Oleh : Erni Widyastuti
Add caption |
Ini awal mula kisah hidup ku, aku
seorang gadis kecil yang sangat menderita saat itu. Saat aku kecil aku tinggal
bersama ayah dan ibu ku juga bersama kakek nenek ku. Saat itu aku masih berumur
2 tahun aku selalu terbangun setiap pagi entah pukul berapa itu yang jelas
suasana masih sangat sepi, gelap, dan dingin.Aku terlahir dari seorang ayah yg suka
bermain judi, minum-minum, perokok berat sedangkan ibu nya seorang perempuan
muda berumur 20 tahun dengan jiwa polos dan lugu nya ia dinikahi seorang yang
seperti itu. Disaat aku lahir di dunia ini, ia di besarkan di keluarga yg
tinggal bersama kakek dan neneknya dari ayah. Kakek yang yahhhh sama seperti
anaknya yaitu ayah ku, Cuma bedanya kakek suka bermain wanita pula. Dan nenek
ku ia adalah istri enatah keberapa dari kakek, yaaa karena memang kakek ku
istri nya banyak. Walaupun nenek ku bukan nenek kandung, tetapi beliau sangat
mencintaiku, peduli sekali dengan ku. Aku terbangun dan mencari orang
tua ku, ibu ku yang sedang tertidur pulas di dekat ku terlihat sangat jelas di
raut wajah nya karena rasa lelah setelah seahrian ia merawat ku. Namun aku cari
di setiap sudut rumahku kenapa ayah tidak ada? Kenapa? Kemana dia? Aku mencari
terus menerus sampai aku membuka pintu pergi keluar mencari ayah. Dan ibu pun
tebangun, untuk mencegah ku pergi namun aku tetap pergi mencari ayah entah
dimana ia berada. Aku mencari dari ujung jalan ke ujung jalan lain gelap,
jalanan sepi, hanya terdengar suara burung hantu. Aku mencari terus mencari
ayahku, dan ibu ku mengikuti ku dari belakang sampai akhir nya aku bertemu ayah
di rumah nya temannya, entah apa yang sedang mereka lakukan? Aku bingung banyak
orang disitu, aku duduk dipangkuan ayahku melihat ia sedang bermain kartu
kartu, aku tidak mengerti kartu apa yang sedang mereka mainkan? Tetapi kenapa
di tengah pekumpulan mereka ada banyak uang? Kenapa? Huh entahlah… lalu tidak
begitu lama ibu datang menjemput ku, ia mengajak ku pulang. Tetapi aku tidak
mau… pada akhirnya ayah memberi ku uang kertas dan aku pun pulang bersama ibu.
Begitu terus terjadi setiap harinya….
Setiap hari aku mendengar kedua orang
tua ku bertengkar selalu bertengkar entah tentang kenapa mereka selalu
berantem, tetapi nenek ku yang selalu mendekapku saat aku takut seperti saat
itu. Dan kakek juga ikut bertengkar. Aku bingung apa orang dewasa seperti itu
ya? Dan akhirnya pun ibu tidak kuat dengan semua ini, ia memutuskan untuk pergi
keluar negeri sebagai TKW, ia pergi ke Singapore. Sebelum ibu ku pergi aku
dititipkan ditempat nenek ku di luar kota. Setelah kejadian itu aku sering
sekali sakit, demam, batuk yang hingga berminggu-minggu. Ketika kakek ku yang
dari ayah mendengar kabar tentang kondisi ku mereka pun memutuskan untuk
mejemputku. Tidak sekedar menjemput biasa bahkan keluarga besar datang untuk
menjemputku. Saat itu aku sedang bermain dengan sepupu ku, lalu tiba-tiba anak
orang yang mengendongku otomatis sepupuku kaget dong… lalu ia lari kerumah
kakek dan memberiahu kalau aku diculik orang hahahahha lucu sekali kejadian
itu… lalu aku pun dibawa pulang oleh kakek dan ayah ke kota X lagi. Namun, sama
saja hal nya aku masih sering sakit hingga berminggu-minggu. Bahkan ketika aku
sakit itu aku merasa sakit parah apa aku akan meninggal ya? Karena setiap aku
terbangun dari tidurku, aku selalu melihat sosok berbadan besar, berwarna
hitam, seolah-olah dia inginkan aku. Aku takut sangat takut hingga menangis
histeris, saat seperti itu kakek selalu mengajakku keluar rumah entah mau beli
soto, bakso, mie ayam, mainan, ataupun baju yang aku inginkan. Aku merasa kakek
tau tentang sosok makhluk itu. Karena hanya ia yang paham. Kakek memang selalu
memanjakan aku, aku minta ini dituruti aku minta itu dituruti apasaja pasti
dituruti.
Beberapa tahun kemudian ibu ku pulang
dari Singapore. Disitu entah kenapa aku seperti tidak mengenal sosok ibu ku
sendiri, bahkan ketika pertama kali ia peluk aku sepulangnya dari Singapore aku
nangis sejadi jadinya. Aku takut siapa sosok perempuan yang memeluk ku itu.
Ternyata ia adalah ibu ku yang sudah bertahun-tahun pergi ke Singapore
meninggalkan gadis kecil nya sendiri.
Singkat cerita aku sudah sekolah di TK
pippppppppp *sensor*. Ingat sekali disitu aku sering jajan nasi goreng yang
*dipincuk* pakai daun pisang dan sendoknya pun daun pisang juga harganya msaih
sangat murah saat itu. Saat umur itu kondisi keluarga ku sudah mulai berbeda.
Aku kembali sendirian dirumah hanya bersama kakek dan nenek. Dulu ibu ku yang
meninggalkan aku saat kecil, bahkan sekarang ayah ku pun juga pergi bersama ibu
ku entah aku tidak tau mereka pergi kemana? Yang aku tau aku hidup dengan kakek
dan nenekku. Hidupku terus berlangsung walaupun tanpa hadirnya sosok kedua
orang tuaku.
Satu tahun kemudian saat aku sedang
belajar di bangku TK B ayah dan ibu ku pulang. Dengan perut besar ibu saat itu.
Tidak lama kemudian perut besar ibu kempes berubah jadi adik kecil. Nah mulai
saat itu hidupku sangat berubah, aku seperti tidak mengenal sosok ibu ku yang
lugu dan polos sebegitu baiknya tiba-tiba berubah menjadi monster yang
menakutkan. Ibu selalu marah dengan ku, apapun yang aku lakukan salah aku rasa
tiada hari tanpa menangis dimarahi ibu bahkan terkadang ibu juga sering pukul
aku. Kenapa ibu jadi jahat ya? Kenapa ibu seperti itu denganku? Aku tidak tau
apa alasannya. Disaat itu ayahku mulai bekerja sebagai kuli bangunan.
Bantu-bantu buat rumah walaupun hasilnya tidak seberapa.
Waktu terus berjalan hingga aku mulai
masuk SD di dekat rumah. Aku ingat sekali disaat awal pertama kali masuk SD,
aku diantar ayah dengan menggunakan sepeda sejarah dikeluargku sepeda yang
tidak akan pernah dijual. Saat itu aku diantar ayah didepan gerbang masjid
At-taqwa di dekat rumah dengan menggendong tas spongbob kuningku dengan membawa
susu dengan botol salah satu merk air mineral. Tetapi kalian pasti bingung
kenapa aku tidak diantar ke sekolah tetapi ke masjid, itu semua karena
sekolahan yang akan aku tempati belum selesai dibangun karena aku adalah
angkatan pertama di sekolahan tersebut. Aku dan teman-teman ku diperkenalkan
satu-satu didepan kelas lebih tepatnya di dalam masjid oleh guruku dan
disekolah itu hanya ada 2 guru yang super hebat bernama ustadzah Popon dan
ustadzah yani. Ada 7 anak saat itu yang menjadi teman-teman baru ku itu
ditambah aku jadi ada 8 anak baru yang masuk sekolah disitu.
Tidak seperti sekolahan lainnya,
sekolahku adalah sekolah di alam. Jadi aku dan teman-temanku lebih sering
pelajaran diluar kelas. Saat awal-awal aku kelas 1 SD, aku dan teman-teman ku
lebih sering berjalan-jalan seperti ke candi prambanan, ke malioboro, ke kebun
binatang. Padahal sekolah disitu orang tuaku hanya membayar spp sebesar 15ribu
pada saat itu. Itupun sudah mendapat snack dan makan siang. Aku Bahagia bisa
dipertemukan dengan teman dan guru yang sangat luar biasa disekolah itu. Waktu
terus berjalan, aku ingat waktu itu kita kelas 4 SD atau kelas 5 SD aku dan dan
4 teman perempuanku membuat mahkota dari daun-daun kering dan kita jual ke
adik-adik kelas dengan harga mulai 1000rb – 3000rb sepertinya hehehe kita
berlima jadi punya uang banyak. Tapi tidak kita bagi namun kita simpan hingga
akhirnya menjadi banyak, dan aku ingat lagi saat kelas 4 atau 5 SD aku dan
teman-teman ku diajak ustad yamin guru olahraga ku jalan-jalan ke sungai. Saat
itu kita sedang jalan-jalan menyusuri sungai, tiba-tiba aku lihat kok banyak
udang disungai? Dan udang besar-besar, lalu aku teriak memanggil ustad yamin
“Ustad, ada banyak udang disungai” lalu kita berdelapan dan bersama ustad yamin
menangkap udang itu bersama-sama. Saat kita sedang asik menangkap udang
ternyata ada bapak yang memiliki tambak di dekat sungai mengetahui kalau kita
sedang menangkap udang disungai. Bapak itu minta kita untuk menangkap udang dan
di jual ke beliau dengan harga 1000rb/ ekor. Lalu kita semangat sekali untuk
mengumpulkan udang-udang tersebut. Tetapi ustad yamin pintar sekali beliau
mengantongi udang-udang itu dikantong celananya. Setelah udang sudah terkumpul
banyak kita mendapatkan uang yang seperti bapak pemilik tambak itu janjikan. Nah
sekolahanku ini adalah sekolah full day school jadi kita sekolah hingga pukul 3
sore. Saat sudah sore ustad yamin membuat api unggun kecil untuk membakar udang
hasil tangkapan beliau, lalu aku dan teman-teman dipanggil untuk bakar udang
bersama. Kita bakar bersama-sama hanya menggunakan bumbu garam, tapi rasa udang
itu benar-benar enak sekali mungkin karena kebersamaan bersama teman-teman yang
membuat udang itu menjadi lezat sekali.
Jadi uang aku dan ke 7 teman-teman ku
menjadi banyak, saat kita akan naik kelas kita makan mie ayam dan bakso
bersama-sama. Aku sungguh senang dan Bahagia sekolah di SD tercinta ini. Pada
saatnya kita kelas 6 SD aku ingat sekali, saat itu pelajaran apa ya lupa
namanya tapi kita berdelapan membaca surat An-Naba hingga An-Nas yang terdapat
di juz 30 bersama-sama tanpa membaca Quran hanya saja terkadang dibetulkan oleh
guru kita yaitu ustad hanafi. Setelah kita selesai hafalan kita berdelapan
makan siang bersama di bawah pohon besar. Sungguh nyaman sekali berada
disekolah itu. Sekolah yang tidak hanya ingin membuat muridnya pintar tetapi
bertaqwa kepada ALLAH tuhan kita semua umat muslim. Aku dirumah juga sering
memakai jilbab dan akhirnya aku memutuskan untuk berjilab walaupun ibuku tidak
memakai jilbab.
Walaupun sebenarnya aku disekolah dan
dirumah itu sangat berbeda. Dirumah aku selalu mendengar orang tua ku bertengkar
bahkan ibuku sering kali memukul aku saat aku melakukan kesalahan. Tetapi itu
semua berbeda dengan perasaan nyamanku disekolah.
Namun ada hal yang menarik lagi disekolah
yang masih teringat dimemori otak ini, aku dan teman-teman ku bersama ustadzah
yani dan dibantu pak sihono membuat kolam berbentuk cinta (hati). Sangat penuh
kerjasama untuk membuat kolam itu. Dan waktu beberapa minggu setelah kolam itu
jadi dan sudah ada ikan dan tanaman yang menemani ikan itu hidup di air, aku
dan teman-teman sedang pelajaran IPA bersama ustad Illiyin, belajar dikolam itu
dan kaki kita dimasukan kedalam kolam jadi kolamnya jadi kotor. Karena itu
ustadzah yani meminta kita bertanggung jawab untuk membersihkan kolam yang
sudah kita buat kotor hehehehe. Aku dan 7 teman ku membersihkan bersama-sama
sampai baju basah semua karena kita sambil main-main air biasa anak-anak suka
banget bermain air. Pokoknya sangat indah sekali kenangan aku saat SD bersama 8
teman-temanku dan saat ini kita masih bersahabat dengan baik.
Perjalanan ku berlanjut lagi, aku
melanjutkan sekolah di SMP negeri didekat rumah lagi. Sekolah yang membuatku
tumbuh menjadi remaja lebih baik lagi, aku belajar seperti pelajaran umum
lainnya dan yang aku sangat suka waktu aku dan teman-teman SMP belajar membatik
dan menari. Aku suka sekali.
Ada suatu kejadian saat aku SMP yang
membuat masalah hingga saat ini. Masalah yang menurutku sangat besar hingga
buat aku tidak nyaman. Dan ada kejadian dimana aku pertama kali mendapat
tamparan diwajahku dari ayah, ya karena ayah orangnya jarang sekali marah. Aku
kaget waktu aku meminta uang 20rb dan ia sampai teganya menampar wajahku. Aku
piker ibu yang sering marah dan memukul aku tidak pernah hingga menamparku. Aku
benar-benar kaget, tetapi mungkin karena ayah lelah setelah pulang kerja
tiba-tiba aku meminta uang pada beliau.
Dan pada saatnya aku lulus SMP. Aku
sangat sedih karena saat SMP aku ingin melanjutkan sekolah ke SMA karena aku
ingin menjadi dokter tapi ibu ku meminta aku untuk melanjutkan di SMK karena
agar punya skill saat lulus sekolah. Ibu ku meminta aku untuk kerja setelah
lulus SMK karena ibu tidak memiliki biaya untuk membiayaiku jika nanti aku
ingin kuliah. Jadi ibu minta aku untuk mencari biaya sendiri saat kuliah nanti.
Pada akhirnya aku menuruti kemauan ibu untuk masuk di SMK, aku diterima di
salah satu SMK di dekat rumah dengan jurusan yang tidak aku inginkan yaitu
jurusan administrasi perkantoran sangat menyimpang dengan kesukaan ku yaitu berhitung.
Aku mulai rusak setelah itu, karena aku
tidak nyaman dengan dunia ku saat itu dan banyak masalah yang membuatku memang
sangat tidak nyaman. Aku merasa dikekang oleh orang tua ku, apalagi orang tua
ku selalu bertengkar di depanku dan aku harus melakukan kegiatan setiap hari
yang tidak aku sukai. Apa kalian juga nyaman jika meakkan hal yang tidak kalian
inginkan? TIDAK!!! Tidak nyaman sekali. Aku menjadi bukan diriku saat itu. Aku
sering main ditempat anak-anak rusak, anak yang suka rokok, suka minum, bahkan
pakai obat-obatan terlarang. Dan aku salah satu perokok berat saat itu,
beberapa minum dan pernah sekali pakai obat yang tidak aku ketahui sebelumnya.
Karena obat itu dicampur kedalam kopiku. Aku juga beberapa kali ke diskotik
ternama dikota ku. Tempat orang-orang merasa happy nyaman dengan dunia malam. Saat
itu memang duniaku sangat berubah sekali, tetapi aku sangat nyaman dan merasa
biasa dengan rok dan baju mini. Sering puang malam bahkan pagi. Aku sering
nonton acara band yang memang band itu juga personilnya juga rusak. Bahkan
vokalisnya berbadan sangat kurus karena obat, minum, dan rokok yang sering ia
konsumsi. Tapi aku suka banget dengan band ini karena band ini apalagi
vokalisnya itu orang yang sangat keren dengan karya art nya. Dia memang seniman
yang keren. Walaupun memang ada sisi buruknya juga.
Awalnya dulu aku cuma iseng-iseng
ngerokok karena ditempatku main banyak banget cewek kayak aku yang ngerokok dan
itu sudah menjadi hal yang biasa. Aku biasa ngerokok beli yang eceran satu atau
dua batang rokok saja. Lama-lama nyaman dengan rokok dengan dunia ku saat ini.
Bahkan aku pernah saat sedang merasa beban yang sangat berat karena
masalah-masalah yang ada setiap harinya, aku pernah ngerokok satu bungkus dalam
1-2 jam saja. Dan itu membuat kepala ku sangat sakit sekali, dan dada ku sesak.
Sorenya aku dapat kabar kalau kakak dari nenek ku meninggal dunia. Aku datang
dan berada di sebelah mayat yang sudah dibungkus kain kafan menajdi pocong itu.
Saat itu hidungku keluar darah mimisan, coba kalian bayangkan kalo kalian
pocong itu dibungkus bersih dengan kain kafan putih dan hidung kalian mimisan
bisa jadi darah itu kena di kain kafan. Kalo gitu aku jadi ketahuan mimisan. Untungnya
aku langsung keluar dan cari kamar mandi
untuk bersihin darah mimisan itu. Kepalaku sangat sakit, sakit sekali.
Tahun 2013 yang lalu aku menjadi orang
rusak. Orang yang yang tidak memiliki impian. Orang yang sangat-sangat
brengsek. Orang yang entah mau bagaimana nanti besarnya. Entah akan menjadi apa
nanti. Tetapi ada rasa aku ingin kembali ke jalan yang benar. Aku mencoba
berhenti merokok dan minum walaupun masih sering keluar malam. Tetapi usahaku
untuk berhenti itu sangat susah sekali. Sudah aku coba dengan berbagai cara
tapi toh nyatanya aku tetap saja merokok dan minum. Ya rabb, aku seperti tidak
mengenal diriku. Aku malu dengan mu ya ALLAH. Aku ingin kembali bersama MU ya
rabb.
Pada akhirnya diriku terpukul atas
kepergian kakek ku yang benar-benar menyangiku. Saat itu sedang bulan ramadhan.
Kakek sakit hanya sebentar, waktu itu sempat pulang ke rumahnya. Aku sempat
menyuapi agar-agar kakek. Saat menyuapi agar-agar kakek aku merasa heran. Saat
itu hape kakek berdering karena ada telfon dan client kerjanya. Karena kakek
adalah seorang makelar tanah jadi ya banyak sekali client kerjanya yang
menghubungi beliau untuk meminta bantuan. Waktu aku bilang “kek daritadi ada
telfon kok enggak diangkat” sambil menyerahkan hape kakek dan jawaban kakek
“aku sudah enggak butuh hape, biarkan saja”. Aku semakin bingung, saat aku cek
hape nya banyak sekali sms dari client kerjanya mungkin sudah dari 4 atau 5
hari yang lalu tidak beliau balas. Tetapi disitu aku tetap berpikir ya mungkin
karena kakek juga sedang sakit jadi tidak memikirkan pekerjaanya, aku tetap
menyuapi kakek. Sorenya badan kakek merasa capek sekali, dan beliau dipijit
oleh pakde ku. Mungkin karena pakde memijatnya terlalu kencang sehingga kakek
merasa kesakitan dan beliau memanggil-manggil nama ibunya. Kakek bilang kangen
dengan ibunya.
Hari berikutnya kakek dibawa kerumah
sakit, dan kata dokter harus cek darah. Saat dicek darah kakek sudah berwarna
merah gelap karena dari muda kakek sering merokok. Dan kata dokter kakek gagal
ginjal harus cuci darah. Adik ku menemani kakek dirumah sakit tetapi katanya
kakek memegang tangan adikku terus seperti orang akan pamitan. Sore harinya
adik diantar ayah pulang. Dan pada akhirnya hingga malam aku dan adik tinggal
dirumah berdua karena ayah dan ibu sedang merawat kakek dirumah sakit.
Tiba-tiba sekitar pukul 19.30 perasaanku menjadi tidak enak, rasanya tidak
nyaman sekali. Aku sms ibu dan Tanya kondisi kakek bagaimana dan ibu hanya
membalas “Kakek baik-baik saja, tolong doakan kakek bacakan yasin ya biar
segera sembuh”. Tidak berpikir panjang aku mengambil air wudhu dan membacakan
yasin untuk kakek. Perasaanku tetap tidak enak aku sms ibu untuk menyusul ke
rumah sakit tapi kata ibu enggak usah nanti malah merepotkan keluarga. Ya sudah
aku dengarkan omongan ibu. Aku susah tidur, karena kepikiran kakek dan
perasaanku tidak enak. Benar dengan firasatku ini, mungkin karena ikatan batin
kakek kepada cucunya. Pukul 11.30 mbak yang mengontrak dirumahku memanggil aku,
dan tiba-tiba memelukku erat sekali dan ia bilang “Kamu yang sabar ya dek,
kuatkan hatimu, kakek sudah tidak ada sejak dari jam 21.00 wib”. Tiba-tiba air
mataku menetes sedih merasa kehilangan kakek. Aku membangunkan adikku dari
tidurnya member tau kalau kakek sudah tidak ada. Aku panik, aku ingin kerumah
sakit tapi kata ibu aku enggak usah kerumah sakit kareana kakek sudah akan
dibawa kerumah.
Setengah jam kemudian ayah datang
kerumah menjemput aku dan adik untuk kerumah kakek. Dirumah kakek sudah banyak
sekali orang-orang disana. Aku membawa boneka coklatku untuk aku peluk karena
aku enggak kuat lihat kakek ku meninggal. Setelah lama menunggu sekitar pukul
01.30 pagi ambulance datang. Dan kakek diturunkan dari ambulance di angkat
diruang tengah. Aku hanya lemas melihat raga kakek didepanku. Aku enggak bisa
berkata-kata lagi, badanku sangat lemas dan aku hanya duduk sambil menangis
didepan mayat kakek. Lalu kakek dimandikan didepan rumah, aku hanya bisa
menangis terus menerus. Aku merasa belum bisa banggakan kakek, membuat kakek
senang. Apalagi aku belum sempat meminta maaf dan kakek belum sempat pamitan
denganku karena aku tidak boleh kerumah sakit. Saat itu aku jadi kesal kepada
ibuku kenapa aku tidak boleh kerumah sakit????????? Setelah selesai dimandikan
kakek dikafani. Aku hanya duduk disamping kakek dengan menangis dan membacakan
surat yasin disamping kepalanya. Karena aku nangis terus tidak berhenti-henti
aku lemes sekali. Aku ingin sekali mencium kakek untuk pertama dan terakhir
kalinya. Aku berusah berdiri dan mencium kening kakek, aku tau pasti kakek
merasakannya. Aku tidak tidur hingga pagi hari, mata ini memang sangat lelah
tetapi aku tidak ingin untuk tidur. Nenek menyiapkan makan sahur untuk
saudara-saudara yang ada di rumah kakek, tetapi aku tidak ingin sahur aku ingin
bersama kakek untuk terakhir kalinya.
Aku lihat nenek sedang memberesi
baju-baju kakek dikamar, aku mendekatinya dan membantunya. Nenek sangat sedih
tetapi hanya beberapa kali mengeluarkan air matanya. Nenek bercerita saat
dirinya dicari-cari kakek dengan mengendarai kuda kakek keliling mencari-cari
nenek, kata nenek seperti kesatria yang mencari pujaan hatinya. Nenek juga
bercerita sebelum kakek meninggal nenek diajak kakek jalan-jalan ke pantai
berdua dengan motor hitamnya dan nenek merasa Bahagia sekali. Nenek juga bilang
selama menjadi istri kakek, nenek baru kali itu membuka dompet kakek. Karena
nenek menghargai dan menghormati kakek sebagai suaminya, ia juga bilang kalau
seorang istri itu tidak boleh sembarangan membuka dompet suami apalagi suaminya
tidak mengetahui. Ya rabb, saya merasakan sungguh besar cinta nenek ke kakek.
Siang harinya, banyak saudara dan kerabat
terdekat datang untuk mendoakan dan menshalatkan kakek. Dan aku menggunakan
jaket hitam yang diberikan kakek terkahir kalinya sebelum ia meninggal. Hingga
pukul 13.00 acara penghormatan terakhir kepada kakek memakai cara adat jawa
dimulai. Setelah selesai semua acaranya, kakek dimakamkan di dekat rumahku
kerena keluarga besar kakek juga dimakamkan disana. Setelah acara pemakaman
selesai, kita semua kembali pulang ke rumah nenek. Selama satu minggu setelah
pemakaman kakek masih ada acara pengajian dirumah nenek.
Setelah kejadian ini aku benar-benar
ingin kembali kejalan yang benar, aku ingin bertaubat aku ingin kembali kepada
ALLAH, aku ingin berhenti dari dunia gelapku ini. Sampai pada akhirnya aku
bertemu Mas Adi. Saat itu kami bertemu diacara pengajian di dekat rumah, mas
Adi diundang ke pengajian itu. Awalnya aku biasa saja, saat beliau menjelaskan
bahwa beliau seorang terapis hypnotherapy dan biasa membantu teman-teman yang
memiliki masalah seperti aku ini. Mas adi orangnya lucu suka bercanda gitu. Kata
temanku minta tolong mas Adi aja untuk selesaikan masalahmu, tapi jangan di
gait juga hahahaha. Dengan nada bercanda aku menjawab, lihat aja nanti kalau
enggak bisa mendapatkan mas adi jangan panggil aku *……* Setelah acara selesai
aku meminta pin BB mas Adi untuk minta tolong bantuannya menyelesaikan
masalahku ini. Saat mas adi sedang menerima telfon, ia memberikan smartphone
nya dan saya catatan pin BB beliau.
Tiga hari berikutnya aku memberanikan
diri untuk BBM mas adi. Aku ceritakan apa maksud dan tujuanku minta pin mas adi
karena ingin minta tolong lepas dari masalah ku ini, lepas dari dunia gelap ku
ini, lepas dari rokok paling utama. Dan akhirnya mas adi memintaku untuk
ketemuan saja agar lebih nyaman untuk bercerita. Saat itu ia bilang, lebih baik
bertemu di kantornya di daerah kota sana katanya tempat biro perjalanan haji
gitu, toh karena saat itu aku tidak berjilbab aku berpikir akan berjilbab waktu
disana. Aku meminta temanku untuk menemani ku bertemu dengan mas adi.
Setelah magrib aku dan temanku kesana
mencari kantor yang dimaksud mas adi. Saat sudah ketemu aku, pintu kantor
dibuka langsung oleh mas adi. Ternyata mas adi sudah menunggu didalam. Saat aku
dan temanku datang dipersilahkan masuk dan duduk di sofa. Aku bercerita maksud
aku datang kesitu. Dan mas adi ingin membantuku dan ia menawari apa aku mau
diterapi? Aku jawab ya mas mau. Mas adi bertanya apa aku membawa rokok? Ya
sentak aku kaget dong kan tujuanku ingin berhenti merokok dan dunia kelam ku.
Mas adi bilang ia untuk mengetahui seberapa nikmatnya kamu merokok. Oke lalu aku
diantar temanku membeli rokok dan korek api. Aku cari kesana kemari enggak ada
yang jual di dekat kantor itu. Lalu aku tetep mencari dan akhirnya ketemu. Aku
membeli rokok dan korek api tersebut dan kembali ke kantor untuk bertemu mas
adi. Dan akhirnya pun mulai proses terapi nya. Aku merokok dan diberi sugesti
sugesti oleh mas adi, aku di hypnosis tapi aku tetap sadar pada saat itu. Setelah
beberapa lama aku pun mulai jijik dengan yang nama nya rokok. Hih sampai aku
pun bangun dan mual-mual serasa ingin aku keluarkan semua asap rokok yang ada
ditubuh ini. Itu hal benar-benar menjijikkan. Bahkan aku juga lupa kemana rokok
dan korek itu sekarang.
Waktu terus berlalu, aku sering di ajak
mas adi untuk menjadi testimony di depan banyak orang. Yang pertama itu dengan
salah satu sekolah non muslim di daerah jakal, aku bersama ditemani teman ku
pergi kesana. Aku menjadi bukti di depan mereka bahwa seseorang yang rusak,
yang mempunyai masa lalu yang kelam bisa bangkit lagi bisa menjalani hidupnya
normal lagi. Setelah kejadian itu aku diminta mas adi untuk datang ke BNN bertemu
dengan kepala divisi pencegahan, aku ditemani temanku lagi dan aku tidak pakai jibab
karena memang aku tidak pakai jilbab saat itu. Aku pertama kali datang ke BNN
dengan baju lengan pendek dan celana jeans dengan rambut pajang teurai. Ketika
aku dan teman aku turun dari motor satpam disana sudah tidak nyaman gitu melihat
kita seolah-olah kita ini anak yang nakal hehehe lalu mas adi datang menjemput
aku dan temanku bilang “santai, ini anak baik-baik kok. Mereka tamu ku” lalu
seketika satpamnya berubah menjadi ramah terhadapku dan temanku. Hahaha di
dalam aku ngobrol santai dengan mas adi dan pak kepala.
Waktu terus berlalu, saat yang kedua aku
diminta mas adi dan pak kepala menjadi testimony pada acara BNN di Hotel daerah
Kaliurang untuk mengisi anak-anak salah satu SMK swasta. Karena acara nya malam
jadi aku datang setelah magrib perjalanan menuju kesana. Dan pertama kali nya
aku ke daerah sana sendiri. Ternyata disitu juga ada kak orin yang juga menjadi
testimony disitu. Dia berlatar belakang beda dengan ku kasusnya dia karena
keluar malam dan hura-hura happy aja sama teman-temannya. Setelah acara selesai
kita rame-rame berencena mau cari makan sekaligus menikmati malam di kaliurang.
Tadi nya aku mau ikut tapi karena mas adi tidak ikut aku pikir mending aku
ngobrol dan curhat dengan mas adi aja. Setelah mereka pergi aku dan mas adi
ngobrol berdua tentang banyak hal. Ditengah obrolan kami ada yang mengetok
pintu kamar dan tenyata salah satu anak dari sekolahan swasta tadi mau curhat
dengan mas adi. Sebelum mas adi keluar tiba-tiba dia cium keningku dan bilang
“jangan cemburu ya”. Sontak aku kaget banget eh, kok bisa-bisanya dia cium aku
dan bilang jangan cemburu lah emang dia siapa aku? Setelah mas adi selesai
ngobrol dengan anak itu aku pun keluar duduk dikursi depan bareng mas adi dan
melanjutkan obrolan kita. Dengerin lagu jazz bareng lagunya waldjinah yang
ketaman asmoro. Sambil mas adi liatin ketikan buku yang pengen ia buat. Pukul
24.00 teman-teman kembali dari makan-makannya. Aku dan mas adi dapat oleh-oleh
nasi goreng dan mereka bercerita kalau mobilnya mogok didekat makam hehehe ada
ada aja.
Waktu terus berlalu, setelah beberapa
bulan kenal mas adi, aku pun mulai tertarik dengan mas adi. Rasa ini tumbuh
begitu saja, mungkin karena rasa nyaman dan nyambung aja ngobrol sama mas adi.
Mas adi tenyata juga suka dengan ku. Malam itu di kantor nya aku ngobrol berdua
dengan mas adi hanya berdua. Saat kita ngobrol entah setan apa yang membisiki
kita berdua untuk saling bercinta. Dan bodohnya aku enggak berpikir panjang
lagi tentang itu. Kami pun mulai berciuman mesra dan akhirnya bercinta. Untuk
pertama kalinya aku bercinta, jadi otomatis mas adi mendapatkan keperawananku. Dan
pada akhirnya pukul setengah Sembilan malam aku pulang dan merasa kan entah
bagaimana lagi mengungkapkan perasaan ini. Hari terus berganti dan kami pun
sering sekali bercinta. Entah dikantor atau kita sewa hotel. Dan kejadiannya
Oktober 2013 aku dan mas adi bercinta di hotel daerah kaliurang. Dan ternyata
mas adi habis minum obat gamat penyubur sperma gitu. Aku dan mas adi bercinta
dengan asyiknya. Dan beberapa minggu setelah itu aku hamil. Hamil untuk pertama
kalinya hamil anak mas adi. Aku merasakan mual pagi hari, badan lemas, wajah
pucat ya selayaknya orang hamil seperti biasanya. Aku bilang mas adi dan
akhirnya kita testpack. Ada 2 garis tapi garis satunya samar-samar gitu. Lalu
akhirnya aku dan mas adi memutuskan untuk mengecek nya kedokter. Saat di dokter
pun ada 2 garis tapi satu garisnya samar-samar. Lalu kata dokter kalau aku ini
memang positif sedang mengandung. Saat itu aku senang sekali untuk pertama
kalinya aku hamil dan dirahimku ada makhluk yang sedang tumbuh disana. Namun
karena saat itu aku masih sekolah dan mas adi belum siap akhirnya kami putuskan
akan mengugurkan kandungan ini. Aku minta ke mas adi, aku ingin merasakan
menjadi ibu hamil untuk sementara waktu saja. Aku ingin ngobrol dengan janin
yang ada diperutku. Setelah bayi ini umur 3 bulan tepatnya beberapa hari
setelah aku dan mas adi mengugurkan
janin ini denga penuh kesedihan dan air mata yang mengalir. Kami mengugurkan
janin ini dengan obat yang harus aku minum dan dimasukan melalui ms.v juga.
Saat itu perutku rasanya sangat sakit sekali walaupun mas adi ada disampingku
menemaniku tapi rasa sakit itu sangat sakit sekali. 2 hari setelah itu mas adi
harus pergi ke purwokerto. Nah 2 hari setelah itu tepatnya tanggal 10 Januari
2014 pagi-pagi sekitar pukul setengah 3 pagi aku terbangun dan ternyata janinku
sudah keluar ia gumpalan darah janinku berada ditangan kiri ku. Begitu banyak
darah yang ada. Saat itu mas adi sudah sampai purwokerto dan aku bilang lalu ia
memutuskan untuk balik ke jogja. Aku bingung aku ingin janin ku berada
didekatku. Aku ingin menguburkannya didekat rumah tapi kata mas adi enggak bisa
nanti ketahuan banyak orang. Sampai akhir nya sebelum aku berangkat sekolah aku
bertemu mas adi dan menyerahkan janin itu. Dan ternyata janin itu dimakamkan di
candi dekat rumahku. Anak itu diberi nama oleh mas adi “HALILINTAR”. Nak saat
bunda nuliskan cerita ini bunda sambil meneteskan air mata bunda. Bunda kangen
kamu nak bunda sedih pengen peluk kamu. Kalau kamu masih ada pasti kita udah
main main berdua atau bahkan bertiga dengan ayah.
Waktu terus berjalan hingga pada
akhirnya, aku dan mas adi tetap bercinta dan ya menjalin hubungan ini. Dan pada
bulan juni saat aku sedang PKL setelah makan siang tiba-tiba aku muntah. Aku
muntahkan makanannya dikamar mandi. Setelah itu aku bilang dengan mas adi dan
beberapa hari berikutnya kita testpack. Dan ternyata hasilnya negative. Tapi
kok aku ngerasa ada yang beda ya? Untuk memastikannya aku dan mas adi cek ke
dokter diluar kota. Dan kata dokternya negative. Tapi tetap saja aku merasa ada
yang aneh. 2 minggu setelah itu aku dan mas adi kembali ke dokter itu lagi dan
tenyata positif aku sedang mengandung anak kedua mas adi. Saat itu aku iseng
membaca-baca sms dan bbm mas adi. Enggak sengaja aku mendapati mas adi sms ke
perempuan lain dengan panggilan “say”. Aku kaget banget. Saat aku sedang
mengandung anaknya kenapa dia kayak gitu ke aku? Jahat banget!!!! Aku
benar-benar sakit hati. Bisa-bisa nya dia kayak gini!!! Marah-marahan dan
akhirnya aku pulang. Tanggal 20 Juni adalah ulang tahun ku. Anak kedua kami ini
diberi nama Bayu. Bayu adalah kado terindah saat ulang tahunku. Namun pada
akhirya aku dan mas adi akan menggugurkan anak kita lagi. Sebelum mengugurkan
mas adi sempat menawari yuk kita rawat janin ini, tapi tanpa berpikir panjang
aku bilang aku harus lulus dan beri ijazah ke ibu. Aaaaaaaaaaaa sedih banget
rasanya kalo inget itu. Akhirnya aku gugurkan janin yang tidak berdosa itu.
Satu hari setelah itu ada gumpalan darah yang keluar. Aku kira sudah bersih.
Tapi 2 hari setelah itu aku merasakan sakit perut yang luar biasa. Sakit sekali
rasanya saat itu aku sedang PKL tapi rasanya aku pengen segera pulang, perutku
sakit banget. Mungkin ya ini ya rasanya orang melahirkan. Lemes badanku. Dan
ternyata ada gumpalan darah lagi keluar. Aku pikir anak ini kembar atau
bagaimana ya aku binggung. Setelah kejadian itu aku dan mas adi tetap menjalani
hubungan. Dan kami tetap sering melakukan rutinitas bercinta kami.
Saat ini aku sudah lulus sekolah. Namun
ketika aku lihat ijazah ku, aku binggung. Ijazahku ini untuk apa? Dulu aku
korbankan anakku demi ijazah ini, tapi nyatanya sekarang tidak adan gunanya.
Aku sedih banget. Ya rabb apa dosa ku ini masih bisa di ampuni?
Tidak ada komentar: