan dalam
situasi mendadak.
2. Kartu Kredit
Kartu
kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank, hotel, biro perjalanan,dan badan
lain yang memberikan hak kepada pembawa untuk memperoleh barang atau jasa dalam
batas nilai tertentu menurut persyaratan yang ditetapkan.
3. Cek Berpergian
Cek
berpergian adlah alat pembayaran semacam cek yang diciptakan untuk orang yang
berpergian dan dapat diuangkan pada bank yg mengeluarkan atau pada pihak-pihak
yang ditunjuk.
4.
Letter of credit (L/C)
Letter
of credit ini dikeluarkan atas nama seseorang yang memintanya dan dengan
membubuhkan tanda tangannya maka ia dapat menukarkannya di bank yang ditunjuk di
kota-kota yang dikunjunginya. Perbedaan antara Traveller’s cheque dan Latter of
credit adalah terletak pada biaya yang di keluarkan. Biaya untuk mengeluarkan
Letter of credit lebih murah daripada biaya untuk membeli Traveller’s
cheque.
BAHAN MATERI 14
MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
RAPAT
Dalam rangka menyelenggarakan
rapat, ada beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan
dalam mempersiapkannya, yaitu sebagai berikut :
Why? Mengapa rapat perlu
diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan urgensi dari rapat tersebut.
What? Apa masalah yang akan
dibicarakan dalam rapat? Hal ini untuk mempersiapkan agenda rapat.
Who? Siapa saja yang akan
diundang dalam rapat tersebut? Hal ini untuk menentukan peserta rapat yang
diundang.
Where? Di mana rapat akan
diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan tempat penyelenggaraan rapat.
When? Kapan rapat akan
diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan hari, tanggal dan waktu rapat akan
diselenggarakan.
How? Bagaimana rapat akan
diselenggarakan ? hal ini untuk menentukan apakah rapat tersebut akan
diselenggarakan secara berkala atau hanya satu kali, tertutup atau terbuka,
dengan bahan rapat yang dibagikan terlebih dahulu, atau dengan menggunakan
LCD projector, tape, video dan alat lainnya.
Merencanakan dan mempersiapkan
suatu rapat agar dapat berjalan lancar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah,
karena seorang sekretaris harus berhubungan dengan berbagai pihak dengan
penyelenggaraan suatu rapat. Hal ini menjadi tanggung jawab sekretaris dalam
persiapan penyelenggaraan adalah sebagai berikut :
A. Membuat
agenda rapat dan susunan acara rapat
Agenda rapat adalah daftar
yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat.
Sedangkan susunan acara rapat adalah rincian atau penjabaran lebih lanjut dari
topik-topik dalam agenda rapat. Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu
acara yang akan diadakan atau dilaksanakan pada suatu rapat dengan
mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus
disusun secara sistematis dengan membuat pokok-pokok acara secara garis
besar.
B. Menentukan
peserta rapat
Dari agenda rapat yang telah
dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan diundang. Setelah sekretaris
menyusun daftar para peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan
kembali dengan pimpinan rapat, apakah ada penambahan atau pengurangan peserta
rapat.
C. Membuat
undangan rapat
Surat undangan merupakan surat
pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk
berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu.
Undangan yang dibuat hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut
:
1. Menggunakan kop
surat atau kepala surat.
2. Mencantumkan nomor
surat undangan serta tanggal pembuatan.
3. Mencantumkan
perihal undangan rapat.
4. Mencantumkan
nama-nama orang yang diundang rapat.
5. Mencantumkan hari,
tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan.
6. Ditandatangani oleh
pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
Waktu pengiriman undangan,
hendaknya jangan terlalu lama dari penyelenggaraan atau pelaksanaan rapat. Waktu
yang terlalu lama akan memungkinkan seseorang untuk lupa. Seorang sekretaris
harus dapat memperkirakan waktu pengiriman undangan agar para peserta rapat
mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan kehadirannya pada pertemuan atau
rapat tersebut. Sekretris harus juga memperhitungkan waktu untuk mencetak
undangan, memprosesnya hingga mengirimnya.
D. Membuat
daftar hadir rapat
Ada dua macam daftar hadir,
yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa (yang dibuat di atas selembar kertas).
Daftar hadir digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang datang pada suatu
rapat, untuk mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan seperti konsumsi,
kursi dan sebagainya, sebagai bahan penyusunan notula rapat dan sebagai
dokumentasi.
E. Mempersiapkan
bahan rapat
Bahan-bahan rapat yang perlu
dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
a. Agenda
rapat.
b. Notula/hasil
rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat
sebelumnya).
c. Bahan-bahan
yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan dan
sebagainya).
Bahan-bahan tersebut disatukan
dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu
rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang,
maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan,
agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
F. Mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat
Peralatan dan persiapan yang
perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain sebagai berikut :
1. While
board lengkap dengan spidol dan penghapus.
2. Flip
chart lengkap dengan spidolnya.
3. LCD
Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan
layarnya.
4. Sound
system lengkap dengan mikroponnya.
5. Map atau
tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
6. Block
note denagn bolpointnya.
7. Name
tag untuk peserta.
8. Laptop atau
computer.
Dalam mempersiapkan peralatan
dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan
perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang
dibutuhkan.
G. Mempersiapkan
ruang rapat
Sekretaris harus memastikan
terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir dalam rapat. Apabila jumlah
peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat yang sudah tersedia di
kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak melebihi kapasitas ruang rapat
di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan. Bila rapat
diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan, sekretaris harus memeriksa
kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi. Hal-hal yang harus
dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai berikut
:
1. Cahaya
penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan
penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan penerangan cahaya sinar matahari,
pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari
tersebut.
2. Ventilasi
udara
Usahakan agar udara di ruang
rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan
mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat berkurang.
3. Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan tempat duduk
ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada beberapa macam
pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut :
a. Gaya
klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok
untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya
klasikal/kelas :
b. Gaya
konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan
agar semua peserta merasa dihargai dan untuk menimbulkan semangat team
work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya konferensi :
c. Gaya huruf
U
Pengaturan tempat duduk di
ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat informal. Berikut ini pengaturan
tempat duduk gaya huruf U:
d. Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah,
laporan-laporan dan sebagainya).
Bahan-bahan tersebut disatukan
dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu
rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang,
maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan,
agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
F. Mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat
Peralatan dan persiapan yang
perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain sebagai berikut :
1. While
board lengkap dengan spidol dan penghapus.
2. Flip
chart lengkap dengan spidolnya.
3. LCD
Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan
layarnya.
4. Sound
system lengkap dengan mikroponnya.
5. Map atau
tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
6. Block
note denagn bolpointnya.
7. Name
tag untuk peserta.
8. Laptop atau
computer.
Dalam mempersiapkan peralatan
dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan
perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang
dibutuhkan.
G. Mempersiapkan
ruang rapat
Sekretaris harus memastikan
terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir dalam rapat. Apabila jumlah
peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat yang sudah tersedia di
kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak melebihi kapasitas ruang rapat
di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan. Bila rapat
diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan, sekretaris harus memeriksa
kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi. Hal-hal yang harus
dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai berikut
:
1. Cahaya
penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan
penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan penerangan cahaya sinar matahari,
pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari
tersebut.
2. Ventilasi
udara
Usahakan agar udara di ruang
rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan
mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat berkurang.
3. Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan tempat duduk
ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada beberapa macam
pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut :
a. Gaya
klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok
untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya
klasikal/kelas :
b. Gaya
konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan
agar semua peserta merasa dihargai dan untuk menimbulkan semangat team
work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya konferensi :
c. Gaya huruf
U
Pengaturan tempat duduk di
ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat informal. Berikut ini pengaturan
tempat duduk gaya huruf U:
d. Gaya
workshop
Pengaturan tempat duduk di
ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gayaworkshop .
H. Akomodasi/penginapan
Pada rapat yang dilakukan
lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan menginap di suatu tempat.
Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat yang cocok untuk
pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat, pembagian kamar, hingga
pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk peserta rapat.
I. Transportasi
Jika suatu rapat tidak
dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta rapat ke tempat
rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus, maka sekretaris
harus menyiapkannya.
J. Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan
ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat harus disiapkan agar
para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat
lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan
berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan
dan minuman dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :
1. Disajikan
sebelum peserta rapat dududk.
2. Disajikan
selama rapat berlangsung.
3. Disajikan
pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
4. Disajikan
secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat para
peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah
tersedia.
K. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang
pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya disediakan unit kesehatan untuk
menjaga kondisi kesehatan para peserta rapat.
L. Pengecekan
persiapan terakhir
Sebelum rapat dimulai atau
pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala persiapan untuk meyakinkan apakah
segala sesuatunya telah siap untuk dipergunakan. Hal-hal yang perlu diperiksa
antara lain sebagai berikut :
1. Apakah
kursi telah cukup sesuai dengan jumlah peserta rapat?
2. Apakah
letak tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3. Apakah
semua alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi
dengan baik?
4. Apakah
bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah disiapkan
dalam suatu map?
5. Apakah
daftar hadir, agenda rapat dan susunan acara telah disiapkan?
6. Apakah
konsumsi rapat telah dipesan/disiapkan?
Menyelenggaraan
Rapat
Dalam penyelenggaraan rapat,
pemimpin rapat merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran proses
penyelenggaraan rapat mulai dari rapat hingga akhir. Rapat biasanya langsung
dibuka oleh pemimpin rapat, tetapi ada juga pembukaan rapat ang dilakukan oleh
pembawa acara, seseorang yang menduduki posisi tertinggi pada suatu
perusahaan/organisasi atau seseorang yang disegani.
1. Gaya
workshop
Pengaturan tempat duduk di
ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gayaworkshop .
H. Akomodasi/penginapan
Pada rapat yang dilakukan
lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan menginap di suatu tempat.
Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat yang cocok untuk
pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat, pembagian kamar, hingga
pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk peserta rapat.
I. Transportasi
Jika suatu rapat tidak
dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta rapat ke tempat
rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus, maka sekretaris
harus menyiapkannya.
J. Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan
ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat harus disiapkan agar
para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat
lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan
berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan
dan minuman dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :
1. Disajikan
sebelum peserta rapat dududk.
2. Disajikan
selama rapat berlangsung.
3. Disajikan
pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
4. Disajikan
secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat para
peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah
tersedia.
K. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang
pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya disediakan unit kesehatan untuk
menjaga kondisi kesehatan para peserta rapat.
L. Pengecekan
persiapan terakhir
Sebelum rapat dimulai atau
pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala persiapan untuk meyakinkan apakah
segala sesuatunya telah siap untuk dipergunakan. Hal-hal yang perlu diperiksa
antara lain sebagai berikut :
1. Apakah
kursi telah cukup sesuai dengan jumlah peserta rapat?
2. Apakah
letak tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3. Apakah
semua alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi
dengan baik?
4. Apakah
bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah disiapkan
dalam suatu map?
5. Apakah
daftar hadir, agenda rapat dan susunan acara telah disiapkan?
6. Apakah
konsumsi rapat telah dipesan/disiapkan?
Menyelenggaraan
Rapat
Dalam penyelenggaraan rapat,
pemimpin rapat merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran proses
penyelenggaraan rapat mulai dari rapat hingga akhir. Rapat biasanya langsung
dibuka oleh pemimpin rapat, tetapi ada juga pembukaan rapat ang dilakukan oleh
pembawa acara, seseorang yang menduduki posisi tertinggi pada suatu
perusahaan/organisasi atau seseorang yang disegani.
1. Membuka
rapat
Hal-hal yang harus dikemukakan
dalam membuka subuah rapat adalah sebagai berikut :
a. Acara rapat.
b. Tata tertb rapat
(bersifat fleksibel).
c. Motivasi
(pentingnya masalah yang akan dibahas).
d. Pengenalan masalah
atau persoalan masalah yang akan dibahas.
e. Tujuan diadakannya
rapat.
f. Tanggapan-tanggapan
atau saran.
2. Berlangsungnya rapat
Selama rapat berlangsung
pemimpin rapat harus dapat mengatur jalannya rapat agar tertib. Masalah yang
dihadapi dalam rapat harus dapat diatasi, seperti terjadinya perdebatan yang
berkepanjangan, adanya monopoli pembicaraan oleh salah seorang peserta rapat,
tidak konsentrasinya peserta rapat dan sebagainya.
Selama rapat berlangsung
sekretaris bertanggung jawab untuk membuat catatan pelaksanaan rapat. Bentuk
catatannya disesuaikan dengan keinginan pimpinan rapat. Ada dua bentuk catatan
rapat, yaitu sebagai berikut :
a. Verbatim, yaitu
catatan lengkap semua pembicaraan dalam rapat tanda ditambahi ataupun
dikurangi.
b. Notula, yaitu
catatan yang berisi pokok-pokok pembicaraan yang dibahas dalam rapat.
3. Menutup
rapat
Rapat yang telah berlangsung
beberapa waktu, pada akhirnya akan ditutup. Apabila dalam rapat belum ditemukan
keputusan, maka pemimpin rapat dapat memunjuk tim khusus untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Akan tetapi, bila dalam rapat tersebut tidak ditemukan
hambatan dan telah menghasilkan keputusan maka diakhir rapat, pemimpin rapat
dapat membacakan hasil dari pertemua/ rapat tersebut dan memberikan kesempatan
bagi peserta rapat untuk mengemukakan hal-hal yang sekiranya belum tercakup
dalam hasil keputusan rapat. Setelah tidak ada lagi permasalahan, maka pemimpin
rapat dapat menutup rapat.
Syarat - syarat
Rapat
Rapat
akan menghasilkan tujuan yang diharapkan, jika pelaksanaannya memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
(1) Suasana
terbuka
Suasana rapat yang terbuka
berarti setiap peserta rapat siap untuk menerima informasi dari siapa pun.
Hindari sikap saling mencurigai atau berprasangka negatif diantara sesama
peserta rapat. Suasana rapat yang terbuka akan membangkitkan rasa kekeluargaan
dan kerja sama yang tinggi diantara para peserta rapat.
(2) Tidak ada
monopoli
Dalam suatu rapat, monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta rapat atau oleh pimpinan rapat harus dihindari.
Hal ini akan menghambat jalannya rapat karena rapat menjadi kaku dan peserta
rapat menjadi pasif (tidak berpartisipasi). Dalam rapat semua pihak yang
terlibat mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
(3) Partisipasi
aktif dari peserta rapat
Rapat yang baik apabila para
peserta rapat turut aktif dalam memecahkan permasalahan yang dibahas dalam
rapat. Peserta rapat hendaknya menjadi pendengar yang baik saat diberikan
penjelasan-penjelasan dan harus dapat memberikan sumbangan saran atau pendapat
yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
(4) Bimbingan dan
pengawasan dari pimpinan.
Pimpinan rapat harus dapat
memberikan bimbingan kepada seluruh peserta rapat agar mau berperan aktif dalam
pelaksanaan rapat. Seorang pemimpin rapat juga harus dapat memonitori jalannya
rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang dari tujuan rapat.
(5) Perdebatan
berdasarkan argumentasi bukan emosi
Dalam sebuah rapat terjadi
perdebatan adalah hal yag biasa, namun jika perdebatan menjadi berkepanjangan
dan tidak berdasarkan argumentasi yang benar akan mengakibatkan suasana rapat
menjadi panas dan tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh peserta yang
saling berdebat. Oleh karena itu hindari perdebatan yang berkepanjangan.
Perdebatan hendaknya berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta bukan
emosi.
(6) Pertanyaan
singkat dan jelas
Pertanyaan–pertanyaan yang
diajukan dalam rapat hendaknya cukup singkat, padat, dan jelas sehingga mudah
dimengerti oleh seluruh peserta rapat. Pertanyaan yang berliku-liku atau
bertele-tele akan membuat pertanyaan menjadi tidak jelas dan cukup menyita
waktu. Padahal dalam rapat, waktu sangat berharga sekali.
(7) Disiplin
waktu
Membiasakan pelaksanaan rapat
sesuai waktu yang telah ditentukan akan membuat para peserta rapat menjadi lebih
disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
Pengertian
Notula
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka dijelaskan bahwa notula
adalah catatan singkat mengenai jalannya persidagan (rapat) serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan. Orang yang melakukan pekerjaan notula disebut juga
sebagai notulis. Apakah notulis dengan sekretaris sama? Dalam situasi tertentu
sekretaris dapat pula menjadi seorang notulis, namun seorang notulis tidaklah
otomatis menjadi seorang sekretaris.
Notulen
merupakan sumber informasi atau sebagai dokumen otentik, karena notulen harus
ditulis dengan teliti, tepat dan jelas. Penyusunan notulen memerlukan kemampuan
menulis secara jalas dan singkat. Penulisan notulen harus didahului dengan judul
yang menyatakan dengan jelas badan yang mengadakan rapat, serta dimana rapat
tersebut diselenggarakan. Setelah itu menyusun daftar nama peserta rapat beserta
jabatannya dan yang terakhir adalah peserta rapat yang berhalangan hadir juga
harus ditulis.
Kemudian
notuis mencatat apa yang terjadi dalam rapat. Yang pertama dicatat ialah
pengesahan notulen rapat sebelumnya bila rapat yang diadakan waktu itu adalah
lanjutan dari rapat terdahulu. Selanjutnya yang perlu dicatat adalah
pembahasan-pembahasan serta keputusa-keputusan yang dambil mengenai hal-hal yang
tercantum didalam agenda rapat. Dan yang terakhir adalah mencatat pukul berapa
rapat tersebut ditutup.
Membuka
rapat
Hal-hal yang harus dikemukakan
dalam membuka subuah rapat adalah sebagai berikut :
a. Acara rapat.
b. Tata tertb rapat
(bersifat fleksibel).
c. Motivasi
(pentingnya masalah yang akan dibahas).
d. Pengenalan masalah
atau persoalan masalah yang akan dibahas.
e. Tujuan diadakannya
rapat.
f. Tanggapan-tanggapan
atau saran.
2. Berlangsungnya rapat
Selama rapat berlangsung
pemimpin rapat harus dapat mengatur jalannya rapat agar tertib. Masalah yang
dihadapi dalam rapat harus dapat diatasi, seperti terjadinya perdebatan yang
berkepanjangan, adanya monopoli pembicaraan oleh salah seorang peserta rapat,
tidak konsentrasinya peserta rapat dan sebagainya.
Selama rapat berlangsung
sekretaris bertanggung jawab untuk membuat catatan pelaksanaan rapat. Bentuk
catatannya disesuaikan dengan keinginan pimpinan rapat. Ada dua bentuk catatan
rapat, yaitu sebagai berikut :
a. Verbatim, yaitu
catatan lengkap semua pembicaraan dalam rapat tanda ditambahi ataupun
dikurangi.
b. Notula, yaitu
catatan yang berisi pokok-pokok pembicaraan yang dibahas dalam rapat.
3. Menutup
rapat
Rapat yang telah berlangsung
beberapa waktu, pada akhirnya akan ditutup. Apabila dalam rapat belum ditemukan
keputusan, maka pemimpin rapat dapat memunjuk tim khusus untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Akan tetapi, bila dalam rapat tersebut tidak ditemukan
hambatan dan telah menghasilkan keputusan maka diakhir rapat, pemimpin rapat
dapat membacakan hasil dari pertemua/ rapat tersebut dan memberikan kesempatan
bagi peserta rapat untuk mengemukakan hal-hal yang sekiranya belum tercakup
dalam hasil keputusan rapat. Setelah tidak ada lagi permasalahan, maka pemimpin
rapat dapat menutup rapat.
Syarat
- syarat Rapat
Rapat
akan menghasilkan tujuan yang diharapkan, jika pelaksanaannya memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
(1) Suasana
terbuka
Suasana rapat yang terbuka
berarti setiap peserta rapat siap untuk menerima informasi dari siapa pun.
Hindari sikap saling mencurigai atau berprasangka negatif diantara sesama
peserta rapat. Suasana rapat yang terbuka akan membangkitkan rasa kekeluargaan
dan kerja sama yang tinggi diantara para peserta rapat.
(2) Tidak ada
monopoli
Dalam suatu rapat, monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta rapat atau oleh pimpinan rapat harus dihindari.
Hal ini akan menghambat jalannya rapat karena rapat menjadi kaku dan peserta
rapat menjadi pasif (tidak berpartisipasi). Dalam rapat semua pihak yang
terlibat mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
(3) Partisipasi
aktif dari peserta rapat
Rapat yang baik apabila para
peserta rapat turut aktif dalam memecahkan permasalahan yang dibahas dalam
rapat. Peserta rapat hendaknya menjadi pendengar yang baik saat diberikan
penjelasan-penjelasan dan harus dapat memberikan sumbangan saran atau pendapat
yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
(4) Bimbingan dan
pengawasan dari pimpinan.
Pimpinan rapat harus dapat
memberikan bimbingan kepada seluruh peserta rapat agar mau berperan aktif dalam
pelaksanaan rapat. Seorang pemimpin rapat juga harus dapat memonitori jalannya
rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang dari tujuan rapat.
(5) Perdebatan
berdasarkan argumentasi bukan emosi
Dalam sebuah rapat terjadi
perdebatan adalah hal yag biasa, namun jika perdebatan menjadi berkepanjangan
dan tidak berdasarkan argumentasi yang benar akan mengakibatkan suasana rapat
menjadi panas dan tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh peserta yang
saling berdebat. Oleh karena itu hindari perdebatan yang berkepanjangan.
Perdebatan hendaknya berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta bukan
emosi.
(6) Pertanyaan
singkat dan jelas
Pertanyaan–pertanyaan yang
diajukan dalam rapat hendaknya cukup singkat, padat, dan jelas sehingga mudah
dimengerti oleh seluruh peserta rapat. Pertanyaan yang berliku-liku atau
bertele-tele akan membuat pertanyaan menjadi tidak jelas dan cukup menyita
waktu. Padahal dalam rapat, waktu sangat berharga sekali.
(7) Disiplin
waktu
Membiasakan pelaksanaan rapat
sesuai waktu yang telah ditentukan akan membuat para peserta rapat menjadi lebih
disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
Pengertian Notula
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka dijelaskan bahwa notula
adalah catatan singkat mengenai jalannya persidagan (rapat) serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan. Orang yang melakukan pekerjaan notula disebut juga
sebagai notulis. Apakah notulis dengan sekretaris sama? Dalam situasi tertentu
sekretaris dapat pula menjadi seorang notulis, namun seorang notulis tidaklah
otomatis menjadi seorang sekretaris.
Notulen
merupakan sumber informasi atau sebagai dokumen otentik, karena notulen harus
ditulis dengan teliti, tepat dan jelas. Penyusunan notulen memerlukan kemampuan
menulis secara jalas dan singkat. Penulisan notulen harus didahului dengan judul
yang menyatakan dengan jelas badan yang mengadakan rapat, serta dimana rapat
tersebut diselenggarakan. Setelah itu menyusun daftar nama peserta rapat beserta
jabatannya dan yang terakhir adalah peserta rapat yang berhalangan hadir juga
harus ditulis.
Kemudian
notuis mencatat apa yang terjadi dalam rapat. Yang pertama dicatat ialah
pengesahan notulen rapat sebelumnya bila rapat yang diadakan waktu itu adalah
lanjutan dari rapat terdahulu. Selanjutnya yang perlu dicatat adalah
pembahasan-pembahasan serta keputusa-keputusan yang dambil mengenai hal-hal yang
tercantum didalam agenda rapat. Dan yang terakhir adalah mencatat pukul berapa
rapat tersebut ditutup.
BAHAN MATERI 15
MENGELOLA DANA KAS KECIL
a. Pengertian
Kas
Kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan.
Kas
dapat berupa uang tunai atau simpanan pada Bank yang dapat digunakan dengan
segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai
nominalnya,seperti uang kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan di
Bank dalam bentuk giro dan lain-lain.
Ciri-ciri
kas adalah :
Dapat
digunakan segera sebagai alat bayar sebesar nilai nominalnya, sedangkan alat
bayar yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat bayar dan tidak sesuai
dengan nilai nominalnya tidak dapat
Di
golongkan sebagai kas,seperti : Cek mundur, deposito berjangka, surat berharga
dan lain-lain.
Fungsi
kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir setiap kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Maka, tanpa kas
perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.
b. Pengertian Kas
Kecil
Kas
kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana
kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas
kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun pemengang
kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.
Kas
kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil
berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari
masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
c. Tujuan dibentuknya
Kas Kecil
Untuk
menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu
bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
1. Untuk menghindari cara-cara
pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan
tidak praktis.
2. Meringankan beban para staf
dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi
bisnis pimpinan. Contoh : Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu
tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan
pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat kegiatan
atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
d. Pembayaran melalui
Kas Kecil
Setiap
pengeluaran dana kas kecil harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.
Bukti pengeluaran nya harus disimpan bersamaan dengan sisa uang yang ada pada
cash box, karena pemegang kas kecil harus dapat mempertanggungjawabkan uang yang
diserahkan. Jadi pemengang kas kecil harus membuat bukti pembukuan (Voucher)
sehingga pemengang kas kecil dapat membuktikan dan menunjukkan uang yang tersisa
ditambah dengan seluruh jumlah pengeluaran yang tertera dalam bukti pengeluaran
berjumlah sama dengan jumlah keseluruhan.
Bukti
pembukuan kas kecil (voucher) harus mencantumkan secara jelas nomor vocher,
empat, tanggal pengeluaran, pihak yang dibayar, pihak yang menerima pembayaran ,
perkiraan, jumlah barang, harga, nama dan tandatangan pihak yang berwenang.
Pembayaran
melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sbb:
1. Pengeluaran kas kecil,
biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi
pengeluaran-pengeluaran
2. Pengeluaran kas kecil tidak
dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
3. Bukti pengeluaran kas kecil
harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
4. Bila ada bukti-bukti
pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus
dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
e. Proses Penerimaan
Uang Dan Pembayaran
1.
Metode Imprest
Adalah
metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap
terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan,
tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada
waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru
dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas
kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya
sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil
tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah
operasional metode imprest sbb:
a. Pembentukan dana kas kecil
dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran
pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka
waktu tertentu.
b. Dana kas kecil digunakan
untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
c. Setelah dana kas kecil
habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan
mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan
metode imprest :
§ Menghemat waktu bagi
kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau
pengeluaran kas kecil.
§ Menghemat waktu dalam
pembukuan pengeluaran rekening nominal.
2. Metode Fluktuasi
Pengisian
kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang
kas kecil harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil.
Karena
pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada
setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan
selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
BAHAN MATERI 17
MENGELOLA DATA/INFORMASI DI TEMPAT KERJA
3. Pengertian
Data/Informasi
Menurut
Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang.
Penulis
lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalahpengumpulan atau pengolahan
data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan
George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalahdata yang penting yang
memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi,
secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain
yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi
penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan
datang.
Untuk
memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan
data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data
tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah
dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data,
data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George
R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada
beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan
si penerima
Apabila informasi itu
tujuannya untuk memberikan bantuan makainformasi itu harus membantu si penerima
dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
penyampaian
dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang
disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang
dan tempat
Informasi yang
didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya
lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam
hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif,
hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang
yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke
situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus
ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari
kemungkinan salah tafsir.
4. Cara Mengolah Data
Menjadi Informasi
MENGELOLA DANA KAS KECIL
a. Pengertian
Kas
Kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan.
Kas
dapat berupa uang tunai atau simpanan pada Bank yang dapat digunakan dengan
segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai
nominalnya,seperti uang kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan di
Bank dalam bentuk giro dan lain-lain.
Ciri-ciri
kas adalah :
Dapat
digunakan segera sebagai alat bayar sebesar nilai nominalnya, sedangkan alat
bayar yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat bayar dan tidak sesuai
dengan nilai nominalnya tidak dapat
Di
golongkan sebagai kas,seperti : Cek mundur, deposito berjangka, surat berharga
dan lain-lain.
Fungsi
kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir setiap kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Maka, tanpa kas
perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.
b. Pengertian Kas
Kecil
Kas
kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana
kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas
kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun pemengang
kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.
Kas
kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil
berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari
masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
c. Tujuan dibentuknya
Kas Kecil
Untuk
menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu
bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
1. Untuk menghindari cara-cara
pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan
tidak praktis.
2. Meringankan beban para staf
dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi
bisnis pimpinan. Contoh : Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu
tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan
pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat kegiatan
atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
d. Pembayaran melalui
Kas Kecil
Setiap
pengeluaran dana kas kecil harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.
Bukti pengeluaran nya harus disimpan bersamaan dengan sisa uang yang ada pada
cash box, karena pemegang kas kecil harus dapat mempertanggungjawabkan uang yang
diserahkan. Jadi pemengang kas kecil harus membuat bukti pembukuan (Voucher)
sehingga pemengang kas kecil dapat membuktikan dan menunjukkan uang yang tersisa
ditambah dengan seluruh jumlah pengeluaran yang tertera dalam bukti pengeluaran
berjumlah sama dengan jumlah keseluruhan.
Bukti
pembukuan kas kecil (voucher) harus mencantumkan secara jelas nomor vocher,
empat, tanggal pengeluaran, pihak yang dibayar, pihak yang menerima pembayaran ,
perkiraan, jumlah barang, harga, nama dan tandatangan pihak yang berwenang.
Pembayaran
melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sbb:
1. Pengeluaran kas kecil,
biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi
pengeluaran-pengeluaran
2. Pengeluaran kas kecil tidak
dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
3. Bukti pengeluaran kas kecil
harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
4. Bila ada bukti-bukti
pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus
dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
e. Proses Penerimaan
Uang Dan Pembayaran
1.
Metode Imprest
Adalah
metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap
terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan,
tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada
waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru
dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas
kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya
sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil
tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah
operasional metode imprest sbb:
a. Pembentukan dana kas kecil
dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran
pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka
waktu tertentu.
b. Dana kas kecil digunakan
untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
c. Setelah dana kas kecil
habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan
mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan
metode imprest :
§ Menghemat waktu bagi
kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau
pengeluaran kas kecil.
§ Menghemat waktu dalam
pembukuan pengeluaran rekening nominal.
2. Metode Fluktuasi
Pengisian
kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang
kas kecil harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil.
Karena
pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada
setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan
selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
BAHAN MATERI 17
MENGELOLA DATA/INFORMASI DI TEMPAT KERJA
3. Pengertian
Data/Informasi
Menurut
Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang.
Penulis
lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalahpengumpulan atau pengolahan
data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan
George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalahdata yang penting yang
memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi,
secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain
yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi
penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan
datang.
Untuk
memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan
data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data
tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah
dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data,
data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George
R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada
beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan
si penerima
Apabila informasi itu
tujuannya untuk memberikan bantuan makainformasi itu harus membantu si penerima
dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
penyampaian
dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang
disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang
dan tempat
Informasi yang
didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya
lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam
hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif,
hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang
yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke
situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus
ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari
kemungkinan salah tafsir.
4. Cara Mengolah Data
Menjadi Informasi
Di
dalam olah data baik
secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu
input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan
menjadi :
1. Orginating-Recording (Pencatatan)
1. Orginating-Recording (Pencatatan)
Tahapan
ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses
pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.
2. Classifiying
(Klasifikasi)
Tahapan
ini memberikan identitas atau pengklasifikasian dalam data yang akan diolah,
apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa
kelompok dari data yang nantinya merupakan karakteristik dari data yang
bersangkutan
3. Sorting (Penyusunan)
Setelah
data–data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data
tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan
menurut kode klasifikasinya
4. Calculating
(Perhitungan)
Disini
data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan-perhitungan atau disebut
Calculating
5. Summarizing (Penyusunan
Laporan)
Untuk
memungkinkan dilakukan analisa terhadap data atau
informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi
laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi
6. Storing (Penyimpanan)
Storing
atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis ke dalam file untuk referensi
dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa
macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem
pengolahan data, seperti disk, kartu, dokumen.
7.
Retrieving (Pencarian)
Di
dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan
cara penyimpanannya, terutama jika pengolahan datanya menggunakan computer.
8. Communicating
(Komunikasi )
Dalam
proses olah data menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user.
Diperlukan suatu komunikasi sehinnga mempermudah proses pengolahan data menjadi
informasi.
9.
Reproducing (Penggandaan )
Untuk
pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan
lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy,
disk, magnetic tape
BAHAN MATERI 18
MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI TEMPAT KERJA
A. Pengertian dan
Fungsi Administrasi Kepegawaian
Istilah Administrasi Kepegawaian
atau personnel administration di Amerika serikat dipergunakan dalam bidang
pemerintahan, sedangkan personnel management dipergunakan dalam bidang bisnis.
Di Indonesia ada kecenderungan menggunakan istilah
manajemen kepegawaian (personnel management), baik dalam bidang pemerintahan
maupun dalam bidang bisnis.
Dalam
kamus administrasi, administrasi kepegawaian dirumuskan sebagai segenap
aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia
dalam suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Aktivitas administrasi kepegawaian terutama berkisar pada penerimaan,
pengembangan, pemberian balas jasa dan pemberhentian.
Sehubungan
dengan perumusan tersebut, maka fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
dari administrasi kepegawaian menurut Felix A. Nigro meliputi :
1. Pengembangan struktur
organisasi untuk melaksanakan program kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan
tanggung jawab dari setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang
sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan mempertimbangkan adanya saingan
yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang
baik
4. Seleksi pegawai yang
menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang cakap dan penempatannya dalam
jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan
dengan maksud untuk menambah keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja dan
mempersiapkan mereka untuk kenaikan pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai
secara berkala dan teratur dengan tujuan meningkatkan hasil kerjanya dan
menentukan pegawai-pegawai yang cakap.
7. Perencanaan kenaikan
pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai dengan adanya sistem jabatan, di
mana pegawai-pegawai yang baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai
dengan kecakapannya, sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling
tinggi.
8. Kegiatan-kegiatan untuk
memperbaiki hubungan antar manusia
9. Kegiatan-kegiatan untuk
memelihara dan mempertahankan moril serta disiplin pegawai.
Sementara
itu Glenn O Stahl, merumuskan administrasi kepegawaian sebagai keseluruhan
yang berhubungan dengan sumber-sumber manusia dari organisasi.
Menurut
Prof. Dr. R Arifin Abdulrachman, Administrasi kepegawaian negara adalah salah
satu cabang dari administrasi negara yang berkaitan dengan segala persoalan
mengenai pegawai-pegawai negara. Selanjutnya
kegiatan-kegiatan administrasi kepegawaian negara meliputi:
1. Analisa jabatan, klasifikasi
jabatan dan evaluasi jabatan
2. Recruitment, ujian-ujian dan
penempatan
3. Training
4. Promosi dan transfer
5. Penggajian
6. Employee counselling
7. Personnel relations
8. Disiplin dan moral
9. Catatan kepegawaian
Paul
Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat
Bahwa administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang
cara-cara mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa
sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari
kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan
golongannya.
Kalau
kita perhatikan rumusan di atas, nampak bahwa perumusan tersebut ditekankan pada
dua hal, yakni:
1.
Administrasi kepegawaian didasarkan atas suatu tata cara, dari mana
diperoleh sudut pandangan dan teknik-teknik mengawasi orang-orang yang sedang
bekerja.
2.
Administrasi kepegawaian yang baik membantu individu untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk mendapatkan kepuasan individu yang maksimum
dari pekerjaannya, tetapi juga kepuasan sebagai bagian dari suatu kelompok
pekerjaan.
B. Fungsi Teknis Administrasi
Kepegawaian
olah data baik
secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu
input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan
menjadi :
1. Orginating-Recording (Pencatatan)
1. Orginating-Recording (Pencatatan)
Tahapan
ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses
pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.
2. Classifiying
(Klasifikasi)
Tahapan
ini memberikan identitas atau pengklasifikasian dalam data yang akan diolah,
apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa
kelompok dari data yang nantinya merupakan karakteristik dari data yang
bersangkutan
3. Sorting (Penyusunan)
Setelah
data–data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data
tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan
menurut kode klasifikasinya
4. Calculating
(Perhitungan)
Disini
data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan-perhitungan atau disebut
Calculating
5. Summarizing (Penyusunan
Laporan)
Untuk
memungkinkan dilakukan analisa terhadap data atau
informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi
laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi
6. Storing (Penyimpanan)
Storing
atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis ke dalam file untuk referensi
dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa
macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem
pengolahan data, seperti disk, kartu, dokumen.
7.
Retrieving (Pencarian)
Di
dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan
cara penyimpanannya, terutama jika pengolahan datanya menggunakan computer.
8. Communicating
(Komunikasi )
Dalam
proses olah data menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user.
Diperlukan suatu komunikasi sehinnga mempermudah proses pengolahan data menjadi
informasi.
9.
Reproducing (Penggandaan )
Untuk
pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan
lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy,
disk, magnetic tape
BAHAN MATERI 18
MENGAPLIKASIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
DI TEMPAT KERJA
A. Pengertian dan
Fungsi Administrasi Kepegawaian
Istilah Administrasi Kepegawaian
atau personnel administration di Amerika serikat dipergunakan dalam bidang
pemerintahan, sedangkan personnel management dipergunakan dalam bidang bisnis.
Di Indonesia ada kecenderungan menggunakan istilah
manajemen kepegawaian (personnel management), baik dalam bidang pemerintahan
maupun dalam bidang bisnis.
Dalam
kamus administrasi, administrasi kepegawaian dirumuskan sebagai segenap
aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia
dalam suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Aktivitas administrasi kepegawaian terutama berkisar pada penerimaan,
pengembangan, pemberian balas jasa dan pemberhentian.
Sehubungan
dengan perumusan tersebut, maka fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
dari administrasi kepegawaian menurut Felix A. Nigro meliputi :
1. Pengembangan struktur
organisasi untuk melaksanakan program kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan
tanggung jawab dari setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang
sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan mempertimbangkan adanya saingan
yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang
baik
4. Seleksi pegawai yang
menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang cakap dan penempatannya dalam
jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan
dengan maksud untuk menambah keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja dan
mempersiapkan mereka untuk kenaikan pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai
secara berkala dan teratur dengan tujuan meningkatkan hasil kerjanya dan
menentukan pegawai-pegawai yang cakap.
7. Perencanaan kenaikan
pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai dengan adanya sistem jabatan, di
mana pegawai-pegawai yang baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai
dengan kecakapannya, sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling
tinggi.
8. Kegiatan-kegiatan untuk
memperbaiki hubungan antar manusia
9. Kegiatan-kegiatan untuk
memelihara dan mempertahankan moril serta disiplin pegawai.
Sementara
itu Glenn O Stahl, merumuskan administrasi kepegawaian sebagai keseluruhan
yang berhubungan dengan sumber-sumber manusia dari organisasi.
Menurut
Prof. Dr. R Arifin Abdulrachman, Administrasi kepegawaian negara adalah salah
satu cabang dari administrasi negara yang berkaitan dengan segala persoalan
mengenai pegawai-pegawai negara. Selanjutnya
kegiatan-kegiatan administrasi kepegawaian negara meliputi:
1. Analisa jabatan, klasifikasi
jabatan dan evaluasi jabatan
2. Recruitment, ujian-ujian dan
penempatan
3. Training
4. Promosi dan transfer
5. Penggajian
6. Employee counselling
7. Personnel relations
8. Disiplin dan moral
9. Catatan kepegawaian
Paul
Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat
Bahwa administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang
cara-cara mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa
sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari
kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan
golongannya.
Kalau
kita perhatikan rumusan di atas, nampak bahwa perumusan tersebut ditekankan pada
dua hal, yakni:
1.
Administrasi kepegawaian didasarkan atas suatu tata cara, dari mana
diperoleh sudut pandangan dan teknik-teknik mengawasi orang-orang yang sedang
bekerja.
2.
Administrasi kepegawaian yang baik membantu individu untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk mendapatkan kepuasan individu yang maksimum
dari pekerjaannya, tetapi juga kepuasan sebagai bagian dari suatu kelompok
pekerjaan.
B. Fungsi Teknis Administrasi
Kepegawaian
Administrasi kepegawaian pada hakikatnya melakukan dua
fungsi yaitu fungsi manajerial, dan fungsi operatif (teknis). Fungsi manajerial
berkaitan dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran (mental) meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pegawai. Sedangkan
fungsi operatif (teknis), berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dengan fisik, meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemensiunan pegawai.
C.
Mengidentifikasi
Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya,
sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan
mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak
bergerak seperti gedung, ruang, dan tanah. Sarana dan prasarana juga mempunyai
arti dan maksud yang sama dengan istilah perbekalan kantor. Tanpa adanya sarana
dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya kantor, tempat
berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau
administrasi, juga sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor. Bahkan tidak
akan ada pekerjaan kantor yang tidak berkaitan dengan sarana dan prasarana
kantor.
1. Jenis-Jenis Sarana dan
Prasarana kantor
b. Peralatan/perlengkapan
kantor (office supplies)
Peralatan/perlengkapan
kantor dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Peralatan/perlengkapan
kantor dilihat dari bentuknya ;
Dilihat
dari bentuknya, peralatan/perlengkapan kantor dibedakan menjadi tiga, antara
lain :
b) Peralatan/perlengkapan kantor
berbentuk lembaran
c) Peralatan/perlengkapan
kantor berbentuk nonlembaran
d) Peralatan/perlengkapan kantor
berbentuk buku
2) Peralatan/perlengkapan
kantor dilihat dari penggunaannya ;
Dilihat
dari pengguanaannya, peralatan/perlengkapan kantor dapat dibedakan menjadi dua,
antara lain :
a) Barang habis pakai
b) Barang tidak habis pakai
c. Mesin-mesin kantor
(office machine)
d. Mesin komunikasi
kantor
e. Perabot kantor (office
furniture)
f. Interior kantor (office
arrangement)
2. Pengelolaan Sarana
Prasarana Kantor
Dengan
banyaknya kebutuhan sarana dan prasarana, maka pengelolahan yang baik, efisien
dan efektif mutlak diperlukan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
pengawasan. Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana kantor adalah agar semua
kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat
administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa
kegiatan, yaitu :
a. Pengadaan
Pengadaan
adalah semua kegiatan menyediakan sarana dan prasarana (perbekalan) untuk
menunjang pelaksannaan tugas. Pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing organisasi tersebut dengan menggunakan prosedur yang berlaku di
organisasi tersebut. Perencanaan perlu dilakukan sebelum melakukan pengadaan
yang bertujuan untuk mngetahui dengan tepat manfaat dan juga biaya yang akan
dikeluarkan.
b. Penyimpanan
Penyimpanan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk
menampung hasil pengadaan barang/bahan kantor, baik berasal dari pembelian,
instansi lain atau yang diperoleh dari bantuan. Tujuan penyimpanan barang/bahan
kantor antara lain :
1) Agar barang tidak cepat
rusak.
2) Agar tidak terjadi
kehilangan barang.
3) Agar tersusun rapi
sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
4) Memudahkan dalam
pengawasan.
5) Memudahkan dalam analisis
barang.
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan
adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap
dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
1) Agar barang tidak mudah
rusak karena hama atau suhu/cuaca.
2) Agar barang tidak mudah
hilang.
3) Agar barang tidak
kadaluarsa.
4) Agar barang tidak mudah
susut.
5) Agar sarana dan prasarana
selalu dalam keadaan bersih.
d. Inventarisasi
Inventarisasi
adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai
sarana dan prasarana yang dimiliki. Inventarisasi yang dilakukan di setiap
organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan
yang sama, tujuannya yaitu :
1) Agar peralatan tidak
mudah hilang.
2) Adanya bukti secara
tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggung
jawabkan.
3) Memudahkan dalam
pegecekan barang.
4) Memudahkan dalam
pengawasan.
5) Memudahkan ketika
mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
Tidak ada komentar: